Perubahan Stress Statis Gempa Utama dan Asosiasi Distribusi Gempa Susulan: Studi Kasus Gempa Palu Mw 7,5 28 September 2018
Ade Anggraini(1*), Elvira Mardhatillah(2)
(1) Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Stress coulomb merupakan deskripsi kuantitatif perubahan stress statis oleh gempa utama yang dirasakan oleh patah lain di sekitarnya. Dalam penelitian ini, perubahan stress statis yang disebabkan oleh gempa Palu Mw7,5 2008 dan pengaruhnya terhadap patahan lain yang mempunyai orientasi bidang patah sejajar dengan gempa utama akan diselidiki. Metode perhitungan yang dipakai adalah perhitungan stress statis yang dirasakan oleh patahan dengan orientasi tertentu, dimana perhitungan ini tidak dipengaruhi oleh besar dan arah sumbu stress regional namun tergantung pada lokasi patahan, mekanisme bidang patah, dan besarnya slip oleh gempa utama. Dari metode ini akan diperoleh sebaran nilai stress coulomb yang selanjutnya akan dipakai untuk meninjau korelasi peningkatan maupun penurunan stress dengan lokasi gempa susulan. Perhitungan stress coulomb dilakukan pada kedalaman yang berbeda lalu dibandingkan dengan distribusi gempa susulan. Hasil perhitungan stress coulomb menunjukkan bahwa sebagian besar gempa susulan terletak pada area di mana terjadi peningkatan stress. Hal ini mengindikasikan; gempa susulan tersebut terletak pada bidang patah gempa utama dan merupakan bagian dari fase ko-seismik, memiliki orientasi, dan mekanisme gerakan seperti bidang patah gempa utama.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
- Van Dissen R, Barrell D, Litchfield N, Villamor P, Quigley M, King A, et al. Surface rupture displacement on the Greendale Fault during the Mw 7.1 Darfield (Canterbury) earthquake, New Zealand, and its
impact on man-madestructures. 2011;. - Kadarusman A, Miyashita S, Maruyama S, Parkinson CD, Ishikawa A. Petrology, geochemistry and paleogeographic reconstruction of the East Sulawesi Ophiolite, Indonesia. Tectonophysics. 2004;392(1-4):55–83.
- Steacy S, Jiménez A, Holden C. Stress triggering and the Canterbury earthquake sequence. Geophysical Journal International. 2014;196(1):473–480.
- Stein RS. The role of stress transfer in earthquake occurrence. Nature. 1999;402(6762):605–609.
- Anggraini A. The 26 May 2006 Yogyakarta Earthquake: Aftershocks and Interaction [PhD Thesis]. Universität Potsdam, Germany; 2006.
- Socquet A, Simons W, Vigny C, McCaffrey R, Subarya C, Sarsito D, et al. Microblock rotations and fault coupling in SE Asia triple junction (Sulawesi, Indonesia) from GPS and earthquake slip vector data. Journal of Geophysical Research: Solid Earth. 2006;111(B8).
- Harris RA. Introduction to special section: Stress triggers, stress shadows, and implications for seismic hazard. Journal of Geophysical Research: Solid Earth. 1998;103(B10):24347–24358.
- Cocco M, Rice JR. Pore pressure and poroelasticity effects in Coulomb stress analysis of earthquake interactions. Journal of Geophysical Research: Solid Earth. 2002;107(B2):ESE–2.
- USGS. M 7.5 - 70km N of Palu, Indonesia - Finite Fault; 2018. Available from: https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/ eventpage/us1000h3p4/finite-fault.
- Toda S, Stein RS, Richards-Dinger K, Bozkurt SB. Forecasting the evolution of seismicity in southern California: Animations built on earthquake stress transfer. Journal of Geophysical Research: Solid Earth. 2005;110(B5).
DOI: https://doi.org/10.22146/jfi.v24i1.53533
Article Metrics
Abstract views : 1751 | views : 2244Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Ade Anggraini, Elvira Mardhatillah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.