PENGARUH SUPLEMENTASI FETAL CALF SERUM TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI IN VITRO OOSIT SAPI

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v37i3.3077

Denvy Meidian Daoed(1*), Nono Ngadiyono(2), Diah Tri Widayati(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini memanfaatkan hasil samping rumah potong hewan (RPH) sebagai sumber oosit untuk in vitro fertilization (IVF). Untuk meningkatkan keberhasilan IVF dilakukan suplementasi fetal calf serum (FCS) pada medium maturasi in vitro. Ovarium sapi dari RPH dibawa ke laboratorium dalam medium NaCl 0,9% pada suhu 31-34ºC. Selanjutnya oosit diaspirasi menggunakan syringe 3 ml dan jarum 23 G yang berisi Dulbeco’s-Phosphate Buffer Saline (DPBS), kemudian dimaturasikan pada inkubator CO2 modifikasi dalam medium Tissue Culture Medium-199 (TCM-199) (CO2 5%, kelembaban 99% dan suhu 37-39ºC). Oosit dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (TCM-199) dan kelompok perlakuan (TCM-199 + 10% FCS). Angka maturasi dianalisa dengan Chi-Square, sedangkan kualitas oosit dianalisis secara deskriptif. Maturasi oosit sapi pada kelompok perlakuan berbeda nyata (P≤0,05) dibandingkan kelompok kontrol (55,22% vs 40,09%). Penggunaan 10% FCS pada medium maturasi dapat menghasilkan kualitas oosit matur yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan 10% FCS suplementasi dapat meningkatkan kemampuan maturasi oosit sapi in vitro.


(Kata kunci: Fetal calf serum, Kultur oosit, Maturasi in vitro, Oosit sapi)





DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v37i3.3077

Article Metrics

Abstract views : 1811 | views : 2995

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.