Karakter Morfologi dan Sitologi Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Hasil Induksi Kolkisina pada Generasi Vegetatif Kedua
Anisa Wulan Asri, Endang Sulistyaningsih, dan Rudi Hari Murti(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Salah satu cara untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman bawang daun adalah dengan induksi poliploid dengan kolkisina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan sitologi tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.) hasil induksi kolkisina vegetatif kedua dan mengetahui perbandingan karakter morfologi dan sitologi pada tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.) aneuploid dengan diploid. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2012 hingga Desember 2012 di rumah kawat, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada dan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Bahan tanam yang digunakan adalah tanaman bawang daun sejumlah 119 nomor tanaman yang terdiri dari 2 kultivar yaitu kultivar Fragrant berjumlah 76 nomor dan kultivar Lambau berjumlah 43 nomor dengan ulangan tak sama, yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Data dianalisis dengan analisis kontras ortogonal dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari penelitian diperoleh 2 nomor yang memiliki jumlah kromosom 2n+1 = 17 dan terdapat 1 nomor yang memiliki jumlah kromosom 2n +2 =18. Kultivar Fragrant memiliki 1 nomor tanaman aneuploid dan 2 nomor tanaman lainnya berasal dari kultivar Lambau. Pada vegetatif kedua, tanaman bawang daun Fragrant memiliki tinggi tanaman dan diameter batang yang lebih besar daripada kultivar Lambau. Tanaman bawang aneuploid Fragrant memiliki diameter batang lebih besar, akar yang lebih pendek dibandingkan tanaman diploid Fragrant. Tanaman bawang daun Lambau aneuploid memiliki karakter morfologi yang sama dengan tanaman bawang Lambau diploid. Karakter stomata tidak dapat untuk membedakan tanaman aneuploid dan diploid.
Kata kunci : Allium fistulosum L., bawang daun, kolkisina, aneuploidiFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta.
McClintock, B., 1929 A cytological and genetical study of triploid maize. Genetics 14: 180–222.
Nasir, M. 2002. Bioteknologi Molekuler, Teknik Rekayasa Genetik Tanaman. Penerbit P.T. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sofia, D. 2007. Pengaruh konsentrasi dan lama waktu pemberian kolkisina terhadap pertumbuhan dan poliploid pada biji muda kedelai (Glycine max (L.) Merr.)yang dikultur secara in vitro). Universitas Sumatera Utara. Tesis.
Torres, E.M., Williams B.R., Amon A. 2008. Aneuploidy : Cells Losing Their Balance. Genetic Society of America 737-746
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.6421
Article Metrics
Abstract views : 27980 | views : 24443Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: