Evaluasi Segregan Transgresif pada Dua Populasi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Abdul Hakim(1), Muhamad Syukur(2*), Yudiwanti Wahyu(3)
(1) Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
(2) Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
(3) Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author
Abstract
Kemajuan seleksi menunjukkan sejauh mana nilai peningkatan yang diperoleh dari karakter yang diseleksi. Kemajuan seleksi dipengaruhi oleh intensitas seleksi, ragam dan heritabilitas. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh kandidat genotipe segregan transgresif pada populasi terseleksi cabai rawit. Hasil dari penelitian ini pada populasi F3-285290 dan F3-C321290 nilai kemajuan seleksinya positif untuk semua karakter kecuali untuk umur berbunga dan umur panen. Nilai heritabilitas populasi F3-285290 termasuk dalam kategori sedang untuk karakter bobot per buah, panjang tangkai buah dan jumlah buah per tanaman. Sedangkan nilai heritabilitas pada populasi F3-321290 yang termasuk kategori tinggi terdapat pada karakter umur panen, bobot per buah, panjang buah, diameter buah dan panjang tangkai buah. Genotipe segregan transgresif pada populasi F3-285290 terdapat pada karakter panjang buah, tebal daging buah dan panjang tangkai buah. Genotipe yang terverifikasi segregan transgresif hanya pada karakter panjang buah yang terdapat pada tiga genotipe yaitu F3-285290-205, F3-285290-248 dan F3-285290-257. Pada populasi F3-321290 genotipe segregan transgresif terdapat pada karakter tebal daging buah, panjang tangkai buah dan bobot buah per tanaman. Genotipe yang terverifikasi segregan transgresif hanya pada karakter bobot buah per tanaman yang terdapat pada dua genotipe yaitu F3-321290-33 dan F3-321290-293. Adanya informasi segregan transgresif pada kegiatan pemuliaan cabai rawit ini dapat dijadikan sebagai akselerasi dalam memperoleh kandidat calon varietas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Hortikultura 2022. BPS-Statistics Indonesia
Barmawi, M., Yushardi, A., Sa’diyah, N. 2013. Daya waris dan harapan kemajuan seleksi karakter agronomi kedelai generasi F2 hasil persilangan antara Yellow bean dan Taichung. J. Agrotek Tropika. 1(1): 20 – 24.
Jalata, Z.A., Ayana, H.Z. 2011. Variability, heritability and genetic advance for some yield and yield related traits in Ethiopian barley (Hordeum vulgare L.) landraces and crosses. J Plant Breed Genet. 5: 44-52
Jambormias, E., Riry, J. 2009. Penyuaian data dan penggunaan informasi kekerabatan untuk mendeteksi segregan transgresif sifat kuantitatif pada tanaman menyerbuk sendiri : suatu pendekatan dalam seleksi. J. Budidaya Pertanian. 5:11-18.
Jambormias, E. 2014. Analisis genetik dan segregasi transgresif berbasis informasi kekerabatan untuk potensi hasil dan panen serempak kacang hijau [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kotzamanidis, S.T. 2006. The first peanut (Arachis hypogaea L.) crosses in greece and transgressive segregation on yield characteristics of pedigree selected accessions. Pakistan J Bio Sci. 9(5):968-973.
Kuczynska, A., Surma, M., Adamski, T. 2007. Methods to predict transgressive segregation in barley and other self-pollinated crops. J Appl Genet. 48(4):321–328.
Mackay, I.J., Cockram, J., Howell, P., Powell, W. 2021. Understanding the classics: the unifying concepts of transgressive segregation, inbreeding depression and heterosis and their central relevance for crop breeding'.Plant Biotechnol J. 19 (1) : 26–34.
Mahmud, I., Kramer, H.H. 1951. Segregation for yield, height, and maturity following a soybean cross. Agron J. 43:605-609.
Mattjik, A.A., Sumertajaya, I.M. 2013. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor (ID): IPB Press.
Maulida, H. Sutjahjo, S.H., Wirnas, D., Marwiyah, S. 2022.Keragaan dan Respon Seleksi pada Segregan Transgresif Kacang Hijau. J. Agron. Indonesia. 50(2):147-154 DOI: https://dx.doi.org/10.24831/jai.v50i2.40674
Nurhidayah, S., Wahyu, Y., Suwarno, W.B. 2017. Parameter Genetik dan Deteksi Segregan Transgresif pada Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Generasi F3. J Agron Indonesia. 45(2):162-168.
Putri N.E., Wahyu, Y., Sutjahjo, S.H., Trikoesoemaningtyas, Nur, A., Suwarno, W.B.2022. Potensi Segregan Transgresif Berdaya Hasil Tinggi Pada Beberapa Kombinasi Persilangan Gandum. Jurnal Agroteknologi, 12 (2): 81 – 90
Rieseberg, L.H., Archer, M.A., Wayne, R.K. 1999. Transgressive segregation, adaptation and speciation. Heredity. 83 : 363-372.
Sidiq, A.R.F., Syukur, M., Marwiyah, S. 2017. Pendugaan Parameter Genetik dan Seleksi Karakter Kuantitatif Cabai Rawit (Capsicum annuum L.) Populasi F3. Bul. Agrohorti. 5 (2): 213-225.
Sleper, D.A.,Poehlman, J.M. 2006. Breeding field crops. 5th edition. Blackwell Publishing, Ames, Iowa, USA. ISBN 1-56022-278-6.
Sujinto, E., Dianawati, M. 2015. Produksi panen berbagai varietas unggul baru cabai rawit (Capsicum frutescens) di lahan kering Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1: 874-877.
Sutjahjo, S.H. 2016, Peranan pemuliaan tanaman dalam peningkatan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan fenomena heterosis dan segregan transgresif, Buku Orasi, IPB Press, Bogor.
Syukur, M., Sujiprihati, S., Yunianti, R. 2018. Teknik Pemuliaan Tanaman Edisi Revisi. Bogor (ID): Penebar Swadaya.
Yunandra. 2016. Pewarisan karakter komponen hasil dan pemanfaatan segregan transgresif persilangan cabai besar dan keriting dalam rangka perbaikan hasil Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.93776
Article Metrics
Abstract views : 512 | views : 232Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: