Perbedaan Kuat Rekat Tarik dan Geser pada Rebonding dengan dan Tanpa Pengetsaan Braket Logam Daur Ulang



Victoriana Dian Milasari(1*), Prihandini IWS(2), Pinandi Sri P(3)

(1) Karyasiswa Program Studi Ortodonsia PPDGS-1 FKG UGM
(2) Bagian Ortodonsia FKG UGM
(3) Bagian Ortodonsia FKG UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


      Pasien dengan perawatan ortodontik sering mengalami braket yang terlepas. Insidensi terlepasnya braket bervariasi antara 3,5% sampai dengan 23%. Hal ini membutuhkan tindakan rebonding yang kurang disukai oleh ortodontis karena memperpanjang waktu kerja. Rebonding tanpa proses etsa kiranya dapat mengurangi waktu dan diharapkan tetap memiliki kuat rekat yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kuat rekat tarik dan geser pada rebonding braket daur ulang dengan pengetsaan dan membandingkannya dengan rebonding braket daur ulang tanpa pengetsaan.
      Penelitian ini menggunakan 40 gigi premolar pertama manusia. Dilakukan perekatan awal, 20 gigi premolar dilakukan bonding braket untuk uji kuat rekat tarik dan 20 gigi premolar dilakukan bonding braket untuk uji kuat rekat geser. Pengujian dan pengukuran dilakukan dengan mesin Pankee Person Equipment. Selesai pengukuran, di lakukan daur ulang braket dengan pembakaran dan dilakukan rebonding, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A (20 buah) akan dilakukan rebonding tanpa pengetsaan dan kelompok B (20 buah) akan dilakukan
rebonding dengan pengetsaan. Masing-masing kelompok akan dibagi menjadi 2 kelompok lagi. 10 buah lagi akan diuji dengan kuat rekat tarik dan 10 buah lagi akan diuji dengan kuat rekat geser. Dilakukan pengukuran kembali.
      Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuat rekat tarik dan geser rebonding braket daur ulang dengan pengetsaan tidak berbeda dengan kuat rekat tarik dan geser rebonding braket tanpa pengetsaan (p>0,05).

ABSTRACT
     During orthodontic treatment, the incidence of loose brackets has varied 3.5% to 23%. Therefore loose brackets requires rebonding of which is nuisance for orthodontics because it extends chair time. Rebonding without etching might decrease chair time and hopeful still has bond strength. The objective of the study was to find out the shear bond strength and tensile bond strength during the rebonding of recycle brackets with etching and comparing to the rebonding of recycled brackets without etching.
     This study used 40 human first premolar brackets. It conducted first bonding, 20 premolar brackets was treated bonding brackets to test the tensile bond strength and 20 premolar brackets was treated bonding bracket to test the shear bond strength. The test and measurement were conducted by Pankee Person Equipment machine. After the measurement, it was conducted brackets recycling by heating and rebonding, and then divided into 2 groups. Group A (20 items) will be conducted rebonding without etching and group B (20 items) will be conducted rebonding with
etching. Respective group will be divided furthermore into 2 sub-groups. Ten more items will be tested for shear bond strength. It was conducted re-measurement.
     The result of this study shows that tensile and shear bond strength of recycled brackets rebonding with etching is not difference with the tensile and shear bond strength of recycled brackets rebonding without etching (p > 0.05).


Keywords


rebonding dengan pengetsaan, rebonding tanpa pengetsaan, kuat rekat tarik, kuat rekat geser, braket logam daur ulang, Rebonding with etch, rebonding without etch, tensile bond strength, Shear bond strength, recycle brackets

Full Text:

PDF




Article Metrics

Abstract views : 1433 | views : 2616

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Kedokteran Gigi



Currently, Jurnal Kedokteran Gigi dexed by: