Pola konsumsi, konsumsi gula, dan status gizi pada wanita usia 35-55 tahun di Desa Batur, Kecamatan Getasan

https://doi.org/10.22146/ijcn.54322

Ferry Fredy Karwur(1), Deshinta Prameshwari(2), Rosiana Eva Rayanti(3*)

(1) Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah
(2) Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah
(3) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah
(*) Corresponding Author

Abstract


Consumption pattern, sugar intake, and nutritional status of women aged 35-55 years in Batur Village, Getasan District

Background: According to the Individual Food Consumption Survey of Central Java Province, residents consume an average of 22.9 grams of food from sugar, syrup, and confectionary groups daily, with sugar alone accounting for 20.2 grams. Sweet foods and beverages like sweet tea, tofu, and tempeh are commonly consumed in Central Java.

Objective: The study assesses consumption patterns, sugar intake, and nutritional status (including anthropometric measurements, blood sugar levels, fasting blood sugar levels, uric acid levels, and blood pressure) of native Javanese women aged 35-55 in Batur, Getasan.

Method: This quantitative research uses a descriptive approach with a sample of 106 women: 48 from Krangkeng village (lower), 22 from Kalitengah village (middle), and 36 from Tekelan village (upper). Research tools include SQ-FFQ, 24-hour food recall, anthropometric measurements, and biochemical and clinical examinations.

Results: Food consumption frequency and quantity are highest in Krangkeng village. The average daily sugar consumption per person across all villages is 21.46±10.19 grams, equivalent to an average household purchase of 3,359.43±1,509.13 grams per month (about 3 kg per month per family). Types of sugar consumed include glucose (106.98±30.64 g/day), fructose (5.64±7.99 g/day), sucrose (102.18±23.75 g/day), and lactose (1.98±8.38 g/day). Average measurements for BMI, blood sugar, fasting blood sugar, uric acid, and blood pressure fall within normal ranges for women of this age group.

Conclusion: Krangkeng village shows higher food consumption rates, likely due to more access to food supplies. Average daily sugar consumption remains below recommended levels (25 g/day). Overall, the women surveyed's nutritional status, biochemical, and clinical profiles are generally within normal range.


Keywords


consumption pattern; Javanese women; nutritional status; sugar consumption

Full Text:

PDF


References

  1. Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI; 2013.

  2. Conen D, Wietlisbach V, Bovet P, et al. Prevalence of hyperuricemia and relation of serum uric acid with cardiovascular risk factors in a developing country. BMC Public Health. 2004;4:9. doi: 10.1186/1471-2458-4-9

  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sehat berawal dari piring makananku. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.

  4. Badan Penelitian Pembangunan dan Kesehatan. Studi diet total survei konsumsi makanan individu Indonesia 2014. Jakarta: Balitbankes; 2014.

  5. Nurahayati S, Indrawati I, Lubis M. Pola konsumsi makanan penduduk di Pulau Jawa. Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan; 1996 Agustus 20-21; Jakarta. Jakarta: Badan Tenaga Atom Nasional; 1996.

  6. Kementrian Kesehatan RI. Strategi nasional penerapan pola konsumsi makanan dan aktivitas fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2011.

  7. Nurhidayah, Nurhayati, Navianti D, Yusneli, Basa IN, Syailendra A. Karakteristik penderita diabetes melitus dengan hipertensi terhadap kadar asam urat di RS Bhayangkara Palembang.Journal of Medical Laboratory and Science. 2021;1(2):1-9. doi: 10.36086/medlabscience.v1i2.1102

  8. Taylor C, Lillis C, Lemone P, Lynn P. Fundamental of nursing: the art and science of nursing care (7th). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010.

  9. Arania R, Triwahyuni T, Esfandiari F, Nugraha FR. Hubungan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dengan kejadian diabetes mellitus di Klinik Mardi Waluyo Lampung Tengah. Jurnal Medika Malahayati. 2021;5(3):146-153. doi: 10.33024/jmm.v5i3.4200

  10. Murti LY. Hubungan antara kebiasaan konsumsi gula dengan kejadian diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Leyangan Ungaran Timur Kabupaten Semarang [Skripsi]. Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo; 2016.

  11. Triandhini R, Monica R, Magdalena P. Gambaran konsumsi gula, garam, dan lemak penduduk Dusun Batur Kidul Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Journal of Health. 2028;5(1):1-11.

