TANGGAPAN BUAH SAWO (Manilkara zapota (L.) van Royen) TERHADAP KADAR DAN LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN CaCl2

https://doi.org/10.22146/veg.10478

Muchammad Ambar Huda(1*), Sri Trisnowati(2), Eka Tarwaca Susila Putra(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Setelah dipanen, buah sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) biasanya hanya bertahan selama 2-3 hari. Penelitian ini mencoba mengetahui pengaruh kadar dan lama perendaman buah sawo dalam larutan CaCl2 pada umur simpan dan mutu buah. Penelitian ini dilaksanakan di Temanggung, Jawa  Tengah pada Bulan Januari sampai Maret 2015 dengan menggunakan rancangan faktorial 4 x 3 + 1 yang diatur dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah kadar larutan CaCl2  yang terdiri atas 0%, 2%, 4%, dan 6% dan faktor kedua adalah lama perendaman yang terdiri atas 60, 90, dan 120 menit. Penelitian ini menunjukkan ketika sawo setiap perlakuan matang, didapatkan hasil bahwa perendaman buah sawo dalam larutan 4% CaCl2 selama 60 menit dapat memperpanjang umur simpan buah selama satu setengah hari dibanding buah sawo yang tidak diberi perlakuan tanpa mengubah mutu penampilan buah. Buah sawo yang direndam dalam larutan 6% CaCl2 selama 90 menit mempunyai umur simpan paling pendek dan ketika buah sawo pada perlakuan kontrol matang, mutu penampilan buah perlakuan tersebut paling buruk, sehingga sudah tidak dapat dikonsumsi.



References

Abbot, J.A., W.S. Conway, dan C.E. Sams. 1989. Postharvest Calcium Chloride Infiltration Affects Textural Attributes of Apples. J. Amer. Soc. Horticulture Sci. 114: 935—936.

Balerdi, C.F., Jonathan, H.C., dan Ian Maguire. 2005. Sapodilla Growing in The Florida Home Land. University of Florida. IFAS Extension.

Benavides, A., Recasens I., Casero T., Soria Y., dan Puy J. 2002. Multivariate Analysis of Quality and Mineral Parameters on Golden Smoothee Apples Treated Before Harvest with Calcium and Stored in Controlled Atmosphere. Food Science Technology Int. 1: 139—245.

Easterwood, G.W. 2002. Calcium’s Role in Plant Nutrition. Fluid Journal: 1—3.

Kader, A.A., W.J. Lipton, dan L.L. Morris. 1973. System for Scoring Quality of Harvested Lettuce. Hortscience 8: 408—409.

Kramer, G.F.Y.C., Wang dan Conway, W.S. 1989. Correlation of Reduced Softening and Increased Polyamin Levels during Low-Oxygen Storage of ‘Melntosch’ Apple. Journal of American Society Horticultural Science 144 (5): 942—946.

Pantastico, ER.B. 1975. Postharvest Physiology, Handling, and Utilization of Tropical and Subtropical Fruits and Vegetables. Avi Pub. Co, University of Winconsin-Madison.

Salunke, D.K. dan D.B. Desai. 1984. Postharvest Biotechnology of Fruits Vol II: Sapota. CRC Press Inc. Florida.

Sosrodihardjo, S. 1987. Perlakuan Pascapanen untuk Memperpanjang Daya Simpan Hasil Hortikultura. Sub Balai Penelitian Hortikultura Pasar Minggu. Jakarta.

Whitaker, J.R. 1996. Enzyme in Food Chemistry. Third Edition. Marcel Dekker Inc. New York.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.10478

Article Metrics

Abstract views : 3394 | views : 2787

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Budidaya Pertanian



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats