Karakterisasi Delapan Aksesi Kacang Tunggak (Vigna unguiculata {L.} Walp) Asal Daerah Istimewa Yogyakarta
Rahmi Sri Sayekti, Djoko Prajitno, Toekidjo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kacang tunggak tergolong tanaman bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Penggunaan kacang tunggak masih terbatas untuk sayuran segar (daun muda dan polong muda), biji kering (campuran gudeg dan lodeh), dan lauk pauk. Banyak faktor yang ikut berperan pada peningkatan produksi dan produktivitas kacang tunggak, antara lain penanaman varietas unggul dan benih bermutu, perbaikan cara budidaya, cara pengendalian hama-penyakit, dan penanganan pasca panen yang baik. Kurangnya penelitian terhadap spesies-spesies yang kurang dimanfaatkan akan menyebabkan terdesaknya spesies-spesies tersebut oleh adanya budidaya tanaman lain yang telah umum diusahakan misalnya padi, jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian sifat-sifat penting dari tanaman yang kurang diperhatikan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Complete Block design = RCBD) dengan 10 perlakuan (8 tanaman lokal dan 2 varietas unggul) dan 3 ulangan. Berdasarkan seleksi hasil polong per hektar terhadap 8 aksesi yang dibandingkan dengan kacang tunggak unggul varietas KT-1 dan KT-6, didapatkan kacang tunggak asal Semin dan Wates sebagai promising line karena hasil polong per hektar yang tinggi.Terdapat berbagai keragaman sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif kacang tunggak (Vigna unguiculata {L.} Walp) yang tumbuh di beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kacang tunggak unggul varietas KT-1 memiliki kekerabatan yang paling jauh dibandingkan kacang tunggak lain pada penelitian ini.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1379
Article Metrics
Abstract views : 6419 | views : 10031Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: