Pengaruh Konsentrasi Pyraclostrobin terhadap Kandungan Protein, Lemak dan Fenolik Total Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Klon ICCRI 04 dan Scavina 6

https://doi.org/10.22146/veg.26169

Ratnasani Ambarwati Siniwi(1*), Eka Tarwaca Susila Putra(2), Dyah Weny Respatie(3)

(1) 
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Produksi dan kualitas kakao di Indonesia saat ini mengalami penurunan karena serangan hama Phytophtora palmivora. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan aplikasi fungisida berbahan aktif pyraclostrobin sebagai penanganan penyakit oleh Phytophtora palmivora sekaligus sebagai Plant Growth Reguator. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pyraclostrobin yang optimum dalam perbaikan kandungan protein, lemak, dan fenolik total biji kakao pada setiap set penelitian  klon ICCRI 04 dan klon Scavina 6. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga blok sebagai ulangan. Satu set percobaan diperlakukan konsentrasi pyraclostrobin dan diaplikasikan pada dua macam klon kakao asal SE yaitu ICCRI 04 dan Scavina 6 secara terpisah. Adapun konsentrasi pyraclostrobin yang diuji pada penelitian ini adalah 0, 63, dan 126 ppm. Penyemprotan pyraclostrobin dilakukan sebanyak empat kali, yaitu 1) saat terbentuknya primordia bunga, 2) saat bunga memasuki fase anthesis pada hari ke-21, 3) saat terbentuknya pentil kakao pada hari ke-50, dan 4) saat hari ke-75 setelah pembungaan.  Data yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) pada taraf kepercayaan  95%, dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika hasil analisis varian menunjukkan perbedaan nyata antar perlakuan. Konsentrasi pyraclostrobin yang optimal untuk perbaikan kualitas biji kakao (dengan indikasi berupa kenaikan konsentrasi, protein, lemak, dan fenolitk total) serta hubungan antar variabel pengamatan ditentukan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa kenaikan konsentrasi pyraclostrobin yang diberikan pada tanaman kakao klon ICCRI 04 sampai dengan 126 ppm secara nyata meningkatkan aktivitas nitrat reduktase serta kandungan protein dan lemak dalam biji. Sedangkan kenaikan konsentrasi pyraclostrobin sampai dengan 126 ppm pada klon Scavina 6 tidak memberikan perbaikan terhadap indikator kualitas biji kakao yaitu kandungan protein, lemak, dan fenolik total biji kakao.  


Keywords


pyraclostrobin, protein, lemak, fenolik total



References

Ammermann, E., G. Lorenz, K. Schelberger, B. Mueller, R. Kirstgen, H. Sauter. 2000. The new broad spectrum strobilurin fungicide. Brighton Crop Protection Conference, Pests and Diseases, British Crop Protection Council, Farnham, UK, pp: 541 – 548.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. Statistik perkebunan indonesia 2013-2015 kakao. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.

Efendi, Y., D. Hariyono, dan K. P. Wicaksono. 2014. Uji efektivitas aplikasi pyraclostrobin dengan beberapa level cekaman suhu pada tanaman jagung (Zea mays). Jurnal Produksi Tanaman. 2: 497-502.

Joshi, J., S. Sharma, K. N. Gruruprasad. 2014. Foliar application of pyraclostrobin fungicide enchances the growth, rhizobial-nodule formation and nitrogenase activity in soybean (var. JS-335). Pesticide Biochemistry and Phsiology. 114: 61-66.

Li R, P Guo, M. Baum, S Grando, S Ceccarelli. 2006. Evaluation of chlorophyll content and fluorescence parameters as indicators of drought tolerance in barley. Agric. Sci. in China 5 (10): 751-757.

Pujiyanto, 1999. Materi sekolah lapang kopi. Puslit Koka Indonesia, Jember.

Puranik RM, Srivastava HS. 1985. Increase in nitrate reductase activity in bean leaves by light involves a regulator protein. Agric Biol Chem 49 (7): 2099-2104.

Putra, E.T.S., D. Indradewa dan E. Sulistyaningsih. 2014. Aplikasi Pyraclostrobin pada Kakao (Theobroma cacao L.) untuk menekan kejadian gugur bunga (Flower Abcission), Layu Pentil (Cherelle Wilt), dan busuk buah. Laporan Penelitian Kerjasama Fakultas Pertanian UGM–BASF. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta, Indonesia. 56 hal.

Sutedjo, M. M., dan A. G. Kartasapoetra. 1990. Pupuk dan cara pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Umayah, A., dan A. Purwantara. 2006. Identifikasi isolat phytophtora asal kakao. Menara Perkebunan. 74: 76-85.

Venancio, W. S., M. A. T. Rodrigues, E. Begliomini dan N. L. de Souza. 2003. Physiological effect of strobilurin fungiceides on plants. Ponta Grossa. 9: 59-68.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.26169

Article Metrics

Abstract views : 2099 | views : 3641

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Vegetalika



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats