Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.).
Bagus Hari Buntoro, Rohlan Rogomulyo, dan Sri Trisnowati(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang dan intensitas cahaya atau kombinasinya terhadap pertumbuhan dan hasil temu putih dan mendapatkan kombinasi yang optimal antara takaran pupuk kandang dengan intensitas cahaya bagi pertumbuhan dan hasil temu putih. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Maret sampai dengan Juli 2012. Percobaan menggunakan rancangan 4 x 3 faktorial yang diatur dalam Rncangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah intensitas cahaya yang terdiri dari 4 aras yaitu intensitas cahaya 100%, intensitas cahaya 75%, intensitas cahaya 50%, dan intensitas cahaya 25%. Faktor kedua adalah takaran pupuk kandang yang terdiri dari 3 aras yaitu tanpa pupuk kandang, 150 g/polybag, dan 300 g/polybag. Analisis data dilakukan dengan analisis varian pada tingkat kepercayaan 95%. Jika terjadi beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple’s Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan intensitas cahaya dengan takaran pupuk kandang pada tinggi tanaman temu putih. Pemberian kombinasi perlakuan dengan intensitas cahaya 25% dan takaran pupuk kandang 300 g/polybag pada pertanaman temu putih menghasilkan tinggi tanaman, berat segar tanaman, berat kering tanaman, luas daun, laju pertumbuhan tanaman, dan indeks panen paling tinggi
Kata kunci : Intensitas cahaya, takaran pupuk kandang, pertumbuhan dan hasil, temu putihFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Archita, A. 2005. Pengaruh Intensitas Cahaya Rendah Terhadap Keragaan Sifat Agronomis Tanaman Temu-temuan (Curcuma spp.). Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Arum N. 2011. Peran Hormon Auksin. www.nurlailiarum.wordpress.com [14 Juni 2014]
Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa Herawati Susilo). UI Press. Jakarta.
Gembong, T. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Goenadi, D. H.1994. Peluang aplikasi mikroba dalam menunjang pengelolaan tanah perkebunan. Bul. Bioteknologi Perkebunan 1 : 17-22.
Leopold, A.C. dan P.E. Kriedemann. 1975. Plant growth and development. Tata Mc Graw Hill Book Co. Ltd. New Delhi.
Muhlisah, F. 1999. Temu – Temuan dan Empon – Empon Budidaya dan Manfaatnya. Kanisius, Yogyakarta.
Rogomulyo, R. 1992. Tanggapan Nilam (Fogostemon cablin Benth) Terhadap Pupuk NPK Pada Intensitas Cahaya Berbeda. Laporan Penelitian. Faperta UGM, Yogyakarta.
Salisbury, F. B. dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tanaman. Jilid 3. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Sayaka, B. 1987. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Stevia (Stevia rebaudiana BERTONI M). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian> Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Smith, H. 1982. Light Quality Photopercetion and Plant Strategy. Ann.Rev. Plant Physiol. 33: 481-581.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.5759
Article Metrics
Abstract views : 39080 | views : 150570Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: