Keragaman Morfologi Bunga dan Buah Dua Puluh Aksesi Cabai (Capsicum sp.)
Aminatun Nisa(1), Erlina Ambarwati(2*)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di Indonesia. Tanaman asli benua Amerika ini memiliki lebih dari 20 spesies liar dan lima spesies yang umum dibudidayakan, yakni Capsicum frutescens, Capsicum annuum, Capsicum chinense, Capsicum baccatum, dan Capsicum pubescens. Karakterisasi morfologi merupakan kegiatan untuk mengetahui karakter keseluruhan suatu tanaman mulai dari organ vegetatif hingga generatif. Karakterisasi pada organ bunga dan buah penting karena kedua organ tersebut mampu secara jelas membedakan jenis cabai. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakter morfologi bunga dan buah cabai, menentukan hubungan kekerabatannya, dan mengidentifikasi karakter yang berhubungan dengan potensi hasil cabai. Penelitian ini dilakukan di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada, Kalitirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Agustus 2019 hingga Maret 2020. Identifikasi dilakukan terhadap 20 aksesi yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 aksesi cabai memiliki karakter morfologi bunga dan buah yang beragam. Aksesi Chenzo 1 dengan Chenzo 2 merupakan aksesi yang memiliki kekerabatan paling dekat. Karakter morfologi yang berkorelasi dengan bobot total buah per tanaman sebagai potensi hasil cabai adalah diameter mahkota bunga, panjang, diameter, dan bobot per buah cabai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anshori, M. F., B. S. Purwoko, I. S. Dewi, S. W. Ardie, W. B. Suwarno, dan H, Safitri. Heritabilitas, karakterisasi, dan analisis clustergram galur-galur padi haploid hasil kultur antera. J. Agron. Indonesia. 46(2): 119-125.
AVRDC, 2015. AVRDC-GRSU characterization record sheet of Capsicum <Capsicum_2015.pdf (worldveg.org)> diakses pada 10 Desember 2020.
Chesaria, N., Sobir, dan M. Syukur. 2018. Analisis keragaman cabai rawit merah (Capsicum frutescens) lokal asal Kediri dan Jember. Bul. Agrohorti. 6(3): 388-396.
Cai, T., X. Meng, X. Liu, T. Liu, H. Wang, Z. Jia, D. Yang, X. Re. 2018. Exogenous hormonal application regulates the occurrence of wheat tillers by changing endogenous hormones. Original Research. 9: 1-17.
Desita, A. Y., D. Sukma, dan M. Syukur. 2015. Evaluasi karakter hortikultura galur cabai hias IPB di kebun percobaan Leuwikopo. J. Hort. Indonesia. 6(2): 116-123.
Djarwaningsih, T. 2005. Capsicum spp. (Cabai): Asal, persebaran, dan nilai ekonomi. Biodiversitas. 6(4): 292-296.
Duriat, A. S. 2008. Pengaruh ekstrak bahan nabati dalam menginduksi ketahanan tanaman cabai terhadap vektor dan penyakit kuning keriting. Jurnal Hortikultura. 18(4): 446-456.
Eshbaugh, W. H. 1993. Peppers: History and exploitation of a serendipitious new crop discovery. New York: New Crops.
Fernandez, N. F, G. W. Gundersen, A. Rahman, M. L. Grimes, K. Rikova, P. Hornbeck, A. Ma’ayan. 2017. Clustergrammer, a web-based heatmap visualization and analysis tool for high-dimensional biological data. Scientific Data. 4: 1-12.
Lal, H., N. Rai, and V. Nath. Biometrical approaches for selection of parents in vegetable cowpea (Vigna unguiculata) breeding programme. Indian Journal of Agricultural Science. 87(8): 61-66.
Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta : Kanisius.
Murniati, N. S., Setyono, dan A. A. Sjarif. 2013. Analisis korelasi dan sidik lintas peubah pertumbuhan terhadap produksi cabai merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Pertanian. 3(2): 111-121.
Nugroho, L. H., H. T. Hastuti, T. Astutiningsih, dan I. Sumardi. 2006. Karakterisasi cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang ditumbuhkan secara hidroponik. Berkala Ilmiah Biologi. 5(1): 13-21.
Nugroho, L. H., R. Susandarini, dan Purnomo. 2010. Karakterisasi buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L. var Bodas) dan cabai rawit hijau (Capsicum frutescens L. var Jemprit) berdasarkan sifat morfologi dan fitokimia. Prosiding. 7th Basic Science National Seminar Proceeding, Malang.
Puspitasari, Y. D., N. Aini, dan Koesriharti. 2014. Respon dua varietas tomat (Lycopersicum esculentum Mill) terhadap aplikasi zat pengatur tumbuh Naphthalene acetic acid (Naa). Jurnal Produksi Tanaman. 2(7): 566-575.
Rego, E. R. D., M. M. D. Rego, F. L. Finger, C. D. Cruz, and V. W. D. Casali. 2011. Phenotypic diversity, correlation and importance of variables for fruit quality and yield traits in Brazilian peppers (Capsicum baccatum). Genet. Resour Crop Evol. 58: 909-918.
Sarkar, S. 2006. Studies on Genetic Diversity, Characterization, Yield Components, and Gene Action in Chilli. Faculty of Horticulture. Bidhan Chandra Krishi Viswavidyalaya, West Bengal. Thesis.
Singh, R. K., and B. D. Chaudhary. 1979. Biometrical methods in quantitative genetics analysis. New Delhi: Kalyani Publishers.
Susandarini, R., Purnomo, and I. Y. B. Safitri. 2006. Morphological Characterization of Chilli Pepper (Capsicum frutescens L.) Accessions in Yogyakarta. International Conference of Mathematics and Natural Science, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Tiessen, A., E. A. Cubedo-Ruiz, R. Winkler. 2017. Improved representation of biological information by using correlation as distance function for heatmap cluster analysis. American Journal of Plant Sciences. 8: 502-516.
Undang, M. Syukur, dan Sobir. 2015. Identifikasi spesies cabai rawit (Capsicum spp.) berdasarkan daya silang dan karakter morfologi. Jurnal Agronomi Indonesia. 43(2): 118-125.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.63923
Article Metrics
Abstract views : 5522 | views : 3439Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: