MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI KAMPUNG NAGA KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA (Disaster Mitigation on Traditional Community Against Climate Change in Kampong Naga Subdistrict Salawu Tasikmalaya)
Indarti Komala Dewi(1*), Yossa Istiadi(2), Yossa Istiadi(3)
(1) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Jl. Pakuan, Bogor 16143
(2) Prodi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Program Pascasarjana, Universitas Pakuan, Jl. Pakuan, Bogor 16143
(3) Prodi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Program Pascasarjana, Universitas Pakuan, Jl. Pakuan, Bogor 16143
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Fenomena pemanasan gobal yang diiringi dengan terjadinya perubahan iklim, merupakan ancaman nyata bagi masyarakat di masa kini dan yang akan datang.Indonesia merupakan salah satunegara yang rentan terkena dampak perubahan iklim. Kabupaten Tasikmalaya menduduki urutan kelima peringkat indeks rawan bencana di Indonesia. Kecamatan Salawu di Kabupaten Tasikmalaya rawan bencana. Kampung Naga adalah kampung yang masih memegang kuat budaya dan adat di Kecamatan Salawu. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis potensi bencana terkait perubahan iklim di Kampung Naga dan menganalisis kemampuan mitigasi bencana masyarakat Kampung Naga terhadap perubahan iklim. Penelitian ini menggunakan metoda analisis deskriptif kualitatif. Potensi bencana dianalisis secara kualitatif berdasarkan kondisi geomorfologi dan lokasi kampung. Kemampuan mitigasi bencana dianalisis secara kualitatif berdasarkan adat istiadat. Bahaya akibat perubahan iklim yang berpotensi menjadi bencana di Kampung Naga adalah tanah longsor dan banjir. Kemampuan mitigasi bencana masyarakat Kampung Naga terhadap perubahan iklim dipengaruhi kearifan tradisional yang tercermin dari konservasi hutan, bangunan, infrastruktur dan pola ruang kampung yang dapat mengurangi ancaman bencanatanah longsor dan banjir.
ABSTRACT
The phenomenon of global warming which is accompanied by climate changed, is the real threat to the community in the present and future. Indonesia is one of the most vulnerable countries affected by climate change. Tasikmalaya is the district with rank of hazard indexes is 5th in Indonesia. Sub district Salawu in Tasikmalaya district is a disaster-prone districts. One kampong in Salawu which still holds strong culture and customs is Kampung Naga. The aim of the study were analyzed potential disaster that related of climate change in Kampung Naga, and analyzed the the abilities of Kampung Naga community in mitigating disaster of climate change. The study used a qualitative descriptive analysis method. Potential disaster analyzed qualitatively based on condition of geomorphologi and location. Disaster mitigation capabilities were analyzed qualitatively from customs. Based on geomorphologi condition and location, hazards of climate change that could potentially be disastrous in Kampung Naga were landslide and floods. The abilities of Kampung Naga community in disaster mitigation of climate change, is affected by the traditional wisdom that was reflected from forest conservation, building, infrastructure and spatial patterns of kampong which could prevent landslide and flood.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Anonim, 2014a. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API). Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Jakarta.
Anonim, 2014b. Indeks Rawan Bencana Indonesia, Direktorat Penanggulangan Risiko Bencana, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jakarta.
Deny, M., 2008. Rumah Tradisional Sunda dalam Perspektif Teori Paradoks (Sundanese Traditional House in Paradox Theory Perspective). Jurnal Ambiance, 1(2):1-19.
Meyers K., dan Watson, P., 2008. Simeulue, Nias, dan Siberut, Indonesia Dongeng, Ritual, dan Arsitektur di Kawasan Sabuk Gunung Api, dalam Kearifan Tradisional dalam Pengurangan Risiko Bencana:Praktik-praktik yang Baik dan Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Pengalaman-pengalaman di Kawasan Asia-Pasifik. Rajib Shaw, Noralene Uy, dan Jennifer Baumwoll (editor), International Strategy for Disaster Reduction (ISDR) United Nation, pp.17-22.
Naryanto, H.S., 2011. Analisis Risiko Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Karang anyar, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penanggulangan Bencana, 2(1):21-32.
Ningrum, E., 2012. Dinamika Masyarakat Adat Tradisional Kampung Naga Di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Mimbar, 28(1):47-54.
Nursa’ban, Sugiharyanto, dan Khotimah, 2010. Pengukuran Kerentanan Longsor Lahan Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Di Perbukitan Menoreh. Jurnal Penelitian Saintek, 15(2):42-52.
Permana, R.C.E., Nasution, I.P., dan Gunawijaya, J., 2011. Kearifan tradisional Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Baduy. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, 15(1):67-76.
Prasetyo, B.H., dan Suriadikarta, D.A., 2006. Karakteristik, Potensi, Dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 25(2):39-46.
Rusmana, T., 2008. Kidung Jaka Bandung. Jurnal Resital, 9(2):102-111.
Sartini, 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat, 37(2):111-120.
Sultonulhuda, Herdiansyah, H., dan Chrisandini, 2013. Panduan Pelatihan Adaptasi Perubahan Iklim Dan Pengurangan Risiko Bencana “Mengintegrasikan Kemampuan Adaptif Masyarakat Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Dan Pengurangan Risiko Bencana“.Dewan Nasional Perubahan Iklim, Jakarta.
Sugiharyanto, Wulandari, T., dan Wibowo, S., 2014. Persepsi Mahasiswa Pendidikan IPS Terhadap Mitigasi Bencana Gempa Bumi. JIPSINDO, 2(1):164-182.
Suparmini, Setyawati, S., dan Sumunar, D.R.S. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(1):47-64.
Wibowo, H.A., Wasino, dan Setyowati, D.L., 2012. Kearifan Lokal dalam Menjaga Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus). Journal of Educational Social Studies 1(1):25-30.
Zakaria, Z., 2010. Model Starlet, Suatu Usulan untuk Mitigasi Bencana Longsor dengan Pendekatan Genetika Wilayah (Studi Kasus: Longsoran Citatah, Padalarang, Jawa). Jurnal Geologi Indonesia, 5(2):93-112.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18782
Article Metrics
Abstract views : 59916 | views : 38350Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats