Evolusi Otak Primates



T. Jacob T. Jacob(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Di seluruh ordo Primates kita lihat berbagai perubahan evolusioner dalam perilaku hewan itu yang mengandung makna yang penting. Pcnyesuaian diri tcrhadap kehidupan arboreal menghasilkan perkembangan ekor prchensil ataujdan perubahan adaptif tangan dan kaki serta alat-alat indera pelihat. Perubahan ke kehidupan terrestrial membutuhkan penyesuaian kembali mata dan pengaturan keseimbangan. Yang teramat penting adalah sikap orthograd dengan akibat-akibatriya yang bersegi banyak. Pembebasan anggota muka dan Ienyapnya ekor meninggalkan bekas-bekas pula pada struktur otak.
Tidaklah cukup hanya menyelidiki bentuk luar otak saja dalam mempelajari evolusi. Tidak dapat dihindari kesimpulan bahwa segala adaptasi progressif yang sudah disebutkan itu melontarkan bayangannya pula pada struktur dalamnya. Tilncy (1928:993) rnalahan menyatakan bahwa «ciri-ciri permukaan sering memperdaya» dan bahwa «organisasi intern otak yang haliis bahkan dapat membantah kesimpulan yang didasarkan atas pendaahan pada permukaan
Kehidupan arboreal mengakibatkan terkorbankannya indera pembau dan peluasan indera pelihat. Maka kita lihatlah pengecilan rhincncephalon dan perkembangan lobus occipitalis, bertambah panjangnya decussatio oculomotorii, bertambah kecilnya arti colliculus superior dan membcsarnya nucleus olivaris. Akibat_yang tidak kurang pentingnya pula adalah prehensilitas dan differensiasi anggota tubuh yang diperlukan dalam kehidupan di pohon. Syarat-syarat ini tercermin dalam pembesaran pyramis, oliva inferior, nuclei sensorii dorsales, nuclei vestibulares, nuclei pontes, nuclei cerebellar-es dan hubungan interokular, serta merosotnya colliculi mesencephalon. Penglihatan stereoskopis_meinberi dasar yang baru dan lebih luas bagi kemahiran tangan, dan gerakan-gerakan trampil yang komplek in.i sclanjutnya membutuhkan - pusat-pusat. pengaturan dan - koordinasi yang lebih balk. Kinesthesis yang progressif tak dapat dielakkan dan hal ini kemudian memberi dasar-dasar baru pula bagi neokinesis. Dengan demikian kita berhadapan dengan reaksi rantai evolusi dan aneka warna faktor yang mengambil bagian dalam proses tersebut terjalin dengan rumit dalam suatu jaringan yang harmonis.





Article Metrics

Abstract views : 1010 | views : 1050




Copyright (c) 2015 T. Jacob T. Jacob

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats

 

Creative Commons License
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) by  Universitas Gadjah Mada is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Based on a work at http://jurnal.ugm.ac.id/bik/.