Analisis Geospasial Perubahan Ruang Terbuka Hijau Wilayah Kota Purwokerto dari Tahun 2013 sampai 2020

https://doi.org/10.22146/jgise.74620

Nindita Shita Devi(1), Purnama Budi Santosa(2*)

(1) Universitas Gadjah Mada (UGM)
(2) Universitas Gadjah Mada (UGM)
(*) Corresponding Author

Abstract


Sebagai ibukota Kabupaten Banyumas, pertumbungan dan perkembangan Kota Purwokerto cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Pengalihan fungsi lahan menjadi permukiman dan bangunan untuk fungsi lain menjadi salah satu akibat dari adanya pembangunan di Kota Purwokerto. Pertambahan jumlah penduduk di Kota Purwokerto juga mengakibatkan pengalihan fungsi lahan menjadi permukiman semakin tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Purwokerto. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis ketersediaan dan kecukupan RTH di Kota Purwokerto. Untuk itu, pemetaan dan pengklasifikasian RTH dilakukan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan data citra satelit SPOT 6, metode Object Based Image Analysis (OBIA) serta interpretasi visual. Pengukuran luas RTH dan analisis spasial dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis ketersediaan dan kecukupan RTH terhadap jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen mengacu pada UU No. 26 Tahun 2007 dan Permen PU No. 05/PRT/M/08. Analisis ini dilakukan untuk tahun 2013, 2019, dan 2020. Perhitungan kebutuhan oksigen dihitung menggunakan Metode Gerakis. Pemetaan dan perhitungan luas RTH dilakukan dengan perangkat lunak eCognition Developer dan SIG. Perhitungan luas kebutuhan RTH terhadap jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen dilakukan dengan perangkat lunak SPSS Statistics 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas ketersediaan RTH di Kota Purwokerto sudah memenuhi standar luas kebutuhan RTH terhadap jumlah penduduk. Namun, luas ketersediaan RTH tidak memenuhi luas kebutuhan RTH terhadap kebutuhan oksigen. Luas ketersediaan RTH privat sudah memenuhi ketentuan 10% dari luas wilayah Kota Purwokerto berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007. Tetapi, luas ketersediaan RTH publik tidak memenuhi ketentuan 20% dari luas wilayah kota.

 


Keywords


Ruang Terbuka Hijau (RTH), Object Based Image Analysis (OBIA), Interpretasi Visual, Penginderaan Jauh, SIG

Full Text:

PDF


References

Adiyaksa, F. & Djojomartono, P. N. (2020). Evaluasi Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri di Kabupaten Kendal Tahun 2014 – 2018. Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 3(1). https://doi.org/10.22146/jgise.55519

Andryani, A. E. (2020). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Kebutuhan Oksigen di Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Swara Bhumi, vol. 2, no. 1 (2020).

Arifah, N. & Susetyo, C. (2018). Penentuan Prioritas Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Efek Urban Heat Island di Wilayah Surabaya Timur. Jurnal Teknik ITS, vol. 7, no. 2 (2018). doi: 10.12962/j23373539.v7i2.32454

Arifin, S., Anas, A., Sari, N. M., & Kushardono, D. (2015). Identifikasi dan Interpretasi Visual Citra Kamera Digital Multispektral untu Obyek Wilayah Pesisir. Seminar Nasional Penginderaan Jauh (pp. 560-566).

BPS, & Bappenas. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. https://doi.org/10.1007/BF00830441

Conglaton, R. G., & Green, K. (2009). Assessing the Accuracy of Remotely Sensed Data: Principles and Practices. In The Photogrammetric Record (Vol. 25, Issue 130).

Devi, N. S. (2021). Analisis Spasial Ketersediaan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Jumlah Penduduk Serta Kebutuhan Oksigen Tahun 2013, 2019, dan 2020 di Kota Purwokerto. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Hapsari, E., & Murti, S. H. (2015). Klasifikasi Berbasis Objek pada Citra Pleiades untuk Pemetaan Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan Purwokerto., 244–254. Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XX 2015. Bogor. July 2015

Hardiyanti, S., & Sanjoto, T. (2008). Dasar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. In Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh (pp. 49–121). LAPAN.

Hidayah, R., Sativa, S. dan Sumarjo, H. (2021). Strategi Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Yogyakarta. INERSIA, vol. 17, no. 1 (2021). doi: 10.21831/inersia.v17i1.40765

Jong, S., Meer, F., & Clevers, J. (2004). Chapter 1 Basics of Remote Sensing. In Remote Sensing Image Analysis: Including the Spatial Domain (pp. 1–2).

Navulur, K. (2007). Multispectral image analysis using the object-oriented paradigm.

Manshur, N., Nugraha, A., & Firdaus, H. (2020). Analisis dan Visualisasi Kesesuaian Ruang Terbuka Hijau Kota Purwokerto Menggunakan WEBGIS. Jurnal Geodesi UNDIP, 9(1). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/26167

Mashur, D., & Rusli, Z. (2018). Upaya dan Implikasi Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Jurnal Kebijakan Publik, 9(1), 45. https://doi.org/10.31258/jkp.9.1.p.45-52

Marwati, A., Prasetya, Y., & Suprayogi, A. (2018). Analisis Perbandingan Klasifikasi Tutupan Lahan Kombinasi Data Point Cloud Lidar dan Foto Udara Berbasis Metode Segmentasi dan Supervised. Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 36–45.

Phiri, D., Morgenroth, J., & Xu, C. (2018). Effects of pre-processing methods on Landsat OLI-8 land cover classification using OBIA and random forests classifier. International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation, 73 (June), 170–178. https://doi.org/10.1016/j.jag.2018.06.014

Pangesti, F., & Dwirani, F. (2018). Analisis Kesesuaian Ruang Terbuka Hijau di Kota Serang. Serambi Engineering, III(2),330–343. http://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/438

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 5/PRT/M Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan

Santosa, P. B. (2016). Evaluation of satellite image correction methods caused by differential terrain illumination. Jurnal Forum Geografi. Vol. 30, No. 1 (2016). https://doi.org/10.23917/forgeo.v30i1.1768

Saputra, V. A, & Santosa, P. B. (2020). Analisis Geospasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya Terhadap RTRW Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031. Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 3(2). https://doi.org/10.22146/jgise.60931

Syafitri, K. N. & Santosa, P. B. (2019). Spatial Analysis of Kulon Progo District Development from 2007-2030 with Cellular Automata Markov Model. KnE Engineering, 4(3), 269-277. https://doi.org/10.18502/keg.v4i3.5864

Sugiyanto, E. & Sitohang, C. A. V. (2017). Optimalisasi Fungsi Ruang Terbuka Hijau Sebagai Ruang Publik di Taman Ayodia Kota Jakarta Selatan. Populis: Jurnal Sosial dan Humaniora, vol. 2, no. 1 (2017). http://journal.unas.ac.id/populis/article/view/238

Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

Ulfa, M., & Fazriyas. (2020). Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Jambi Berbasis Jumlah Penduduk dan Kebutuhan Oksigen. Jurnal Sylva Lestari, 8(3). https://doi.org/10.23960/jsl38366-377

Wijanarko, B. & Djurdjani. (2022). Klasifikasi Digital Tutupan Lahan Berbasis Objek menggunakan Integrasi Data Lidar dan Citra Satelit di Kawasan Tamalanrea Indah, Kota Makassar. Journal of Geospatial Information Science and Engineering, vol. 5, no. 1 (2022). https://doi.org/10.22146/jgise.68994



DOI: https://doi.org/10.22146/jgise.74620

Article Metrics

Abstract views : 2206 | views : 2546

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Journal of Geospatial Information Science and Engineering (JGISE) ISSN: 2623-1182 (Online) Email: jgise.ft@ugm.ac.id The Contents of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.