Cover Image

POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI KAMPUNG TANJUNG BATU, KECAMATAN PULAU DERAWAN, KABUPATEN BERAU (Potential Development of Mangrove Ecotourism in Tanjung Batu Village, Derawan Island District, Berau Regency)

https://doi.org/10.22146/jml.22939

Mukhlisi Mukhlisi(1*)

(1) Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) Samboja Jl. Soekarno Hatta Km 38 Samboja Po Box 578 Balikpapan 76112
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Jasa lingkungan berupa ekowisata pada kawasan hutan mangrove di Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan ekowisata mangrove di Kampung Tanjung Batu berdasarkan penilaian kondisi obyek daya tarik wisata alam, persepsi wisatawan dan masyarakat, serta potensi nilai ekonomi yang dimiliki. Metode penelitian yang digunakan melalui observasi, wawancara terstruktur, dan studi pustaka. Analisis data obyek daya tarik wisata alam dilakukan melalui skoring dan pembobotan, persepsi wisatawan dan masyarakat dilakukan secara deskriptif, sedangkan potensi nilai ekonomi berdasarkan pada nilai kesediaan membayar (Willingness to Pay/WTP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan hutan mangrove Tanjung Batu prospektif untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata dengan skor total daya tarik wisata alam berada pada kategori tinggi. Persepsi wisatawan dan masyarakat sekitar mendukung penuh upaya pengembangan ekowisata dengan potensi nilai ekonomi diperkirakan sebesar Rp. 1.423.914.894 tiap tahun.

 

ABSTRACT

Environmental services in the form ecotourism at mangrove forest of Tanjung Batu, Berau District, East Kalimantan Province is one of the natural resources that have not been used. The aim of this study was to analyze the potential of ecotourism development in mangrove forest of Kampung Tanjung Batu which is based on rating natural tourist attraction object, the perception of tourists and local community, as well as potential economic value. Data were collected through observation, interviews, and study of related literature. Natural tourist attraction object analysis was conducted by the scoring, whereas the perception of tourists and local community by descriptive method, and economic value based on willingness to pay. The result of study showed that mangrove forest area of Tanjung Batu prospective to be developed as an ecotourism destination with a total score of natural attractions that were in the high category. The perception of tourists and the local community fully supports the efforts of ecotourism development with potential economic value was estimated at Rp. 1.423.914.894 per annum.


Keywords


ekowisata; jasa lingkungan; Kepulauan Derawan; mangrove; pesisir; ecotourism; environmental services; coastal; Derawan archipelago; mangrove

Full Text:

PDF


References

Anonim. 2003. Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA). Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Bogor.

Anonim. 2016. Turis Berburu Wisata di Berau. http://www.beraukab.go.id/berita/read/861/turis-berburu-wisata-di-berau/. Diakses: 2 Agustus 2016.

Beljai, M., Muntasib, E.K.S.H., dan Sulistyantara, B., 2014. Konsep Penataan Lanskap untuk Wisata Alam di Kawasan Taman Wisata Alam Sorong. Jurnal Manusia dan Lingkungan 21(3):356-365.

Chua, V.L., Phillipps, Q., Lim, H.C., Taylor, S.S., Gawin, D.F., Rahman, M.A., Moyle, R.G., dan Sheldon, F.H., 2015. Phylogeography of Three Endemic Birds of Maratua Island, a Potential Archive of Bornean Biogeography. Raffles Bulletin of Zoology, 63:259-269.

Hasiani, F., Mulyani, E., dan Yuniarti, E., 2013. Analisis kesediaan membayar WTP (Willingness To Pay) dalam Upaya Pengelolaan Obyek Wisata Taman Alun Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat. Jurnal Mahasiswa Teknik Lingkungan, 1(1):1-10.

Khoiri, F., Utomo, B., dan Lesmana, I., 2014. Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pantai Muara Indah Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Aquacoastmarine, 2(1):48-55.

Kusaeri, Putro, S.P., dan Wasiq, J., 2015. Potensi Sumberdaya Alam Hayati Kawasan Mangrove Pasar Banggi Kabupaten Rembang Sebagai Objek Ekowisata. Biosaintifika, 2(5):120-127.

Laapo, A., Fahrudin, A., Bengen, D.G., dan Damar, A., 2010. Kajian Karakteristik dan Kesesuaian Kawasan Mangrove Untuk Kegiatan Ekowisata Mangrove di Gugus Pulau Togean, Taman Nasional Kepulauan Togean. Forum Pascasarjana, 33(4):251-261.

Mellawati, J., Fepriadi, Yarianto, dan Laddade, T., 2010. Identifikasi Keanekaragaman Flora dan Fauna Berau Kalimantan Timur pada Kegiatan Pra Survei Tapak PLTN. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, 12(2):66-74.

Muhammad, F., Basuni, S., Munandar, A., dan Purnomo, H., 2010. Kajian Daya Dukung Ekowisata Hutan Mangrove Blanakan, Subang, Jawa Barat. Bioma, 14(2):64-72.

Mukhlisi dan Sidiyasa, K., 2014. Struktur Vegetasi dan Komposisi Jenis pada Hutan Mangrove di Pusat Informasi Mangrove (PIM) Berau, Kalimantan Timur. Indonesian Forest Rehabilitation Journal, 2(1) 25-37.

Mukhlisi, 2013. Inventarisasi Jenis-Jenis Burung di Hutan Mangrove Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains. Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta. 9 November 2013.

Mulyadi, E., dan Fitriani, N., 2010. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2(1):11-18.

Putra, A.C., Anggoro, S., dan Kismartini, 2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Kajian Ekosistem Mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Saintek Perikanan, 10(2):91-97.

Razak, A., dan Suprihardjo, 2013. Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu di Kepulauan Seribu. Jurnal Teknik Pomits, 2(1):14-19.

Salim, H.L., dan Purbani, D., 2015. Pengembangan Pariwisata Bahari Berbasis Masyarakat di Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(3):380-387.

Sudiarta, M., 2009. Ekowisata Hutan Mangrove: Wahana Pelestarian Alam dan Pendidikan Lingkungan. Analisis Pariwisata, 9(1):81-86.

Wiryawan, B., 2008. Linking Integrated Coastal Management and Marine Protected Area Development in Berau Islands, East Kalimantan, Indonesia. Buletin PSP, 7(3):325-332.

Yuniarsih, A., Marsono, D., Pudyatmoko, S., dan Sadono, R., 2014. Pemodelan Sistem Pengusahaan Wisata Alam di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(2):220-231.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.22939

Article Metrics

Abstract views : 23553 | views : 15182

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats