Penentuan Batas Wilayah Pengelolaan Laut Pada Berbagai Bentuk dan Kondisi Wilayah (Studi Kasus: Wilayah Berbentuk Pulau, Wilayah Saling Berhadapan, dan Wilayah Saling Berdampingan)
Mahmud Zakariyah(1*), Novi Silvia(2), Ferryati Masitoh(3), Khoirun Nisa’ Ari Yuniarti(4)
(1) Departemen Geografi, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Jawa Timur, 65145 Indonesia
(2) Departemen Geografi, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Jawa Timur, 65145 Indonesia
(3) Departemen Geografi, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Jawa Timur, 65145 Indonesia
(4) Departemen Geografi, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Jawa Timur, 65145 Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Z. A., & Susandini, A. (2018). Media Produksi (Geomembrane) Dapat Meningkatkan Kualitas Dan Harga Jual Garam (Study Kasus: Ladang Garam Milik Rakyat Di Wilayah Madura). Eco-Entrepreneur, 4(1), 21-36. https://doi.org/10.21107/ee.v4i1.3998
Amarrohman, F. J., Awaluddin, M., Nugraha, A. L., & Subiyanto, S. (2019). Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Kabupaten Sumenep Dengan Menggunakan Citra Landsat. Elipsoida: Jurnal Geodesi dan Geomatika, 2(01), 50-54. https://doi.org/10.14710/elipsoida.2019.5018
Arddinatarta, M., Sudarsono, B., & Awaluddin, M. (2016). Analisis Dampak Perubahan Garis Pantai Terhadap Batas Pengelolaan Wilayah Laut Kabupaten Jepara. Jurnal Geodesi Undip, 5(3), 52-60. https://doi.org/10.14710/jgundip.2016.12822
Arifin, A., Awaluddin, M., & Amarrohman, F. J. (2019). Analisis pengaruh perubahan garis pantai terhadap batas pengelolaan wilayah laut daerah Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Geodesi Undip, 9(1), 156-165. https://doi.org/10.14710/jgundip.2020.26159
Arsana, I. M. A. (2018). Batas maritim antarnegara: sebuah tinjauan teknis dan yuridis. UGM PRESS. Badan Informasi Geospasial. (2015). Pentingnya Informasi Geospasial untuk Menata Laut Indonesia.
Astuti, E. D. T., Sabri, L. M., & Awaluddin, M. (2021). Analisis Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Provinsi Berciri Kepulauan dari Citra Sentinel-1a (Studi Kasus: Provinsi Kep. Bangka Belitung). Jurnal Geodesi Undip, 10(2), 69-77. https://doi.org/10.14710/jgundip.2021.30635
BIG. (2015). Pentingnya Informasi Geospasial untuk Menata Laut Indonesia.
BIG. (2017). Indonesia Negara Kepulauan. Badan Informasi Geospasial. Cibinong.
BPS Jateng. (2020). Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kabupaten/Kota dan Subsektor di Provinsi Jawa Tengah (Ton), 2016-2019.
BPS NTB. (2018). Data Statistik Produksi Perikanan Tangkap Laut dan Perairan Umum Tahun 2014-2017.
Charney, J. I., & Alexander, L. M. (Eds.). (1993). International maritime boundaries. Martinus Nijhoff Publishers.
Harianja, F. K., Awaluddin, M., & Sudarsono, B. (2019). Analisis Pengaruh Perubahan Garis Pantai Terhadap Batas Pengelolaan Wilayah Laut Daerah Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Citra Landsat. Jurnal Geodesi Undip, 8(4), 205-214. https://doi.org/10.14710/jgundip.2019.25159
Kementerian Dalam Negeri (2017). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2017 Tentang Penegasan Batas Daerah.
Khomsin, K., & Simatupang, R. S. (2016). Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Daerah Antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014. Geoid, 12(1), 83-88.
Kurnia, I. (2021). Batas Maritim Indonesia Dan Palau Di Zona Ekonomi Eksklusif. dalam jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 5(2).
Kusumo, A. T. S., & Leksono, H. (2013). Alternatif Penyelesaian Sengketa Wilayah Laut Indonesia-Malaysia. Yustisia, 2(1). https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i1.11080
Marewa, Y. B., & Parinussa, E. M. (2020). PERLINDUNGAN PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIABERDASARKAN KONSEP NEGARA KEPULAUAN. Paulus Law Journal, 2(1), 1-14. https://ojs.ukipaulus.ac.id/index.php/plj/article/download/476/455
Naufal, A., & Mudia, R. (2022). Economic Analysis of Leading Capture Fisheries Commodities in Simeulue District. Jurnal Impresi Indonesia, 1(7), 711-716. https://doi.org/10.58344/jii.v1i7.157
Nations, U. (1982). United nations convention on the law of the sea (unclos). Tech. rep., United Nations (December 1982).
Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Puspitawati, D. (2014). Desentralisasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Kerangka Prinsip Negara Kepulauan. Arena Hukum, 7(2), 210-224.
Prayogo, L. M., & Sukoco, J. E. (2021). Study on Technical Differences in Sea Boundary Determination Based on Permendagri No. 1/2006, Permendagri No. 76/2012 and Permendagri No. 141/2017. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 11(2), 191-197 http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v11i2.11392
Prescott, V., & Schofield, C. (2005). The maritime political boundaries of the world. Brill.
Reddy, G. O. (2018). Geographic information system: principles and applications. Geospatial Technologies in Land Resources Mapping, Monitoring and Management, 45-62. https://doi.org/10.1007/978-3-319-78711-4_3
Rustam, I. (2016). Tantangan ALKI dalam Mewujudkan Cita‐cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Indonesian Perspective, 1(1), 1-21. https://doi.org/10.14710/ip.v1i1.10426
Simatupang, R. S. (2016). Penentuan batas pengelolaan wilayah laut antara provinsi jawa timur dan provinsi bali berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014. Jurnal Teknik ITS, 5(2), G199-G205. http://dx.doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.17392
Suhelmi, I. R., & Prihatno, H. (2015). Pemetaan Spasial Jalur Penangkapan Ikan Dalam Rangka Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Studi Kasus di WPP 713 dan WPP 716. Jurnal Segara, 11(2). http://dx.doi.org/10.15578/segara.v11i2.7352
Sulistyono, D., Nuryadin, D., & Hadi, A. S. (2014). Evaluasi Tim Penegasan Batas Daerah (Studi Kasus di Provinsi Lampung dan Kalimantan Timur). Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 6(1), 53-64. https://doi.org/10.21787/jbp.06.2014.31-40
Sunaryo, T. (2019). Indonesia sebagai negara kepulauan. Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, 2(2), 97-105.
Suryanti, S., Supriharyono, S., & Anggoro, S. (2019). Buku Pengelolaan Pesisir dan Laut. http://eprints.undip.ac.id/81428/
Syafitri, A. K. N., Awaluddin, M., & Amarrohman, F. J. (2017). Analisis Pengaruh Pemilihan Peta Dasar Terhadap Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Secara Kartometris (Studi Kasus: Kabupaten Sumenep, Jawa Timur). Jurnal Geodesi Undip, 6(3), 127-136. https://doi.org/10.14710/jgundip.2017.17198
Tampi, B. (2017). Konflik kepulauan natuna antara indonesia dengan china (suatu kajian yuridis). Jurnal Hukum Unsrat, 23(10).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalhukumunsrat/article/view/18589
Tasliman, M. T., & Djunarsjah, E. (2020). PERBANDINGAN METODE EKUIDISTAN DALAM USAHA PENETAPAN BATAS WILAYAH KEWENANGAN DAERAH DI PERAIRAN DARAT (STUDI KASUS: DANAU TOBA, SUMATERA UTARA) COMPARISON OF EQUIDISTANCE METHOD. Jurnal Pertanahan, 10(2)
Tuhulele, P. (2011). Pengaruh Keputusan Mahkamah Internasional dalam Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan terhadap Penetapan Garis Pangkal Kepulauan Indonesia. Jurnal Sasi, 17(2).
Yuseini, M., Rachmawati, D., Yuardini, F., & Syaifuddin, H. L. (2018). Penyelesaian Sengketa Laut Antara Indonesia dan Malaysia di Wilayah Selat Malaka Menurut Hukum Laut Internasional. Lentera Hukum, 5, 483.
Zhu, X. (2016). GIS for environmental applications: a practical approach. Routledge.Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal of Geospatial Information Science and Engineering (JGISE) ISSN: 2623-1182 (Online) Email: jgise.ft@ugm.ac.id The Contents of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