  12. Dyah NW, Ambarwati A, Warsito GM, Niken G, Heriwiyanti ET, Purwanto P, et al. Evaluasi kandungan glukosa dan IG beberapa sumber karbohidrat dalam upaya penggalian pangan berindeks glikemik rendah. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2016;3(2):67-73. doi: 10.20473/jfiki.v3i22016.67-73

  13. Prahastuti S. Konsumsi fruktosa berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. JKM. 2011;10(2):173-89.

  14. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI; 2015

  15. Khomsan A. Pangan dan gizi untuk kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2003.

  16. Budiraharti P, Harini R, Sudrajat. Determinan tingkat konsumsi gizi makro rumah tangga di Provinsi Riau: kajian demografi dan spasial.Majalah Geografi Indonesia. 2022;36(2):111-8. doi: 10.22146/mgi.56011

  17. Margareta D. Kajian tentang pola konsumsi makanan utama masyarakat Desa Gunung Sereng Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Madura. E-journal Boga. 2014;3(3):86-95.

  18. Nilawati NS. Hubungan konsumsi ikan dengan perkembangan kognisi anak baduta (12-23 bulan) studi di Kecamatan Gandus Kota Palembang tahun 2006 [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegor; 2006.

  19. Darwin P. Menikmati gula tanpa rasa takut. Yogyakarta: Sinar Ilmu; 2013.

  20. Departemen Kesehatan (Depkes). Pedoman umum gizi seimbang (PUGS). Jakarta: Depkes, 2004.

  21. Hardinsyah, Baliwati Y, Martianto D, Rachman HS, Widodo A, Subiyakto. Pengembangan konsumsi pangan dengan pendekatan pola pangan harapan. Jakarta: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi (PSKPG) LP IPB dan Pusat Pengembangan Konsumsi Pangan Badan Bimas Ketahanan Pangan Deptan; 2001.

  22. Krishnan S, Adams SH, Allen LH, Laugero KD, Newman JW, Keim NL, et al. A randomized controlled feeding trial based on the Dietary Guidelines for Americans on cardiometabolic health indexes. Am J Clin Nutr. 2018;108(2):266-78. doi: 10.1093/ajcn/nqy113

  23. Imamura F, O’Connor L, Ye Z, Mursu J, Hayashino Y, Forouhi NG, et al. Consumption of sugar sweetened beverages, artificially sweetened beverages, and fruit juice and incidence of type 2 diabetes: systematic review, meta-analysis, and estimation of population attributable fraction. BMJ. 2015;351:h3576. doi: 10.1136/bmj.h3576

  24. Dietary Guidelines Committee 2015–2020. Dietary guidelines for Americans.Washington (DC): Office of Disease Prevention and Health Promotion; 2015.

  25. Rachmawati FC, Djamiatun K, Suci N. Pengaruh yogurt sinbiotik pisang terhadap kadar glukosa dan insulin tikus sindrom metabolik. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2017;14(1):10-18. doi: 10.22146/ijcn.19379

  26. Zou Y, Zhang R, Zhou B, Huang L, Chen J, Ding G, et al. A comparison study on the prevalence of obesity and its associated factors among city, township, and rural area adults in China. BMJ Open. 2015;5(7):e008417. doi: 10.1136/bmjopen-2015-008417

  27. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kenali kebiasaan penyebab diabetes. Jakarta: Kemenkes; 2015.

  28. Rokhmah FD, Handayani D, Al-Rasyid H. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa plasma menggunakan tes toleransi glukosa oral. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2015;12(1):28-35. doi: 10.22146/ijcn.22425

  29. Nababan B. Br, Saraswati LD, Muniroh M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus II di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;6(1):200-6. doi: 10.14710/jkm.v6i1.19866

  30. U.S Department of Health and Human Services. Dietary Guidelines for Americans 2020-2025. Ninth Edition. USA: U.S Department of Health and Human Services; 2020.

  31. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang diajurkan untuk masyarakat Indonesia.



DOI: https://doi.org/10.22146/ijcn.54322

Article Metrics

Abstract views : 87 | views : 25

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Jurnal Gizi Klinik Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Gizi Klinik Indonesia (JGKI) Indexed by:
 
  

  free
web stats View My Stats