Periode Kritis Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merill) Terhadap Gulma
Chandra Eka Widyatama, Tohari, Rohlan Rogomulyo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Keberadaan gulma dalam pertanaman tidak selamanya merugikan, ada saat-saat kehadiran gulma tidak merugikan dan ada saat-saat kehadiran gulma sangat merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode kritis kedelai hitam terhadap persaingan dengan gulma, dengan mengetahui periode kritis kedelai hitam diharapkan dapat diketahui kapan waktu penyiangan intensif yang tepat sehingga dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga kerja yang digunakan untuk pemeliharaan.
Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Banguntapan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai September 2010 menggunakan kedelai hitam varitas Mallika. Variabel pertumbuhan dan hasil penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok lengkap (RAKL) dengan 12 perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuannya adalah periode bebas gulma 2, 4, 6, 8, 10 minggu setelah tanam dan sampai panen serta periode bergulma 2, 4, 6, 8, 10 minggu setelah tanam dan sampai panen. Tiap perlakuan diamati selama 12 minggu.
Hasil penelitian menunjukkan periode kritis kedelai hitam berada diantara umur 0 – 4 minggu. Dibuktikan dengan keberadaan gulma selama 0 - 4 minggu setelah tanam sudah dapat menurunkan hasil biji kering secara nyata, sedangkan apabila gulma dibiarkan tumbuh setelah umur 4 minggu setelah tanam tidak akan berpengaruh secara secara nyata terhadap hasil biji kering apabila dibandingkan dengan perlakuan bebas gulma sampai panen. Waktu penyiangan yang tepat cukup dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 3 mingguFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1382
Article Metrics
Abstract views : 2447 | views : 3549Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: