Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu

https://doi.org/10.22146/jik.8548

Husnul Khotimah(1*), Sutiono Sutiono(2)

(1) Pusat Peningkatan Produktivitas Hutan, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Gunung Batu 5, Bogor, PO Box 331
(2) Pusat Peningkatan Produktivitas Hutan, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Gunung Batu 5, Bogor, PO Box 331
(*) Corresponding Author

Abstract


Budidaya bambu diperlukan untuk menambah populasi bambu yang cenderung berkurang yang disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang digunakan untuk pemukiman atau diganti dengan komoditi tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan. Sementara itu kebutuhan bahan baku bambu terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan. Budidaya bambu bermanfaat selain untuk menjaga ketersediaan suplai juga untuk meningkatkan kualitas bambu untuk memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini mengkaji analisis finansial dari penanaman bambu. Kajian finansial dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa upaya penanaman atau budidaya bambu ini layak atau tidak secara finansial untuk dilakukan. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian di perusahaan perkebunan bambu PT XYZ di Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV (Rp 36.644.364,08) lebih besar dari nol, Net B/C (2,56) lebih besar dari satu, IRR (11 %) lebih besar dari suku bunga 6 %, serta payback period pada tahun ke-9 umur proyek 15 tahun. Berdasarkan kriteria indikator kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya bambu layak secara finansial untuk diusahakan.

Katakunci: Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), budidaya bambu, studi kelayakan, analisis finansial

 

Financial analysis and feasibity study of bamboo cultivation 

Abstract

Bamboo cultivation is necessary to increase the population of bamboo clumps. The bamboo clumps tend to decrease due to the shift of used lands for residential or replaced by other crop comodities, which are considered more profitable. On the other hand, the need of bamboo for raw materials remain increase in line with population growth and the development of science. The important of the bamboo cultivation are to maintain the availability of its supply and to improve the quality of bamboo, which meet the market demands. This paper examined financial analysis of bamboo cultivation. Financial study was necessary to show whether the effort to cultivate bamboo is financially feasible or not. The data used were colecting from the research on bamboo plantation of PT XYZ company in Lampung. The results showed that the NPV (IDR 36,644,364.08) was greater than zero, the Net B/C ê-2.56 êwas greater than one, the IRR (11 %) was greater than the rate of 6%, and the payback period on the ninth year was less than the project life 15 years. Based on the criteria of financial study, it can be concluded that the cultivation of bamboo is financially feasible to be developed.

 


Keywords


Non-Timber Forest Products (NTFPs); bamboo cultivation; profitability study; financial analysis

Full Text:

PDF


References

  1. Mohamed A, Haron N, & Mohd WRW. 1997. Management Guidelines and Economics of Natural Bamboo Stands. FRIM Technical Information Handbook, Malaysia.
  2. Gittinger JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan dari: Economic Analysis of Agriculture. Sutomo S dan Mangiri K. UI Press, Jakarta.
  3. Adil Z, Sidabutar H, Susilo C, & Justisia A. 2014. Model Capacity Building for Efficient and Sustainable Utilization of Bambu Resources in Indonesia. Laporan Pelaksanaan Activity 1.2 Collect, Publish, and Disseminate Update Information on Market Demand for Bamboo Products and Processing Technologies (Tidak dipublikasikan). ITTO, Bogor
  4. Kusumawardhani L, Kustanta BP, Nurhayati, Erni M, & Sentot S. 2005. Global Forest Resources Assessment 2005. Indonesia Country Report on Bambu Resources. Food and Agriculture Organization of the United Nation, Rome.
  5. Nurmalina R, Sarianti T, & Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Butt Design & Printing, Bogor.
  6. Sutiyono. 2014. Budidaya Bambu. Badan Litbang Kementerian Kehutanan, Bogor.
  7. Umar H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.8548

Article Metrics

Abstract views : 31614 | views : 75936

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2014 Jurnal Ilmu Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International

Creative Commons License