Keragaan Pertumbuhan Bibit Tiga Klon Teh (Camellia sinensis L.) pada Dua Media Pembibitan

https://doi.org/10.22146/veg.37172

Ari Murti Ahmadi(1), Rani Agustina Wulandari(2*), Taryono Taryono(3)

(1) Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
(2) Department of Agronomy, Agriculture Faculty, Universitas Gadjah Mada
(3) Department of Agronomy, Agriculture Faculty, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Teh (Camellia sinensis L.) merupakan tanaman perkebunan yang mempunyai peran besar dalam peningkatan devisa negara. Pembibitan teh merupakan hal yang penting diperhatikan karena akan menentukan pertumbuhan dan kualitasnya. Media pembibitan menjadi satu hal yang menjadi perhatian karena darisanalah bibit mendapat suplai unsur hara yang diperlukan yang akan mempengaruhi pertumbuhan. Arang sekam dan limbah baglog merupakan limbah yang sangat potensial untuk digunakan sebagai media pembibitan teh karena kandungan unsur haranya yang tinggi, ringan dan masih jarang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keragaan pertumbuhan bibit teh pada media yang ditambahkan dengan arang sekam dan limbah media jamur (baglog) dan dibandingkan dengan media kontrol yang selama ini digunakan. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap dua faktor (klon x media pembibitan) dengan empat ulangan. Faktor pertama berupa macam klon yaitu: TRI 2025, PS 1 dan TPS 93 dan faktor kedua berupa macam media tanam yaitu: tanah + arang sekam (1:2), tanah + limbah baglog (1:2) dan kontrol. Kontrol terdiri dari top soil dan sub soil dengan perbandingan 1:3. Data yang diperoleh diuji beda nyata perlakuannya dengan menggunakan sidik ragam (anova). Apabila pada sidik ragam perlakuan menunjukkan pengaruh nyata pada taraf 5%, maka untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan perlu dianalisis lagi dengan uji beda nyata jujur Tukey dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan bibit pada tanah + arang sekam lebih baik dibandingkan pada media tanah + limbah baglog. Media tanah + arang sekam dapat dijadikan media pembibitan alternatif, adapun media tanah + limbah baglog cenderung menurunkan kualitas bibit teh.

Keywords


Pembibitan teh, arang sekam, limbah baglog

Full Text:

PDF


References

Agustin DA, Riniarti M, Duryat. 2014. Pemanfaatan limbah serbuk gergaji dan arang sekam sebagai media sapih untuk cempaka kuning (Michelia champaca). Jurnal Sylva Lestari 2 (3): 49-58.

Anonim. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017. 2016. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.

Balittri. 2014. Perkembangan Pasar Teh Indonesia di Pasar Domestik dan Internasional. <http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/207-perkembangan-pasar-teh-indonesia-di-pasar-domestik-dan-pasar-internasional>. Diakses pada 6 Juni 2018 pukul 21.15 WIB.

Dalimoenthe, S.L. 2013. Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran pada fase awal benih teh di pembibitan. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 16 (1): 1-11.

Embleton, T. W., W. W. Jones, C.K. Lebanauskas, and W. Reuther. 1973. Leaf analysis as a diaognostic tool and guide to fertilization. The Citrus industry. Rev. Ed. Univ. Calif, Agr. Sci. Barkely 3: 183-210.

Gardner FP, Pearce RB, and Mitchell RL. 1991. Physiology of Crop Plants. Diterjemahkan oleh H.Susilo. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Ghani, M. A. 2002. Buku Pintar Mandor: Dasar-Dasar Budi Daya Teh. Penebar Swadaya, Jakarta.

Herdiana, N., Lukman, A.H. dan Mulyadi, K. 2008. Pengaruh dosis dan frekuensi aplikasi pemupukan NPK terhadap pertumbuhan Shorea ovalis Korth. (Blume). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 5 (1): 289-296.

Hendromono. 1994. Pengaruh media organik dan tanah mineral terhadap mutu bibit Pterygota alata Roxb. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 7 (2): 55-64.

Irawan, A. dan Y. Kafiar. 2015. Pemanfaatan cocopeat dan arang sekam padi sebagai media tanam bibit cempaka wasian (Elmerrilia ovalis). Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1 (2): 805-808.

Kartawijaya, W.S., S.L. Dalimoenteh, dan R. Wargadipura. 1997. Penanganan bibit teh tanpa bekong dan pertumbuhannya di lapangan. Risalah Penelitian: 35-52.

Komala., C.A., dan E. Kuwato. 2008. Evaluasi Kualitas Bibit Kemenyan Durame (Styrax benzoin Dryland) Umur 3 Bulan. Info Hutan, 5 (4): 337-345.

Kusmarwiyah R, Erni S. 2011. Pengaruh media tumbuh dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L.).Crop Agro 4 (2): 7-12.

Lakitan, Benyamin. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafinda Persada, Jakarta.

Prawiranata, W. S., S. Hairan dan P. Tjondronegoro. 1995. DasarDasar Fisiologi Tanaman Jilid II. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sarief, S. (1986). Ilmu tanah pertanian. Pustaka Buana, Bandung.

Setyamidjadja, D. 2000. Teh: Budidaya dan Pengolahan Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.

Sitompul, S. M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press, Yogjakarta.

Sofyan, S. E., M. Riniarti dan Duryat. 2014. Pemanfaatan limbah teh, sekam padi dana rang sekam sebagai media tumbuh bibit trembesi (Samanea saman). Jurnal Sylva Lestari 2 (2): 61-69.

Sukaryorini P, Arifin. 2007. Kajian pembentukan caudex Adenium obesum pada diversifikasi media tanam.Jurnal Pertanian Mapeta 10 (1): 31-41.

Sulaeman, D. 2011. Efek kompos limbah baglog jamur tiram putih (Pleurotus ostreanus Jacquin) terhadap sifat fisik tanah serta tumbuhan bibit markisa kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tran, H H., Roddick F.A, O’Donnell J. A. 1999. Comparision of chromatography and desiccant silica gels for the adsorption of metal ions: Adsorption and kinetics. Water Research, 33: 2992-3000.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.37172

Article Metrics

Abstract views : 1905 | views : 4224

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats