Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman

https://doi.org/10.22146/jkkk.75227

Elisabet Irene Venny Pradina(1*), Eva Marti(2), Emmelia Ratnawati(3)

(1) Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih Yogyakarta
(2) Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih Yogyakarta
(3) Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: The elderly experience an aging process that causes physical, psychosocial, and spiritual changes. These changes will affect the quality of life of the elderly. Family support is one of the essential things in improving the quality of life of the elderly.
Objective: To determine the relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.
Method: This study used an analytic correlational with a cross-sectional design. The respondents of this study were 35 people aged 60 years and over and lived with their families. The sampling technique used purposive sampling. Data were collected using the PSS-Fa instrument for family support and the WHOQOL-BREFF questionnaire on the quality of life. The data analysis used was the univariate test and bivariate test Spearman Rho correlation test.
Result: All of the elderly (100%), received good family support from their families (median = 60), almost all respondents (94,3%) had a good quality of life (median = 86). The Spearman Rho correlation test results showed that the r= 0,266 and p-value was 0,122 (p > 0,05).
Conclusion: No relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan Sendangsari, Minggir, Sleman.

ABSTRAK

Latar belakang: Lansia akan mengalami proses menua yang mengakibatkan terjadinya perubahan, mulai dari perubahan fisik hingga psikososial. Perubahan tersebut akan berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Dukungan keluarga adalah hal yang penting dalam peningkatan kualitas hidup lansia.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.
Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dan didapatkan responden sebanyak 35 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dukungan keluarga diukur menggunakan instrumen PSS-Fa dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREFF yang sudah valid dan reliabel. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara door to door dan membutuhkan waktu 10 hari. Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat. Uji bivariat menggunakan uji korelasi Spearman Rho.
Hasil: Seluruh lansia (100%) mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya (nilai median = 60), sedangkan untuk kualitas hidup, hampir seluruh lansia (94,3%) memiliki kualitas hidup yang baik (nilai median = 86). Hasil uji korelasi Spearman Rho didapatkan hasil nilai r = 0,266 dan p value 0,122 (p > 0,05).
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.


Keywords


lansia; dukungan keluarga; kualitas hidup

Full Text:

