Hasil dan Mutu Enam Galur Terung (Solanum melongena L.)
Onis’t Tresnawati Sahid, Rudi Hari Murti, Sri Trisnowati(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
INTISARI
Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu komoditas sayuran penting sebagai bahan pangan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terung memiliki banyak varietas dengan berbagai bentuk dan warna khas. Tiap-tiap varietas memiliki penampilan, hasil dan produktivitas yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan terung yang mempunyai hasil, mutu dan umur simpan baik. Penelitian dilakukan di Desa Jurug, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dari bulan Juni sampai Desember 2013. Bahan tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam galur terung, yaitu terung ‘Bandung’, ‘Gelatik’, ‘Hijau Lokal Malang’, ‘Putih Yogya’, ‘Ungu Kaliurang’ dan ‘Ungu Yogya’. Galur-galur ditanam pada lahan yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan sebagai blok. Setiap perlakuan diamati lima sampel tanaman pada masing-masing blok. Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur Putih Yogya, umur simpan buah terpendek galur Gelatik, sedangkan galur yang lain memiliki umur simpan yang relatif sama.
Kata Kunci : mutu, hasil, terung (Solanum melongena L.)Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anonim. 2012. Budidaya Terong. http://bpp-bandung.blogspot.com/ diakses 26 Juni 2014.
Ameriana. 1997. Pengaruh petunjuk kualitas terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas tomat. Penelitian Hortikultura. 27 (4). 8-14.
Arpah, M. 1993. Pengawasan Mutu Pangan. Tarsito. Bandung.
Bhaduri, P.N. 1951. Inter-relationship of non-tuberiferous species of Solanum with some consideration of the origin of Brinjal (S. melongena L.). Indian J. Genet. PL Breed. 11: 75-82.
Bitter, G. 1923. Solana Africana, Part IV. Repert. Spec. Nov. Regni Veg. Beih. 16: 1-320.
Daunay, M.-C, Laterrot, H. & Janick, J. 2007. Iconography of the Solanaceae from antiquity to the XVIIth century: A rich source of information on genetic diversity and uses. Pp. 59-88 in: Spooner, D.M., Bohs, L, Giovannoni, J., Olmstead, R.G. & Shibata, D. (eds.), Solanaceae VI: Genomics meets biodiversity. Acta Horticulturae (ISHS), vol. 745. Leuven: International Society for Horticultural Science.
Daunay, M.-C, Lester, R.N. & Ano, G. 2001a. Eggplant. Pp. 199-222 in: Charrier, A., Jacquot, M, Hamon, S. & Nicolas, D. (eds.), Tropical plant breeding. Montpellier: Science Publishers.
Daunay, M.-C, Lester, R.N, Gebhardt, CG, Hennart, J.W, Jahn, M, Frary, A. & Doganlar, S. 2001b. Genetic resources of egg plant (Solanum melongena) and allied species: A new challenge for molecular geneticists and eggplant breeders. Pp. 251-274 in: van den Berg, R.G, Barendse, G.W.M, van der Weerden, G.M. & Mariani, C. (eds.), Solanaceae V: Advances in taxonomy and utilization.Nijmegen Univ. Press. Nijmegen.
Gardjito, M. dan A. S. Wardana. 2003. Hortikultura, Teknik Analisis Pasca Panen. Transmedia Global Wacana. Yogyakarta.
Gomez, Kwanchai A. dan Arturo A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.
Hardjosaputra, S.L.P. 2008. Data Obat di Indonesia Edisi 11. Muliapurna Jayaterbit. Jakarta.
Hariyadi, P. 2011. Mutu Buah dan Sayuran. http://www.foodreview.biz/ diakses pada tanggal 27 Juli 2012.
Iritani, Galuh. 2012. Vegetable Gardening. Indonesia Tera. Yogyakarta.
Lester, R.N. & Hasan, S.M.Z. 1991. Origin and domestication of the brinjal eggplant, Solanum melongena, from Solanum incanum, in Africa and Asia. Pp. 369-387 in: Hawkes, J.G., Lester, R.N., Nee, M. & Estrada, N. (eds.), Solanaceae III: Taxonomy, chemistry, and evolution. Kew: Royal Botanic Gardens.
Lucier, G. & Jerardo, A. 2006. The vegetables and melons outlook. Electronic Outlook Report from the Economic Research Ser vice (USDA VGS-318).http://www.ers.usda.gov/publications/vgs/2006/12dec/vgs318.pdf/
Mashudi. 2007. Budidaya Terung. Azka Press. Jakarta.
Pantastico, Er. B. 1993. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Sub-Tropika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Pantastico, Er. B., Bondad, N. D., Mendoza, D. B. Jr. dan Mendoza, R. C. 1972. Harvesting, handling and storage of vegetables.Philippine Recom. Veg.
Pantastico, Er. B., H. Subramanyam, M. B. Bhatti, N. Ali, E. K. Akamine. 1975. Harvest Indices in Postharvest Physiology, Handling and Utilization of Tropical and Subtropical Fruits and Vegetables (Pantastico, Er. B as ed.). The Avi Publishing Company, Inc. Westport.
Pranitasari, Novi. 2011. Bahan Ajar Mandiri : Klasifikasi Tumbuhan Berbiji. http://novi-biologi.blogspot.com/2011/08/terong-ungu-solanum-melongena-l.html/ diakses 13 Juni 2014.
Purwati, E. 1997. Pemuliaan Tanaman Tomat. Dalam: Teknologi Produksi Tomat. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung, p: 41-43.
Rukmana, R. 1994. Bertanam Terung. Kanisius.Yogyakarta.
Sekretariat Jenderal. 2012. Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2012. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal, Kementrian Pertanian. Jakarta.
Singh, A.K, Singh, M, Singh, A.K, Singh, R, Kumar, S. & Kalloo, G. 2006. Genetic diversity within the genus Solanum (Solanaceae) as revealed by RAPD markers. Curr. Sei. 90: 711-716.
Terri L., Weese dan Lynn Bohs. 2010. Eggplant origins : out of Africa, into the Orient. International Association for Plant Taxonomy.http://www.jstor.org/stable/27757050/ diakses 18 Februari 2014.
Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.5151
Article Metrics
Abstract views : 8813 | views : 29172Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: