Pengaruh Frekuensi Dressing Pasta Kalsium Hidroksida Terhadap Pertumbuhan Bakteri Anaerob dan Derajat Keasaman pada Perawatan Saluran Akar Gigi Insisivus Desidui Nekrotik

Abstract

      Salah satu penyebab pulpa nekrotik adalah bakteri anaerob. Perawatan saluran akar gigi nekrotik dilakukan dengan preparasi biomekanis, irigasi NaOCl dan dressing bahan antibakteri, seperti pasta kalsium hidroksida. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi dressing pasta kalsium hidroksida terhadap pertumbuhan bakteri anaerob dan derajat keasaman (pH) pada perawatan saluran akar gigi insisivus desidui nekrotik.    

      Jumlah obyek penelitian adalah 8 gigi insisivus atas desidui nekrotik. Selama perawatan saluran akar gigi dilakukan dressing pasta kalsium hidroksida pada hari ke-1, ke-8, dan ke-15. Pengambilan bakteri anaerob dan pemeriksaan pH saluran akar gigi dilakukan sebelum dressing, hari ke-8, ke-15, dan ke-21.     

      Hasil penelitian adalah 5 dari 8 gigi ditemukan bakteri Actinomyces sp. Hari ke-1 ditemukan bakteri pada 5 gigi (62,5%), hari ke-8 pada  4 gigi (50%), hari ke-15 pada 1 gigi (12,5%), dan hari ke-21 tidak ditemukan bakteri anaerob pada gigi yang diteliti. Rerata nilai pH saluran akar gigi yang diteliti pada hari ke-1 nilai pH 5,38 , hari ke-8 nilai pH 7,25 , hari ke-15 nilai pH 9,38 , dan hari ke-21 nilai pH 11,38. Hasil uji Friedman menunjukkan kenaikan derajat keasaman yang bermakna antar waktu dressing (p<0,05).

       Kesimpulan penelitian : jenis bakteri anaerob yang ditemukan adalah Actinomyces sp. Semakin bertambah frekuensi dressing pasta kalsium hidroksida, bakteri anaerob pada saluran akar gigi insisivus desidui dengan pulpa nekrotik berkurang. Semakin bertambah frekuensi dressing pasta kalsium hidroksida, semakin meningkat nilai pH saluran akar gigi insisivus desidui.

ABSTRACT      

      One of the necrotic pulp causes is anaerobic bacteria infection. Root canal therapy needs to be taken by biomechanical preparation, NaOCl irrigation and dressing with antibacterial agents, such as calcium hydroxide. The objective of this study was to evaluate the influence of calcium hydroxide paste to the growth of anaerobic bacteria and the acidity or alkalinity (pH) rate of the necrotic deciduous incisors root canals treatments.     

      The study method is root canal treatments of 8 necrotic deciduous upper teeth. During the treatments, calcium hydroxide paste dressings were applied on the first, the eighth, the fifteenth, and the twentieth day. Anaerobic bacteria and pH examinations from the root canals were taken on before dressing, the eighth, the fifteenth, and the twentieth day.    

      The results are 5 of 8 teeth found Actinomyces sp. The first day was found in 5 teeth (62,5%), the eighth day was found in 4 teeth (50%), the fifteenth day was found in 1 tooth (12,5%), and the twentieth day no anaerobic bacteria were found. Mean of root canal pH on the first day was 5,36, on the eighth day was 7,25, on the fifteenth day was 9,38, and on the twentieth day was 11,38. Friedman test results showed a significant increase in alkalinity over time dressing (p<0,05).     

       It is concluded that anaerobic bacteria, Actinomyces sp. were found. The more calcium hydroxide frequencies were applied, the less anaerobic bacteria were found in the root canals. Increasing the frequency of calcium hydroxide paste dressing, increasing the value of the deciduous incisor root canals pH