PDF


References

  1. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta: Sekretariat Negara; 1998.
  2. World Health Organization. Aging and Health. 2018 [Cited November 2021]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/aging-and-health.
  3. World Health Organization. Aging and Health in The South-East Asia Region. 2017 [Cited November 2021]. Available from: https://www.who.int/southeastasia/health-topics/aging
  4. Kementerian Kesehatan RI. Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.
  5. Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2020.
  6. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kajian Sektor Kesehatan: Transisi Demografi dan Epidemiologi: Permintaan Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Bappenas; 2019.
  7. Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. Hasil Sensus Penduduk 2020. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik; 2020.
  8. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. Hasil Sensus Penduduk 2020 Kabupaten Sleman. Sleman: Badan Pusat Statistik; 2020.
  9. Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC; 2016.
  10. Muhlisoh M, Adenan A, Herawati H. Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ulin Banjarbaru. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. 2013; 1(1): 88-95. http://dx.doi.org/10.20527/dk.v1i1.1658.
  11. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Lanjut Usia (LANSIA) di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.
  12. Cahya E, Harnida H, Indrianita V. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di Posyandu Lansia Wiguna Karya Kebonsari Surabaya. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan. 2019; 2(1): 33-47.
  13. World Health Organization. WHOQOL: Measuring Quality of Life. 2018 [Cited November 2018]. Available from: https://www.who.int/tools/whoqol.
  14. Priastana IKA, Kusumaningtiyas DPH. Quality of Life in The Elderly Viewed from Hope, Friend Support, and Family Support. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020; 9(2): 1670-5. https://doi.org/10.30994/sjik.v9i2.519.
  15. Ilyas ANK. Peran Posyandu Lansia dalam Meningkatkan Kesejahteraan Lanjut Usia di Posyandu Lansia Sejahtera Kelurahan Pasir Muncang. Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah. 2017; 2(2). http://dx.doi.org/10.30870/e-plus.v2i2.2956.
  16. Rohmah AIN, Purwaningsih, Bariyah K. Kualitas Hidup Lanjut Usia. Jurnal Keperawatan. 2012; 3(2). https://doi.org/10.22219/jk.v3i2.2589.
  17. World Health Organization. Programme on Mental Health: WHOQOL User Manual. World Health Organization; 1998.
  18. Indrayani I, Ronoatmodjo S. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Lansia di Desa Cipasung Kabupaten Kuningan Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2018; 9(1): 69-78. https://doi.org/10.22435/kespro.v9i1.892.69-78.
  19. Friedman MM, Bowden VR. Buku Ajar Keperawatan K Jakarta: EGC; 2010.
  20. Procidano M, Heller K. Measures of Perceived Social Support form Friends and from Family: Three Validation Studies. American Journal of Community Psychology. 1983; 11(1): 1-24.
  21. Priastana IKA, Haryanto J, Supraitno S. Peran Dukungan Sosial Keluarga terhadap Berduka Kronis pada Lansia yang Mengalami Kehilangan Pasangan dalam Budaya Pakurenan. Indonesian Journal of Health Research. 2018; 1(1): 20-16. https://doi.org/10.32805/ijhr.2018.1.1.8.
  22. World Health Organization. WHOQOL-BREF: Introduction, Administration, Scoring and Generic Version of The Assessment: Field Trial Version, December 1996. World Health Organization; 1996.
  23. Kathiravellu SCK. Hubungan Status Depresi terhadap Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Petang II Kabupaten Badung Bali Tahun 2015. Intisari Sang Medis. 2016; 6(1): 92-101. https://doi.org/10.15562/ism.v6i1.24.
  24. World Health Organization. The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF. Geneva: World Health Organization; 2004.
  25. Untari I. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Terapi tertawa & Senam Cegah Pikun. Jakarta : EGC; 2018.
  26. Xie Y, Ma M, Zhang Yn, Tan X. Faktors Associated with Health Literacy in Rural Areas of Central China: Structural Equation Model. BMC Health Services Research. 2019; 19(1): 300. https://doi.org/10.1186/s12913-019-4094-1.
  27. Colet CF, Mayorga P, Amador TA. Educational Level, Socio-Economic Status and Relationship with Quality of Life in Elderly Residents of The City of Porto Alegre/RS, Brazil. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences. 2010; 46(4): 805-10. https://doi.org/10.1590/S1984-82502010000400023.
  28. Junaidi J, Erfit E, Purwaka HP. Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Memengaruhi Keterlibatan Penduduk Lanjut Usia dalam Pasar Kerja di Provinsi Jambi. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik 2017; 30(2): 197-205. https://doi.org/10.20473/mkp.V30I22017.197-205.
  29. Fitri H, Basri. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Bekerja di Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. 2012.
  30. Anita R, Induniasih. Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia. Media Ilmu Kesehatan. 2013; 2(1): 25-9.
  31. Indriyani S, Mabruri MI, Purwanto E. Subjective Well-Being pada Lansia Ditinjau dari Tempat Tinggal. Developmental and Clinical Psychology. 2014; 3(1).
  32. Saputri NI. Dukungan Keluarga bagi Lanjut Usia (Lansia) di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Mulia 3 Ciracas Jakarta Timur (Studi Kasus Nenek Sutinem) [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif; 2016.
  33. Prabasari NA, Juwita L, Maryuti IA. Pengalaman Keluarga dalam Merawat Lansia di Rumah (Studi Fenomenologi). Jurnal Ners LENTERA. Maret 2017;5(1):56-68.
  34. Maryam SR, Rosidawati R, Riasmini NM, Suryati ES. Beban Keluarga Merawat Lansia Dapat Memicu Tindakan Kekerasan dan Penelantaran terhadap Lansia. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2012; 15(3): 143-50. https://doi.org/10.7454/jki.v15i3.2.
  35. World Health Organization. Programme on Mental Health: WHOQOL User Manual. Rev 2012. Geneva: World Health Organization; 2012.
  36. Ningrum TP, Okatiranti O, Wati DKK. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia (Studi Kasus: di Kelurahan Sukamiskin Kota Bandung). Jurnal Keperawatan BSI. 2017; 5(2). https://doi.org/10.31311/.v5i2.2637.
  37. Yusselda M, Wardani IY. Dampak Dukungan Keluarga terhadap Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Keperawatan. 2016; 8(1): 9-13. https://doi.org/10.32583/keperawatan.8.1.2016.9-13.
  38. Panjaitan BS, Perangin-angin MA. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia. Klabat Journal of Nursing. Oktober 2020; 2(2): 35-43. https://doi.org/10.37771/kjn.v2i2.494.
  39. Purwitaningtyas RY, Prayitno SH. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Lansia di Desa Sumbergondo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Kesehatan RUSTIDA. 2017; 3(2): 402-7.
  40. Hongthong D, Somrongthong R. Faktors Influencing The Quality of Life (Qol) among Thai Older People in A Rural Area of Thailand. Iran J Public Health. 2015; 44(4): 479.
  41. Wikananda G. Hubungan Kualitas Hidup dan Faktor Risiko pada Usia Lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring I Kabupaten Gianyar Bali 2015. Intisari Sains Medis. 2017; 8(1): 41-9. https://doi.org/10.15562/ism.v8i1.112.
  42. Putri I. Successful Aging pada Lansia (Studi pada Lansia dengan Budaya Jawa dan Madura) [Skripsi]: Universitas Muhammadiyah Malang; 2017.
  43. Setiyorini E, Wulandari NA, Sari YK. Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia melalui Perlahat (Persatuan Lansia Ingin Hidup Sehat) di Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Community Development Journal. 2018; 2(2): 354–366. https://doi.org/10.33086/cdj.v2i2.652.
  44. Zahroh C, Ekawati L, Munjidah A, Afridah W, Noventi I, Winoto PMP. Quality of Life pada Lansia. Jurnal Ilmiah Keperawatan. 2020; 6(2): 248-251. https://doi.org/10.33023/jikep.v6i2.648.
  45. Zahroh C, Anggraini R, Yusuf A, Sudiana IK. The Relationship of Intelligence and Health Perceptions. Indian Journal of Public Health Research & Development. 2020; 11(3): 2398–2401. https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i3.2767.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkkk.75227

Article Metrics

Abstract views : 9796 | views : 23959

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Elisabet Irene Venny Pradina, Eva Marti, Emmelia Ratnawati



Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 
collaborates with DPW PPNI DIY

Lisensi Creative Commons  

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.