Keracunan makanan pada pertemuan kader PKK di Danurejan Yogyakarta
Abstract
Latar belakang: Tanggal 25 April 2018, Puskesmas Danurejan II melaporkan adanya dugaan kejadian luar biasa keracunan makanan yang terjadi pada undangan pertemuan kader PKK di Kecamatan Danurejan sehari sebelumnya. Undangan yang hadir, kemudian dilaporkan mengalami diare, sakit perut, muntah dan lemas. Penyidikan dilakukan oleh puskesmas Danurejan II bersama Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan karyasiswa FETP-UGM untuk mengidentifikasi sumber, cara penularan dan upaya pengendalian. Metode: Deskriptif observasional dengan rancangan studi Cohort retrospektif. Batasan kasus adalah orang yang mengkonsumsi makanan yang disajikan pada pertemuan kader PKK di kantor kecamatan Danurejan tanggal 24 April 2018 dan mengalami satu atau lebih gejala diare, sakit perut, mual, muntah dan lemas. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan analisa statistik. Hasil: Jumlah yang sakit 20 orang ( AR : 25,9% , n = 77) , gejala utama: diare (90%), sakit perut (85%). Masa inkubasi 2,5 – 11 jam, penularan terjadi secara common source, KLB < 24 jam. Attack rate tertinggi pada usia 11- 20 tahun (AR : 55,5%). Jenis makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan adalah ayam kecap ( RR = 1,488, p = < 0,01, CI 95% 1,249 – 1,773 ). Penyebab keracunan berdasarkan gejala klinis dan masa inkubasi diduga bakteri Bacillus cereus diagnosa banding Clostridium perfringens. Simpulan: Ayam kecap diduga adalah menu penyebab keracunan yang kemungkinan terkontaminasi bakteri Bacillus cereus atau Clostridium perfringens. Sosialisasi dan pengawasan tentang keamanan pangan pada pelaku usaha jasa boga harus terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali.