URBANISASI DAN DAMPAKLINGKUNGAN DI KORIDOR KENDAL-SEMARANG-DEMAK (Urbanization and Environmental Impact in Kendal-Semarang-Demak Corridor)
Saratri Wilonoyudho(1*)
(1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Tujuan dari paper ini ialah untuk memberikan penjelasan tentang pola dan kecenderungan yang terjadi saat ini terkait pertumbuhan kawasan urban, dan mendiskusikan hubungan antara urbanisasi dan masalah lingkungan di Koridor Kendal-Semarang-Demak, serta implikasi kebijakannya. Lebih dari 20 tahun banyak kawasan urban yang mengalami pertumbuhan dramatis sebagai hasil dari pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan transformasi ekonomi dunia akibat kombinasi dari perubahan teknologi dan politik. Penduduk di perkotaan secara kasar dua kali lipat jika kawasan di pinggiran ditambahkan ke kawasan inti di metropolitan. Dalam kasus di Semarang, hal ini lebih dari dua kali lipatnya. Kawasan dalam didatangi para migran yang datang dari kawasan inti maupun dari pelosok negen. Migrasi netto dalam banyak kasus memberi kontribusi bagi pertumbuhan penduduk di kawasan tersebut, sedangkan di kawasan inti migrasi netto kecil kontribusinya. Model yang komprehensif disarankan karena urbanisasi di koridor Kendal-Semarang-Demak dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi yang bersifat struktural dan sosial. Oleh karenanya keseimbangan antara pelaksanaan manajemen lingkungan perkotaan dengan peningkatan kapasitas sumberdaya lingkungan, merupakan kunci utama bagi keberlanjutan di koridor ini dan kehidupan yang sehat pada umumnya.
ABSTRACT
The purpose of this paper is to provide a broad overview of the recent patterns and trends of urban growth, and to discuss the relationship between urbanization and environment in Corridor Kendal-Semarang-Demak, and also to asses the policy implication. Over the last 20 years many urban areas have experienced dramatic growth, as a result of rapid population growth and as the world`s economy has been transformed by a combination of rapid technological and political change. The population of the cities roughly doubles when we add the zones to the metropolitan core. In the cases of Semarang, there is much more than a doubling. The inner zones are where the action is migrant come there from both the core and elsewhere in the country. Net migration in many cases contributes as much as two thirds of the population growth in these zones, whereas in the city cores, net migration contributes little to growth. A comprehensive model suggest that urbanization in Corridor Kendal-Semarang-Demak is influenced by structural and social demographic factors. So, the balance between managing urban discharges to environment and enhancing environmental resource capacity is the key determinant of the sustainability of the corridor and livability in general
Full Text:
ARTIKEL LENGKAP (PDF) (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18715
Article Metrics
Abstract views : 2395 | views : 3929Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats