Analisis Keragaman 8 Varietas Cabai Berdasarkan Karakter Morfologi Kualitatif dan Kuantitatif
Amalia Prihaningsih Amalia(1*), Rerenstradika Tizar Terryana(2), Nazly Aswani(3), Kristianto Nugroho(4), Puji Lestari(5)
(1) Pusat Riset Rekayasa Genetika, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Informasi keragaman genetik varietas cabai dapat menentukan keberhasilan dalam program pemuliaan cabai. Tujuh karakter morfologi kualitatif dan 11 karakter morfologi kuantitatif digunakan pada penelitian ini untuk menganalisis keragaman 8 varietas unggul cabai di Indonesia. Analisis keragaman dilakukan menggunakan metode analisis multivariat yaitu analisis korelasi pearson, analisis komponen utama dan analisis clustergram. Hasil penelitian mampu menunjukkan keragaman antar varietas cabai yang diuji berdasarkan karakter morfologinya. Berdasarkan analisis komponen utama, 18 karakter morfologi dapat tereduksi menjadi 7 komponen utama, namun hanya 5 komponen utama dengan eigenvalue >1, dengan nilai keragaman kumulatif 94,63%. Varietas cabai tersebar ke dalam empat kuadran berdasarkan komponen utama pertama dan kedua. Hasil analisis clustergram menunjukkan bahwa 8 varietas cabai dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama yang memiliki kemiripan karakter morfologi. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa keragaman berdasarkan karakter morfologi dapat secara efektif dan efisien dalam identifikasi keragaman pada varietas yang berbeda dalam program pemuliaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afuape, S.O., P. I. Okocha, & D. Njoku. 2011. Multivariate assessment of the agromorphological variability and yield components among sweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam) landraces. African Journal Plant Science. 5:123-132.
Ajjapplavara, P.S., and R.F. Channagoudra. 2009. A Studies on Variability, Heritability and Genetic Advance In Chilli (Capsicum annuum L.). The Asian Journal of Horticulture. 4(1):99-101.
Aleem, S., M. Tahur, I. Sharif, M. Aleem, M. Najeebullah, A. Nawaz, A. Batool, M. I. Khan, & W. Arshad. 2021. Principal component and cluster analyses as tools in the assessment of genetic diversity for late season cauliflower genotypes. Pakistan Jpurnal of Agricultural Research. 34:176-183.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Bahan baku cabai di industri makanan : Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura.
Chaesaria, N., Sobir & M. Syukur. 2018. Analisis keragaan cabai rawit merah (Capsicum frustecens) lokal asal Kediri dan Jember. Bul. Agrohorti. 6:388-396.
Deviona et al. 2021. Pengembangan kriteria seleksi cabai (Capsicum annuum L.) di lahan gambut provinsi Riau. J. Agron. Indonesia. 49:162–168.
Dewi, M.S., L. Soetopo, & N. R. Ardiarini. 2017. Karakteristik agronomi 14 famili F5 cabai merah (Capsicum annuum L.) di dataran menengah. Jurnal Produksi Tanaman. 5:1905-1910.
Hardle, W. dan L. Simar. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis. Berlin: Springer-Verlag.
Indhirawati, R., A. Purwantoro, P. Basunanda. 2015. Karakterisasi morfologi dan molekuler jagung berondong stroberi dan kuning (Zea mays L.). Vegetalika. 4: 102-114.
IPGRI, AVRDC & CATIE. 1995. Descriptor for Capsicum (Capsicum spp.). Rome-Italy, International Plant Genetic Resources Institute; Taipei-Taiwan, the Asian Vegetable Research and Development Center; Turrialba-Costarica, the Centro Agronomico Tropical de Investigacion y Ensenanza.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2021. Statistik Perdagangan. Indonesia.
Koassi, C.K., R.K. Nevry, L.Y. Guilaume, Z.N. Yesse, M. Koussemon, T. Kablan, K. Kouassi 2012. Profiles of Bioactive compounds of some pepper fruit (Capsicum L.) varieties grown in Cote d’ivore. Innovative Romanian Food Biotechnologi. 11: 23-31.
Kusmana, Y. Kusandriani, R. Kirana. & Liferdi. 2016. Keragaan tiga galur lanjut cabai merah pada ekosistem dataran tinggi Lembang, Jawa Barat. J. Hortikultura. 26:133-142.
Lahbib, K., S. Dabbou, F. Bnejdi, G. Pandino, S. Lombardo, M. El-Gazzah, & S. El-Bok. 2021. Agro-morphological, biochemical and antioxidant characterization of a Tunisian chili pepper germplasm collection. Agriculture. 11:1236.
Lee, J.E., M. Recker, A. J. Bowers, & M. Yuan. 2016. Hierarchical cluster analysis heatmaps and pattern analysis: an approach for visualizing learning management system interaction data. Proceeding of the 9th International Conference on Educaional Data Mining. North Carolina, USA, 29 June-2 July 2016.
Lelang, M.A. 2017. Uji korelasi dan analisis lintas terhadap karakter komponen pertumbuhan dan karakter hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Savana Cendana. 2:33-35.
Leps, J. dan P. Smilauer. 1999. Multivariate Analysis of Ecological Data. Ceske Budejovice: Faculty of Biological Science, University of South Bohemia.
Lestari, P., R.E. Putri., I.A. Rineksane., E. Handayani, K. Nugroho, R.T. Teryyana. 2021. Keragaman Genetik 27 Aksesi Kedelai (Glycine Max L. Merr.) Introduksi Subtropis Berdasarkan Marka SSR. Vegetalika. 10 (1):1-17.
Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta.
Marame, F., L. Desalegne, S. Harjit, C. Fininsa, R. Sgvald. 2008. Genetic components and heritability of yield and yiled related traits in hot pepper. Res. J. Agric Biol. Sci. 4:803-809.
Maxisella, Y., D. Ruswandi. & A. Karuniawan. 2008. Penampilan fenotipik, variabilitas dan hubungan kekerabatan 39 genotip genus Vigna dan Phaseolus berdasarkan sifat morfologi dan komponen hasil. Zuriat. 19:179-196.
Morrison, D. F. 1990. Multivariate Statistical Methods. New York: McGrawHill, Inc.
Nawangsih, A.A., H.P. Imdad, dan A. Wahyudi. 2003. Cabai Hot Beauty. Penebar Swadaya, Jakarta.
Orobiyi, A., A. Dansi, P. Assogba, L.Y. Loko, M. Dansi, R. Vodouhe, A. Akouegninou, A. Sanni. 2013. Chili (Capsicum annuum L.) in southern Benin: production constraints, varietal diversity, preference criteria and participatory evaluation. Int. Res. J. Agric. Soi. Sci. 3(4):107-120.
Padilha, H.K.M, C.V. Sigales, J.C.B. Villela, R.A. Valgas, , R.L. Barbieri. 2016. Agronomic evaluation and morphological characterization of chili peppers (Capsicum annuum, Solanaceae) from Brazil. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 10(13): 63-70.
Piay, S.P., A. Tyasdjaja, Y. Ermawati. & F.R.P. Hantoro. 2010. Budidaya dan pascapanen cabai merah (Capsicum annuum L.). Jawa Tengah, BPTP Jawa Tengah.
Qosim, W.A., R. Meddy, S.H. Jajang, dan N. Ihsanudin. 2013. Penampilan fenotipik, variabilitas, dan heritabilitas 32 genotipe cabai merah berdaya hasil tinggi. J. Agron. Indonesia. 41(2) :140-146.
Rego, E.R.D., M.M.D. Rego, C.D. Cruz, F.L. Finger, & V.W.D. Casali. 2011. Phenotypic diversity, correlation and importance of variables for fruit quality and yield traits in Brazilian peppers (Capsicum baccatum). Journal Genetic Resources and Crop Evolution. 58:909-918.
Rencher, A. C. 2002. Methods of Multivariate Analysis. Kanada: John Wiley and Sons, Inc.
Rofidaj, N.I., I. Yulianah, Respatijarti. 2018. Korelasi antara komponen hasil dengan hasil pada populasi F6 tanaman cabai merah besar (Capsicum annuum L.). Jurnal Produksi Tanaman. 6:230-235.
Santos, R.M.C., E.R. do Rego, A. Borem, M.F. Nascimento, N.F.F. Nascimento, F.L. Finger, M.M. Rego. 2014. Epistasis and inheritance of plant habit and fruit quality traits in ornamental pepper (Capsicum anuum L.). Gen. Mol. Res. 13:8876-8887.
Singh, P., P. K. Jain, & A. Tiwari. 2020. Principal component analysis approach for yield attributing traits in chilli (Capsicum annuum L.) genotypes. Chemical Science Review and Letters. 9:87-91.
Sitaresmi, T., N. Yunani, Nafisah, Satoto & A.A. Daradjat. 2018. Analisis kemiripan morfologi varietas unggul padi periode pelepasan 1980-2011. Buletin Plasma Nutfah. 24:31-42.
Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti, K. Nida. 2010. Pendugaan komponen ragam, heritabilitas dan korelasi untuk menentukan kriteria seleksi cabai (Capsicum annuum L.) populasi F5. J. Hort. Indonesia. 1:74-80.
Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti, D.A. Kusumah. 2011. Pendugaan ragam genetik dan heritabilitas karakter komponen hasil beberapa genotipe cabai. J. Agrivigor. 10:148-156.
Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman. Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Bogor.
Van Delsen, M.S.N., A.Z. Wattimena, & S.D Saputri. 2017. Penggunaan metode analissi komponen utama untuk mereduksi faktor-faktor inflasi di kota Ambon. Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan. 11:109-118.
Waldmann, P. (2019) On the use of pearson correlation coefficient for model evaluation in genome-wide prediction. Frontiers in Genetics. 10:899.
Widyawati, Z., Y. Izmi, dan Respatijarti. 2014. Heritabilitas dan kemajuan genetik harapan populasi f2 pada tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.). J. Produksi Tanaman. 2(3):247-252.
Yuan, J., Murphy, A., Koeyer, D., Lague, M. & Bizimungu, B. 2016. Effectiveness of the field selection parameters on potato yield in Atlantic Canada. Can. J. Plant. Sci. 96:701-710.
Zhigila, D.A., F.B.J. Sawa, T.A. Aluko, F.A. Oladede, & , A.A.A. Rahaman. 2015. Leaf epidermal anatomy in five varieties of Capsicum annuum L. Solanaceae. American Journal of Experimental Agriculture. 5:392-399.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.76984
Article Metrics
Abstract views : 3672 | views : 4237Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: