Pengaruh Macam Herbisida Sistemik terhadap Pertumbuhan Gulma di Pertanaman Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) pada Fase Vegetatif

https://doi.org/10.22146/veg.60804

Maya Pradipta Sylvasari Sa'diyah(1), Rohlan Rogomulyo(2), Masdiyawati Masdiyawati(3*)

(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Research and Development Pineapple, PT Great Giant Pineapple
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam herbisida sistemik terhadap pertumbuhan gulma serta menentukan perlakuan herbisida sistemik dengan dosis tepat untuk menekan pertumbuhan gulma secara efektif di pertanaman nanas fase vegetatif PT Great Giant Pineapple. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2019 hingga Januari 2020 di perkebunan nanas lokasi 86F Research and Development PT Great Giant Pineapple, Lampung Tengah, Lampung. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan P1 (Kontrol), P2 (Manual), P3 (Bromacil 0,5 kg.ha-1), P4 (Bromacil 1,0 kg.ha-1), P5 (Bromacil 1,5 kg.ha-1), P6 (Bromacil 2,0 kg.ha-1), P7 (Diuron 0,5 kg.ha-1), P8 (Diuron 1,0 kg.ha-1), P9 (Diuron 1,5 kg.ha-1), dan P10 (Diuron 2,0 kg.ha-1). Variabel yang diukur yakni iklim mikro, pertumbuhan dan fitotoksisitas nanas, serta analisis vegetasi, gejala, nilai keracunan, persentase penutupan, dan bobot kering gulma, SDR, dan nilai C. Data dianalisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji HSD Tukey’s jika terdapat beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua hebrisida sistemik efektif menekan pertumbuhan gulma hingga 6 MSA tanpa menghambat pertumbuhan tanaman nanas pada fase vegetatif. Pada 6 MSA, variabel presentase penutupan gulma dan keracunan gulma terendah didapatkan pada perlakuan P6 dan P10 yakni 13,33% dan 20,00% untuk penutupan gulma dan 80,00% dan 63,33% untuk keracunan gulma.


Keywords


Bromacil; Diuron; Gulma; Nanas

Full Text:

PDF


References

Anonim. 1999. Pineapple News: Preemergence Weed Control in Pineapple With Thiazopyr Combination. Newsletter of the Pineapple Working Group, International Society for Horticulture Science. Issue No. 6.

Anonim. 2011. Diuron. Australian Pesticides and Veterinary Medicines Authority: Australian Government.

Anshar, M., Tohari, B. H. Sunarminto, dan E. Sulistyaningsih. 2011. Pengaruh lengas tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas lokal bawang merah pada ketinggian tempat berbeda. Jurnal Agroland, 18(1): 8-14.

Apriadi, W., D. R. J. Sembodo, H. Susanto. 2013. Efikasi hebrisida 2,4-D terhadap gulma pada budidaya tanaman padi sawah (Oryza sativa L.). Jurnal Agrotek Tropika, 10(2): 79-84.

Dear, B. S., Graeme Sandral, D. Spencer, M. R. I. Khan, dan T. J. V. Higgins. 2003. The tolerance of three transgenic subterranean clover (Trifolium subterraneum L.) lines with the bxn gene to herbicides containing bromoxynil. Australian Journal of Agriculture Research, 54:203-210.

Dube, S., M. S. Lesoli, dan A. O. Fatunbi. 2009. The efficacy and safety of bromacil based herbicide for the control of the invasive bush species in south african rangelands. African Journal of Biotechnology, 8(9): 1776-1781.

Ekhator, F., O. T. Ola, dan C. E. Ikuenobe. 2018. Effectiveness of tank mixture of glyphosphate plus metsulfuron for weed control in a juvenile oil palm in nigeria. International Journal of Agronomy and Agricultural Research, 13(1): 29-38.

El-Nahhal, Yasser. 2015. Phytotoxicity of alachlor, bromacil and diuron as single or mixed herbicide applied to wheat, melon, and molokhia. Springer Plus, 1(4):1-19.

Fitri, Meryanda. 2019. Efikasi Herbisida Campuran Parakuat Diklorida+Diuron Untuk Pengendalian Gulma Pada Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq.) Tanaman menghasilkan. Skripsi.

Herwindo. 2012. Definisi (Arti) Perkebunan. <http://perkebunan.litbang. pertanian.go.id/definisi-perkebunan/> Diakses pada 13 Oktober 2019.

Hossain, M. F. 2016. World pineapple production: an overview. African Journal of Food Agriculture, Nutrition, and Development, 16(4):11443-11456.

Laili, Nur dan Hartati Imamuddin. 2011. Isolasi dan karakterisasi bakteri pendegradasi herbisida diuron dan bromacil dari area perkebunan di Lampung. Berk. Penel. Hayati 17: 57-61.

Maia, Leonardo C. B., Victor M. Maia, Mario H. Melo e Lima, Ignacio Aspiazu, dan Rodinei F. Pegoraro. 2012. Growth, Production and Quality of Pineapple in Response to Herbicide Use. Rev. Bras. Frutic. Jaboticabal, 34(3): 799-805.

Mukarromah, Laeli, Dada R. J. Sembodo, dan Sugiatno. 2014. Efikasi herbisida glifosat terhadap gulma di lahan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) belum menghasilkan. Jurnal Agrotek Tropika, 2(3): 369-374.

Pertiwi, Erse Drawana dan Muh. Arsyad. 2018. Keanekaragaman dan dominansi gulma pada pertanaman jagung di lahan kering kecamatan marisa kabupaten pohuwato. Jurnal Perbal 6(3): 31-39.

Prayogo, Dio P., Husni T. Sebayang, dan Agung Nugroho. 2017. Pengaruh pengendalian gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada berbagai system olah tanah. Jurnal Produksi Tanaman, 5(1): 24-32.

Sarkar, Anup Kumarm Mallika Mazumder, dan Manas Dey. 2017. Weed species composition of pineapple based croping system at northern part of west bengal, india. Advances in Bioresearch, 8(6): 258-269.

Simangunsong, Yosua Pratama dan Sofyan Zaman. 2018. Manajemen pengendalian gulma perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.): Analisis Faktor-faktor penentu dominansi gulma di kebun dolok ilir, sumatera utara. Buletin Agrohorti, 6(2): 198-205.

Sudhana, Avino, Siwi H. E. Kawuryan, dan Oktavia S. Padmini. 2018. Pengaruh aplikasi herbisida dan pgpr dalam pengendalian gulma untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman padi sawah. Seminar Nasional, Inovasi Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan.

Tustiyani, I., D. R. Nurjanah, S. S. Maesyaroh, J. Mutakin. 2019. Identifikasi keanekaragaman dan dominansi gulma pada lahan pertanaman jeruk (Citrus sp.). Jurnal Kultivasi, 18(1): 779-783.

Vanhala, P., D. Kurstjens, J. Ascard, A. Bertram, D. C. Cloutier, A. Mead, M. Rafaelli, dan J. Rasmussen. 2004. Guidelines for physical weed control research: flame weeding, weed harrowing and intra-row cultivation. 6th EWRS Workshop on Physical and Cultural Wees Control.

Wahuyo, Darso, Nanik Sriyani, dan Rusdi Evizal. 2014. Fitotoksisitas dan efikasi herbisida aminosiklopilaklor dan kombinasinya dengan glifosat terhadap gulma pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) belum menghasilkan. Jurnal Agrotek Tropika, 2(2): 224-228.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.60804

Article Metrics

Abstract views : 5510 | views : 8359

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats