Studi Fisis Untuk Menentukan Karakteristik Air Tanah di Desa Bercak, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
https://doi.org/10.22146/jfi.28398
Ika Rahayuningtyas
(1*), Wagini R.
(2)
(1) Department of Physics, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada
(2) Department of Physics, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk menentukan karakteristik air tanah di sekitar peternakan sapi di desa Bercak, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel uji berupa air tanah yang sehari-hari digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai sumber air bersih. Karakteristik air ditentukan melalui parameter fisika, kimia, dan biologi. Sampel uji diambil berdasarkan titik pengambilan sampel sejauh 20 meter, 30 meter, dan 40 meter, serta bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya peternakan sapi terhadap karakteristik sampel. Dari hasil uji semua sampel masih berada dibawah standar baku yang diperbolehkan untuk parameter tegangan permukaan, viskositas, daya hantar listrik, kekeruhan, padatan terlarut, pH, kesadahan, kandungan nitrit, dan kandungan detergen. Sedangkan untuk parameter uji indeks bias semua sampel mengalami penyimpangan, dengan nilai penyimpangan paling besar adalah sampel 3 pada jarak 20 meter, yaitu sebesar (1,3400 ± 0,0013). Kandungan nitrat semua sampel melebihi nilai standar maksimum yang diperbolehkan, dengan penyimpangan paling besar adalah sampel 1 pada jarak 30 meter dari pusat polutan, yaitu sebesar 20,58 mg/l. Total coliform untuk semua sampel melebihi standar maksimum yang diperbolehkan, yaitu bernilai >1600 dan 240 dalam 100 ml, dari karakteristik yang diketahui, dapat dikatakan air tanah telah tercemar karena tidak memenuhi syarat air kualitas air bersih menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Karakteristik air berubah berdasarkan jarak dimana terjadi perbedaan hasil uji baik dari parameter fisika, kimia, maupun biologi. Adanya sektor peternakan sapi bukan merupakan faktor penyumbang pencemaran yang dominan. Jarak bukan merupakan satu-satunya faktor yang berpengaruh dalam menentukan kualitas air tanah.
Keywords
limbah peternakan sapi; pencemaran air tanah; karakteristik; kualitas; air
References
Abdulgani, IK., 1998, Seluk Beluk mengenai Kotoran Sapi serta Manfaat Praktisnya, IPB, Bogor.
Anonim, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Fardiaz, S., 1992, Polusi Air dan Udara, Kanisius, Yogyakarta.
Hardjowigeno,S. 2005, Ilmu Tanah, Akademi Presindo, Jakarta.
Siregar, dkk, 2004. Road Map Teknologi Pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Pengolahan Limbah, LIPI, Jakarta.
Sumiarsa, D., dkk., 2011, Perbaikan Kualitas Limbah Cair Peternakan Sapi Perah oleh Spirulina sp., Jurnal Akuatika no.2 Vol. II., ISSN 0853-2523.
Widyastuti, F.R., dkk., 2013, Upaya Pengelolaan Lingkungan Usaha Peternakan Sapi di Kawasan Usahatani Terpadu Bangka Botanical Garden Pangkalpinang, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Z. Aini, 2005, Organic Vegetable Cultivation in Malaysia, Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI), Malaysia.
DOI:
https://doi.org/10.22146/jfi.28398
Article Metrics
Abstract views : 5500
|
views : 9660
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Ika Rahayuningtyas, Wagini R.
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.