Pengaruh Jenis Bahan Tanam dan Takaran Kompos Blotong terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.)
Danang Hartono(1*), Dody Kastono(2), Rohlan Rogomulyo(3)
(1) 
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Mei sampai dengan 17 September 2015 di Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui pengaruh jenis bahan tanam yaitu budchip, budset, dan bagal terhadap pertumbuhan awal tebu. 2) Mengetahui takaran kompos blotong yang tepat terhadap pertumbuhan awal tebu. 3) Mengetahui pengaruh jenis bahan tanam tebu pada berbagai takaran kompos blotong (filter cake) terhadap pertumbuhan awal tebu. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga blok sebagai ulangan. Percobaan ini terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bahan tanam terdiri dari tiga aras yaitu budchip, budset, dan bagal. Faktor kedua adalah dosis blotong yang terdiri dari 4 aras yaitu: 0 (kontrol), 5, 10, dan 15 ton/ha, Pengamatan dilakukan terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah anakan, jumlah ruas, bobot segar, bobot kering, luas daun dan luas akar. Data dianalisis menggunakan analisis varian pada level 5% dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test jika hasil analisis varian menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Tanaman tebu yang berasal dari budchip dan budset memiliki jumlah anakan, jumlah daun, bobot segar, bobot kering, laju asimilasi bersih, dan laju asimilasi bersih yang lebih baik daripada tanaman tebu yang berasal dari bagal. Tanaman tebu yang diberi kompos blotong memiliki pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman yang tidak diberi takaran kompos blotong, tanaman tebu dengan perlakuan takaran kompos blotong 10 dan 15 ton/ha, dan memiliki pertumbuhan yang secara nyata lebih baik dibanding perlakuan yang lain pada parameter jumlah anakan, jumlah daun, jumlah ruas, bobot segar dan bobot kering.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. 2013. Pembibitan tebu. . Diakses tanggal 1 maret 2016.
Fitri, A. Penyebab kerusakan lahan. . Diakses pada tanggal 7 Maret 2016.
Gujja, B., Loganandhan N., V. Vinoud G., Manisha A., Sashi B., dan Alwara S. 2009. Sustainable sugarcane initiative: improving sugarcane cultivation in india. Icrishat, Patancheru
Indarwanto, C., Purwono, Siswanto, Syakir, M., dan Rumini, W. 2010. Budidaya dan pasca panen tebu. Eska Media, Jakarta.
Kuswuri, R. 2012. Proses pemurnian nira. . Diakses pada tanggal 28 Februari 2015.
Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.25014
Article Metrics
Abstract views : 6230 | views : 7463Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Vegetalika
VEGETALIKA journal indexed by: