Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Asam Jawa dan Asam Manis (Tamarindus indica L.)
Aisyah Puspasari(1), Rohlan Rogomulyo(2*), Didik Indradewa(3)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Tanaman asam merupakan tanaman penting yang mempunyai potensi, tetapi kurang diperhatikan. Tanaman asam mempunyai manfaat sebagai rempah dan jamu tradisional. Tidak ada penelitian mengenai bagaimana komposisi media tanam yang baik untuk asam jawa dan asam manis. Atas dasar tersebut dilakukan penelitian “Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Asam Jawa dan Asam Manis (Tamarindus indica L.)”. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan bibit asam jawa dan asam manis. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 sampai Desember 2017 di Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada, Berbah, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) faktorial 4 x 2 dan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama komposisi media tanam antara tanah : pupuk kandang : arang sekam 4 : 0 : 0, tanah : pupuk kandang : arang sekam 2 : 1 : 1, tanah : pupuk kandang : arang sekam 1 : 2 : 1, tanah : pupuk kandang : arang sekam 1 : 1 : 2. Faktor kedua jenis asam antara: asam jawa dan asam manis. Data hasil pengamatan dianalisis varians pada tingkat keprcayaan 95%. Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan, diuji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil yang diperoleh tidak terdapat pengaruh kombinasi perlakuan media tanam terhadap pertumbuhan bibit asam jawa dan asam manis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, S. Z. 2010. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair dan Dosis Blotong terhadap Pertumbuhan Bibit Asam Manis (Sweet Tamarind). Prosiding Seminar Nasional Ketahanan Pangan dan Energi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Azad, Md. S., N. Nahar, A. S. Mollick, dan Md. A. Matin. 2014. Variation in seedling growth of Tamarinsdus indica L.: A threatening medicinal fruit tree species in Bangladesh. Journal of Ecosystems 2014: 9.
El-Siddig, K., H.P.M. Gunasena, B.A. Prasad, D.K.N.G. Pushpakumara, K.V.R. Ramana, P. Vijayanand, dan J.T. Williams. 2006. Fruits for the Future 1 Tamarind: Tamarindus indica. Southampton Centre for Underutilised Crops, Southampton, UK.
Hamid, A. 1995. Asam Jawa Komoditas Ekspor yang Terlupakan. Trubus 305: 44-47.
Havinga, R. M., A. Hartl, J. Putscher, S. Prehsler, C. Buchmann, dan C. R. Bogl. 2010. Tamarindus indica L. (Fabaceae): Patterns of use in traditional African medicine. Elsevier Journal of Ethnopharmacology 127: 573-588.
Kuru, P. 2014. Tamarindus indica and its health related effects. Elsevier Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine 4: 676-681.
Rismunandar. 1986. Mengenal Tanaman Buah-Buahan. Penerbit Sinar Baru, Bandung.
Sivasankar, B. S. Rajkumar, S. Murugesh, dan A. Darchen. 2012. Tamarind (Tamarindus indica) fruit shell carbon: a calcium – rich promising adsorbent for fluoride removal from Groundwater. Journal of Hazardous Materials 225-226: 164-172.
Wongsowijoyo, S. 2013. Rempah Indonesia dan Manfaatnya. Leutikaprio, Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.42632
Article Metrics
Abstract views : 4671 | views : 4538Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: