ANALISIS TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DI KUPANG DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIK DAN METODE VALUASI KONTINGENSI (Analysis of Waste Treatment Technology in Kupang with Analytic Hierarchy Process and Contingent Valuation Method)
Santhy Chamdra(1*), Marthen R. Pellokila(2), Ruslan Ramang(3)
(1) Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto Penfui Kupang 85551.
(2) Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto Penfui Kupang 85551.
(3) Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto Penfui Kupang 85551.
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pengelolaan sampah perlu mendapat perhatian khusus baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat terutama terkait dengan teknologi pengolahan sampah. Semakin terbatasnya lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) maka perlu dikembangkan teknologi lain. Dalam penelitian ini ada empat alternatif teknologi yang ditawarkan yaitu insinerator, sanitary landfill, pengomposan dan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapat para stakeholder mengenai skala prioritas penerapan teknologi pengolahan sampah di Kota Kupang, mengestimasi nilai willingness to pay (WTP) masyarakat untuk peningkatan pelayanan pengelolaan sampah di Kota Kupang dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat untuk masing-masing alternatif teknologi pengolahan sampah. Metode penelitian yang digunakan untuk menarik kesimpulan tentang teknologi pengolahan sampah yang menjadi prioritas adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan 28 responden dan metode valuasi kontingensi untuk mengetahui nilai WTP dengan total responden 100 KK. Berdasarkan analisis AHP maka didapat teknologi pengolahan sampah yang merupakan prioritas utama untuk kegiatan pengolahan sampah di Kota Kupang adalah pengomposan. Nilai WTP masyarakat untuk peningkatan pelayanan pengelolaan sampah di Kota Kupang dengan masing-masing alternatif teknologi pengolahan sampah per bulan per KK adalah insinerator sebesar Rp. 16.309,45,-; kompos sebesar Rp. 13.638,45,-; sanitary landfill sebesar Rp. 12.311,93,-; dan daur ulang sebesar Rp. 13.188,07,-. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat adalah untuk teknologi insinerator, kompos dan daur ulang faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata adalah tingkat pendapatan dan kemampuan membayar. Untuk teknologi sanitary landfill tidak terdapat faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap WTP.
ABSTRACT
Waste management needs special attention from both the government and the public, primarily associated with the waste processing technology. The more limited land for Final Processing Places (FPP) will need a development of alternative technology. There are four alternative technologies offered in this study incineration, sanitary landfill, composting and recycling. The objectives of this research were to analyze the opinions of the stakeholders on the priority scale of waste processing technology implemented in Kupang, estimating the value of Willingness to Pay (WTP) for public service improvement of waste management in Kupang and to analyze the factors affecting the public's willingness to pay for each alternative waste treatment technology. The method used applied in this research is Analytic Hierarchy Process (AHP) with 28 respondents and contingent valuation method to determine the value of WTP with a total of 100 households. The result of AHP analysis showed that the priority waste treatment technology for waste management activities in Kupang is composting. The value of WTP for the improvement of the public waste management services in Kupang with each alternative waste treatment technologies per month per household are i.e. incinerator Rp. 16,309,45,-; composting Rp. 13,638.45,-; sanitary landfill Rp. 12,311.93,-; and recycling Rp. 13,188.07,-. In addition the factors affecting the public's willingness to pay are for the incineration technology, composting and recycling, the factors that influence WTP are the level of income and ability to pay. In terms of sanitary landfill technology there is no significant factor that affects the WTP.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Astriani, B., 2009. Sampah Organik dan Anorganik. Bogor Journal, 2(1):77-84.
Azwar, A., 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Yayasan Mutiara. Jakarta.
Hanley, N., dan Spash, C.L. 1993. Cost Benefit Analysis and The Environment. Edward Elgar Publishing, Inc., Cheltenham.
Kusuma, I.G.M.P. 2011. Evaluasi Sistem Pemrosesan Akhir Sampah di Kota Kupang Tesis. Program Pascasarjana Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Riswan., Henna. R.S dan Agus H., 2011. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1):31-39.
Rizal, M., 2011. Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan (Sudi Kasus Pada Kelurahan Boya Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala). Jurnal SMARTek, 9(2):155-172.
Saaty, T.L., 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin : Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Terjemahan Decisions Making for Leaders : The Analytical Hierarchy Process for Decissions in Complex World. LPPM dan PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Surjandari, I., Akhmad, H., dan Ade, S., 2009. Model Dinamis Pengelolaan Sampah Untuk Mengurangi Beban Penumpukan. Jurnal Teknik Industri, 11(2):134-147.
Yuliani, Rohidin, dan B. Brata. 2012. Pengelolaan Sampah di Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Melalui Pendekatan Sosial Kemasyarakatan. Naturalis-Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 1(2):95-100.
Yogiesti, V., Setiana, H., dan Fauzul, R.S., 2010. Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kota Kediri. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 2(2):95-102.
Widawati, E., Tanudjaja, H., Iskandar, I., dan Budiono, C., 2014. Kajian Potensi Pengolahan Sampah (Studi Kasus: Kampung Banjarsari). Jurnal Metris, 15:119-126.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18761
Article Metrics
Abstract views : 12562 | views : 23761Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats