Keragaan Sepuluh Kultivar Padi Lokal (Oryza sativa L.) Daerah Istimewa Yogyakarta
Whisnu Agung Suryanugraha(1*), Supriyanta Supriyanta(2), Kristamtini Kristamtini(3)
(1) Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
secara drastis bahkan punah. Kehilangan sumber daya genetik merupakan kehilangan
yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keragaan karakter agronomi sepuluh kultivar padi lokal (Oryza sativa L.). Sepuluh
kultivar padi lokal ditanam di di dusun Timur, Selomartani, Kalasan, Yogyakarta pada
Desember 2016 hingga Maret 2017 dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) dengan ulangan sebanyak tiga. Sepuluh kultivar lokal tersebut berasal dari
berbagai daerah di Yogyakarta yaitu Mentik putih, Mentik susu, Sri kuning, Pandan wangi, Cempo putih, Kenanga, Gading Melati, Pangestu, Similikiti, dan Menoreh
bercak ungu. Penanaman dilakukan dengan membuat petak berukuran 4×4 m yang
ditanam secara jajar legowo 2:1, jumlah tanaman 2 rumpun per lubang, umur bibit 15
hari. Analisis varians dilakukan untuk variabel kuantitatif dengan taraf kepercayaan 5%.
Jika terdapat signifikansi, dilanjutkan dengan uji HSD Tukey. Kultivar mentik susu dan
kenanga adalah kultivar yang termasuk dalan kelompok padi sedang dengan umur
panen 120–150 HSS. Sedangkan, delapan kultivar lain termasuk dalam padi berumur
genjah. Kultivar Mentik susu dan Kenanga juga merupakan kultivar yang memiliki umur
berbunga paling lama yaitu 100 HSS dan 95 HSS. Kultivar Sri kuning memiliki hasil
produksi aktual paling tinggi dengan 6,28 ton/ha. Di sisi lain, kultivar Mentik susu
menjadi yang paling rendah denga 2,18 ton/ha. Analisis korelasi antar karakter
menunjukan karakter jumlah gabah isi per malai, jumlah gabah total per malai, bobot
100 butir, dan kepadatan malai memiliki korelasi positif yang kuat terhadap hasil
produksi aktual. Umur berbunga dan umur panen merupakan karakter yang memiliki
korelasi negatif paling besar terhadap hasil produksi aktual.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BB Padi, 2015. Klasifikasi umur padi. http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id
/index.php/tahukah-anda/120-kalsifikasi-umur-padi. Diakses 5 Juni 2017.
Darwis, S.N., 1979. Agronomi Tanaman Padi. Lembaga Penelitian Tanaman Padi,
Perwakilan Padang.
Falconer, D.S. and T.F.C. Mackay, 1996. Introduction to Quantitative Genetics. 4Ed.
Longman, Malaysia.
Hidayat, 2002. Varietas diskriminatif untuk padi lahan pasang surut di lingkungan
sungai deras, Kalimantan Barat. Akta Agrosia, 5: 60-66.
Ifansyah, H. dan B.J. Priatmadi, 2003. Nitrogen di tanah sawah pasang surut yang
ditanami padi lokal tanpa pemupukan. Jurnal Tanah Tropika, 16: 76-80.
Jumin, H.B., 2002. Agroekologi: Suatu Pendekatan Fisiologi. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Knight, R., 1979. Quantitive Genetic Statistics and Plant Breeding. Vice-Chancellors
Committee, Brisbane.
Komnas Plasma Nutfah, 2003. Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi. Departemen
Pertanian, Jakarta.
Lestari, A.D., Dewi, W., Qosim, W.A., Rahardja, M., Rostini, N., Setiamihardja, R.,
Keragaman dan heritabilitas 10 genotip pada cabai besar (Capsicum
annuum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 2: 301-307.
Makarim, A.K. dan Las, I., 2005. Terobosan peningkatan produktivitas padi sawah
irigasi melalui pengembangan model pengelolaan tanaman terpadu (PTT).
Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
Mangoendidjojo, W., 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta.
Munandar, Sukrilani, Yusup, Sulaiman dan A. Wijaya., 1996. Inventarisasi dan studi
karakter agronomi berupa varietas lokal padi lebak yang di tanam petani di
sekitar Palembang dan kota Kayu Agung. Jurnal Ilmu Ilmu Pert. Indonesia., 4: 8
– 13.
Roy, D., 2000. Plant Breeding, Analysis and Exploitation of Variation. Narosa
Publishing House, New Delhi.
Sadikin, S., 1985. Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan,
Bogor.
Saidah, Syafruddin dan R. Pangestuti, 2015. Daya hasil padi sawah varietas Inpari 24
di beberapa lokasi SL-PTT di Sulawesi Tengah. Pros Sem Nas Masy Biodiv
Indon, 7: 1147-1150.
Sajak, A., 2012. Karakterisasi morfologi malai plasma nutfah padi lokal asal Kabupaten
Tana Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin, Sulawesi
Selatan.
Senewe, R.E. dan J.B. Alfons, 2011. Kajian adaptasi beberapa varietas unggul baru
padi sawah pada sentra produksi padi di Seram Bagian Barat Provinsi Maluku.
Jurnal Budidaya Pertanian, 7: 60-64.
Snedecor, G.W. and Cochran W.G., 1967. Statistical Methods Applied to Experiment in
Agriculture and Biology. Iowa State University Press, Iowa.
Wahyuni, S., 2008. Hasil padi gogo dari dua sumber benih yang berbeda. Jurnal
Penelitian Tanaman Pangan, 27(3): 135-140.
Wiramiharja, S., 1974. Hal-hal yang perlu medapat perhatian tanaman padi.
Departmen PU, Dirjen Pengairan, Jakarta.
Zen, S., Zarwan, H., Bahar., Dasmal, F., Artati, Aswardi dan Taufik, 2002. Pengkajian
varietas padi sawah spesifik preferensi konsumen sumatera barat. Balai
Pengkajian Teknologi, Sumatera Barat.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.30917
Article Metrics
Abstract views : 5793 | views : 15319Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: