Cover Image

PERAN REVEGETASI TERHADAP RESTORASI TANAH PADA LAHAN REHABILITASI TAMBANG BATUBARA DI DAERAH TROPIKA (The Role of Revegetation on the Soil Restoration in Rehabilitation Areas of Tropical Coal Mining)

https://doi.org/10.22146/jml.18512

Cahyono Agus(1*), Eka Pradipa(2), Dewi Wulandari(3), Haryono Supriyo Supriyo(4), Saridi Saridi(5), Dody Herika Herika(6)

(1) Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta 55281 Indonesia, Jl. Agro No.1 Bulaksumur Yogyakarta
(2) Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta 55281 Indonesia, Jl. Agro No.1 Bulaksumur Yogyakarta
(3) Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta 55281 Indonesia, Jl. Agro No.1 Bulaksumur Yogyakarta
(4) Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta 55281 Indonesia, Jl. Agro No.1 Bulaksumur Yogyakarta
(5) PT Berau Coal, Jl. Pemuda No. 40. Tg. Redeb. 77311, Kalimantan Timur, Indonesia
(6) PT Berau Coal, Jl. Pemuda No. 40. Tg. Redeb. 77311, Kalimantan Timur, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Pertambangan batubara terbuka menyebabkan degradasi lahan, sehingga perlu upaya rehabilitasi lahan melalui program revegetasi. Penelitian dilakukan di areal PT. Berau Coal  pada site Binungan, Lati dan Sambarata, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap ber-blok dengan umur revegetasi sebagai perlakuan, tiga kali ulangan dan tiga site sebagai blok. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposif sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan pada umur pengolahan lahan revegetasi, meliputi S1 : area hutan sebelum ditambang (rona awal), S2 : revegetasi awal, umur tanaman  < 1 tahun, S3 : revegetasi menengah, umur tanaman 3 tahun, dan S4: revegetasi lanjut, umur tanaman  > 5 tahun. Pengambilan sampel tanah pada  kedalaman 0–20 dan 20-40 cm pada setiap perlakuan di ketiga lokasi, selanjutnya dianalisis sifat fisik dan kimianya. Tanah Typic Hapludult pada lahan hutan sebelum ditambang batubara secara terbuka (S1,  rona awal) mempunyai kadar C-organik (1,87 %), N-total (0,14 %), P-tersedia (31,40 ppm), K-tertukar (0,11 me/100g), pH (3,98), KTK (10,72 me/100g) dan kejenuhan basa (17 %). Penambangan terbuka batubara telah menyebabkan lapisan bawah dan  permukaan tanah menjadi terbongkar dan terjadi penurunan kualitas tanah yang sangat drastis. Penimbunan lahan dengan media tanah permukaan sebelumnya, telah cukup  mampu memperbaiki sifat-sifat tanah tertambang namun belum sesuai sebagai media pertumbuhan, serta sangat rentan terhadap degradasi lahan lebih lanjut. Revegetasi menggunakan tanaman pionir, cepat tumbuh dan adaptif seperti Sengon, Akasia, Sungkai, Melina, Angsana, Jarak serta Legume Cover Crop (LCC) pada area bekas tambang  batubara memberikan pengaruh yang  nyata terhadap peningkatan kandungan C-organik, N-total dan  pH tanah. Revegetasi menggunakan spesies cepat tumbuh setelah berumur 5 tahun telah mengembalikan bahkan memperbaiki sifat kimia tanah dibanding dengan kondisi pada hutan tropika basah sebelum dilakukan penambangan terbuka.

