STATUS KEBERLANJUTAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI CADANGAN KARBON DI KOTA PEKANBARU (The Sustainability Status of Green Open Space as Carbon Stock in Pekanbaru City)
Sri Wulandari(1*), Rifardi Rifardi(2), Aslim Rasyad(3), Yusmarini Yusmarini(4)
(1) Program Doktor Ilmu Lingkungan, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Riau, Jalan Pattimura No. 9 Pekanbaru 28131
(2) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan, Universitas Riau, Jalan Bina Widya Km. 5 Panam Pekanbaru 28293
(3) Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Jalan Bina Widya Km. 5 Panam Pekanbaru 28293
(4) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Jalan Bina Widya Km. 5 Panam Pekanbaru 28293
(*) Corresponding Author
Abstract
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan ruang dengan vegetasi yang berfungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dalam bentuk karbon tersimpan sehingga dapat tercapai suatu kualitas lingkungan udara kota yang bersih dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberlanjutan RTH publik sebagai cadangan karbon di Kota Pekanbaru. Data diperoleh melalui metode survey, pengamatan dan wawancara dianalisis menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan RTH publik Kota Pekanbaru termasuk kurang berkelanjutan (49,57). Dimensi sosial (52,24) dinilai cukup berkelanjutan. Sementara dimensi ekologi (46,23), ekonomi (49,91), dan kelembagaan (49,93) tergolong kurang berkelanjutan. Secara umum disimpulkan bahwa pengelolaan RTH Kota Pekanbaru tergolong kurang berkelanjutan. Peningkatan indeks dan status keberlanjutan pengelolaan RTH Kota Pekanbaru perlu diupayakan dalam perspektif pembangunan kota berkelanjutan.
Abstract
Green Open Space (GOS) is a space with vegetation that serves as an absorber of carbondioxide gas (CO2) in the form of carbon is stored so that a good quality of clean and comfortable city air environment could be achieved. This study aimed to analyze the status and the factors that affect the level of sustainability of public green space as a reserve of carbon in Pekanbaru. Data obtained through the survey, observation, and interviews method were analyzed using Multi Dimensional Scaling (MDS). The results showed that the management of public green space was less sustainable (49.57). The social dimension (52.24) is considered quite sustainable. While the dimensions of the ecological (46.23), economic (49.91), and institutional (49,93) relatively less sustainable. In general the management of Pekanbaru City GOS relatively less sustainable. Improving index and sustainability status RTH Pekanbaru City management needs to be pursued in the perspective of sustainable urban development.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Lingkungan Hidup Propinsi Riau. 2013. Laporan Penyelenggaraan Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Propinsi Riau Tahun 2013. Pekanbaru.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pekanbaru. 2013. RTH Kota Pekanbaru: Seminar Lingkungan. Pekanbaru.
Budihardjo, E. dan Sujarto, D. 1999. Kota Berkelanjutan. Penerbit Alumni. Bandung.
Dahlan, E.N. 2004. Hutan Kota untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. APHI-IPB. Bogor.
ESCAP, 2009. Kebijakan Sosial Ekonomi Inovatif Untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan: Imbal Jasa Lingkungan. Economy and Social Commission for Asia and Pasific.
Fauzi, dan Anna,. 2002. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Hairiah, K. dan Rahayu, S . 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Bogor. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office, University of Brawijaya, Indonesia.
Henriques, I., and Sadorksy, P., 1999. The Relationship Between Environmental Commitment and Managerial Perception of Stakeholder Importance. Academy of Management Journal, 42(1):87-89.
Imansari, N., dan Khadiyanta, P., 2015. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang, 1(3):101-110.
Kavanagh, P., and Pithcher, T.J., 2001, Rapid Appraisal of Fisheries (RAPFISH) Project. University of British Columbia, Fisheries Centre.
Kyrklund, B. 1990. The Potential of Forests and Forest Industry in Reducing Excess Atmospheric Carbon Dioxide. J. Unasylva, 41:163 -167.
Manik, E., Latifah, S., dan Patana, P., 2016. Pendugaan Karbon Tersimpan di Berbagai Jalur Hijau Jalan Arteri Sekunder Kota Medan Bagian Tengah. Peronema Foresty Science Journal, 5(1):1-10.
Millang, S., dan Yuniati, E., 2010. Potensi Serapan Karbon Beberapa Jenis Tanaman pada Ruang Terbuka Hijau Universitas Hasanuddin Makasar. Jurnal Biocelebes, 4(2):113-122
Muzana, R., Puwoko A., dan Patana, P., 2016. Analisis Sosial Ekonomi Konservasi Satwa Liar pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan. Peronema Foresty Science Journal, 5(1):1.
Nanny, K., 2008. Potensi Tanaman dalam Menyerap CO2 Dan CO Untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global. Jurnal Permukiman, 3(2):101-105.
Nugraha, Y., 2011. Potensi Karbon Tersimpan di Taman Kota I Bumi Sepong Damai (BSD), Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif. Jakarta.
Nurisjah, S., 2005. Penilaian Masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan: Kasus Kotamadya Bogor. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Panggabean, M.L.E., 2013. Pendugaan Cadangan Karbon Above Ground Biomass (AGB) pada Tegakan Hutan Alam di Kabupaten Langkat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Permen PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Pitcher, T.J., 1998. Rapfish: A Rapid Appraisal Technique fo Fisheries and Its Application to the Code of Conduct for Responsible Fisheries. FAO UN, Rome.
Rivai, A., Patana, P., dan Latifah, S., 2016. Pendugaan Emisi CO2 dan Kebutuhan O2 serta Daya Serap CO2 dan Penghasil O2 pada Taman Kota dan Jalur Hijau di Kota Medan. Peronema Foresty Science Journal, 5(1):1-8.
Tinambunan, R.S., 2006. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Pekanbaru. Tesis. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.23817
Article Metrics
Abstract views : 3751 | views : 4175Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Manusia dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JML Indexed by:
View My Stats