Hasrat Nano Riantiarno Dalam Cermin Cinta: Kajian Psikoanalisis Lacanian
Ricky Aptifive Manik(1*)
(1) Ilmu Sastra FIB-UGM Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Karya sastra merupakan manifestasi hasrat pengarang. Dalam sejarahnya, hasrat terbentuk dari rasa kekurangan subjek. Menulis karya sastra merupakan upaya untuk menutupi kekurangan tersebut. Upaya itu dapat dilihat dalam pandangan pengarang akan ego-ego ideal di dalam karya-karyanya. Novel Cermin Cinta adalah sample untuk melihat apa dan bagaimana hasrat Nano Riantiarno. Tujuannya adalah menemukan apa yang menjadi pembayangan ego-ego ideal bagi Nano. Telisik hasrat ini akan menggunakan kajian Psikoanalisis Lacanian (PL). Melalui PL ini akan digunakan metode metafora dan metonimia dalam melihat penanda-penanda hasrat Nano dalam Cermin Cinta. Kajian ini menemukan bahwa hasrat menjadi penulis dan seniman menuntun Nano secara tak sadar pada penanda-penanda simbolik lainnya seperti penulis yang ‘pantang menyerah’, ‘ulet’, ‘konsisten’, ‘tekun’, ‘rajin’, dsb. Mendirikan kelompok teater dengan menjadi penulis lakon dan menyutradarainya ia dapatkan dari citraan Rendra, Putu Wijaya, Arifin C Noor, dan Teguh Karya merupakan hasratnya akan keutuhan yang ontologis bagi identitas tersebut. ‘Kebebasan’ menjadi objek a Nano untuk mendapatkan jouissance bagi dirinya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Althusser, Louis. 2010. Tentang Ideologi: Marxisme Strukturalis, Psikoanalisis, Cultural Studies, terj. Olsy Vinoli Arnof. Yogyakarta: Jalasutra
Anwar, Syaiful. 2005. N. Riantiarno: Dari Rumah Kertas ke Pentas Dunia. Jakarta: fftv ikj press.
Audifax. 2006. “Lara Croft: Antara Hasrat Menjadi dan Hasrat Memiliki” dalam Adlin, Alfatri (ed). Menggeledah Hasrat: Sebuah Pendekatan Multiperspektif. Yogyakarta: Jalasutra.
Bracher, Mark. 2009. Jacques Lacan, Diskursus dan Perubahan Sosial: Pengantar Kritik-Budaya Psikoanalisis, terj. Gunawan Admiranto. Yogyakarta: Jalasutra.
Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
¬_______. 2012. Sastra sebagai Produk dan Produsen Kebudayaan Sebuah (De-)Konstruksi. Yogyakarta: Yasayo.
Hartono, Agustinus. 2007. Skizoanalisis Deleuze + Guattari: Sebuah Pengantar Genealogi Hasrat. Yogyakarta: Jalasutra.
Hill, Philip. 2002. Lacan Untuk Pemula. Yogyakarta: Kanisius
Lacan, Jacques. 1977. Ecrits: A Selection, terj. Alan Sheridan. London: Tavistock.
_______. 1988. The Seminar of Jacques Lacan, Book II. The Ego in Freud’s Theory and in the Technique of Psycoanalysis, 1954-1955, peny. J-A. Miller, terj. S. Tomaselli. NY, London: W.W. Norton & Company.
Piliang, Yasraf Amir. 2006. “Antara Minimalisme dan Pluralisme Manusia Indonesia dalam Serangan Posmodernisme” dalam Adlin, Alfatri (ed). Menggeledah Hasrat: Sebuah Pendekatan Multiperspektif. Yogyakarta: Jalasutra.
Riantiarno, N. 2005. Cermin Bening. Jakarta: Grasindo.
_______. 1997. Catatan ulang tahun ke-20 Teater Koma, 1977-1997. Jakarta: Kumpulan Tulisan Makalah. Tidak diterbitkan.
Sarup, Madam. 2011. Panduan Pengantar Untuk Memahami Postrukturalisme dan Posmodernisme, terj. Medhy Aginta Hidayat. Yogyakarta: Jalasutra.
DOI: https://doi.org/10.22146/demo.25145
Article Metrics
Abstract views : 1090 | views : 3752Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Demo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.