 

ABSTRACT

Open coal mining causes land degradation, so they need land rehabilitation through re-vegetation programs. The study was conducted in the PT Berau Coal area of Binungan, Lati and Sambarata site, Berau regency, East Kalimantan, Indonesia. Research using a randomized completely block design with the age of re-vegetation as treatments, three replication and three sites as blocks. Sampling unit was selected using a purposive sampling method that is based on the re-vegetation management, including: (i) S1: forest area without mining activities (baseline), (ii) S2: initial re-vegetation, plant age < 1 year, (iii) S3 : medium re-vegetation, plant age 3 years, (iv) further re-vegetation, plant age > 5 years. Soil sample was collected from 0-20 and 20-40 cm soil depth in each treatment at three locations, then analyzed for soil  physic and chemistry. Soil of Typic Hapludult on forest land without coal mining has a C-organic (1.87 %), N-total (0.14 %), available-P (31.40 ppm), exchangeable-K (0.11 me/100g), pH (3.98), CEC (10.72 me/100g) and base saturation (17 %). Opened coal mining has led the soil layer becomes exposed and a declining in soil quality drastically. Land closure with the top soil media has been quite able to improve soil properties in rehabilitation areas, but not suitable as media for plant growth, and highly susceptible for further degradation. Land rehabilitation and re-vegetation with fast growing and adaptive pioneer plants such as: Sengon, Acacia, Sungkai, Melina, Angsana, Jarak and Legume Cover Crop (LCC) in the rehabilitation area of coal mining, gave significant effect on the increasing of  C-organic, N-total and soil pH. Re-vegetation with fast growing species after 5-year-old has returned the soil chemical properties that are equivalent or even better than thier condition in moist tropical forests without open coal mining.


Keywords


degradasi lahan; penambangan terbuka; rehabilitasi lahan; revegetasi; tropika; land degradation; land rehabilitation; open mining; re-vegetation; tropical



References

Agus, C., Karyanto, O., Hardiwinoto, S., Haibara, K., Kita, S. dan Toda, H. 2003. Legume Cover Crop As a Soil Amendment in Short Rotation Plantation of Tropical Forest. J. For. Env. 45(1):13-19. Agus, C., Karyanto, O., Kita, S., Haibara, K., Toda, H., Hardiwinoto, S., Supriyo, H., Na’iem, M., Wardana, W., Sipayung, M., Khomsatun dan Wijoyo, S. 2004. Sustainable Site Productivity and Nutrient Management in a Short Rotation Gmelina Arborea Plantation in East Kalimantan, Indonesia. New Forest J. 28:277-285. Agus, C. 2012. Pengelolaan Bahan Organik: Peran Dalam Kehidupan dan Lingkungan. KP4 dan BPFE UGM. Yogyakarta. 312 h. Bell FG, dan Donelly LJ. 2006. Mining and Its Impact on The Environment. Taylor & Francis. London. Buckman, H. O. dan N. C. Brady. 1982. The Natural and Properties of Soils. The MacMillan Company. New York. Dick DP, Knicker H, Avila LG, Inda Jr,AV, Giasson E, dan Bissani CA. 2006. Organic Matter in Constructed Soils from A Coal Mining Area in Southern Brazil. Org. Geochem. 37: 1537 – 1545. Dowarah J, Boruah HPD, Gogoi J, Pathak N, Saikia N, dan Handique AK. 2009. Eco-restoration of A High-Sulphur Coal Mine Overburden Dumping Site in Northeast India. J. Earth Syst. Sci. 118:597–608. Dutta, R. K. dan Agrawal, M. 2002. Effect of Tree Plantation on The Soils Characteristic and Microbial Activity of Coal Mine Spoil Land. International Society for Tropical Ecology. Tropical Ecol. 43(2):315-324. Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral). 2008. Pusat Data dan Informasi Sumber Daya Energy dan Mineral. http://www.esdm.go.id/ (diakses 5 Des 2012). Maas, A. 2002. Evaluasi Kerusakan Lahan dan Teknologi Pengelolaan Lingkungan Fisik Pasca Tambang. BPPT. Jakarta. Manaf MH. 2009. Dampak Lingkungan terhadap Penambangan Kecil di Indonesia. www.gemeed.cl (diakses 5 Des 2012). Rahmawaty. 2002. Restorasi Lahan Bekas Tambang Berdasarkan Kaidah Ekologi. USU digital library. www.library.usu.ac.id/down load/fp/hutan-rahmawaty5.pdf Singh, A. N., A. S. Raghubanshi and J. S. Singh. 2002. Plantation as a Tool for Mine Spoil Restoration. Current Sci. 82(12):1436-1441.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18512

Article Metrics

Abstract views : 6666 | views : 4446

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats