Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya (Studi Di Desa Wisata Brayut Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta)
Anggun Hendryantoro(1*)
(1) Puspomed TNI AD
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRACT
Community empowerment procesed with tourism village development at Brayut Pandowoharjo Tourism Village Sleman thoughg three levels, namely concept socialization level, ability transformation level, and gaining independence to managed the tourism village level. The research purposes were fi nding the village community’s empowerment with tourism village and its implication on social culture resilience. This research was carried out with observation, interview, and analysis method and bibliography study which analyzed with deep interview system and analysis. Therefore the result of community empowerment Brayut Tourism Village should be able to involved the Brayut village community’s participation started from the planning, conducting, and evaluating and continuing monitoring. Community’s empowerment with tourism village development also had to strengthened social culture life as the embodiment of social culture resilience. It could be done with establishment of community institution, togetherness as the embodiment of sharing responsible, religious tolerance, custom preservation, cultural art and way of life.
ABSTRAK
Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di Desa Wisata Brayut Pandowoharjo Sleman melalui tiga tahap, yaitu tahap sosialisasi konsep, tahap transformasi kemampuan, dan tahap memperoleh kemandirian dalam mengelola desa wisata. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuanmengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat desa melalui desa wisata dan mengetahui implikasinya terhadap ketahanan social budaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan studi pustaka yangdianalisa dengan system in deep interview dan analisa. Akhirnya sebagai bentuk keberhasilan pemberdayaan masyarakat, Desa Wisata Brayut harus mampu melibatkan partisipasi masyarakat Dusun Brayut mulai dari perencaaan, pelaksanaan dan evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata juga telah memperkuat kehidupan sosial budaya sebagai bentuk ketahanan terhadap sosial budaya dengan pembentukan lembaga kemasyarakatan, kebersamaan sebagai bentuk tanggung jawab bersama, toleransi kehidupan beragama, pelestarian adat istiadat, seni budaya dan cara hidup.
Full Text:
PDFReferences
Lemhanas. 2009. Konsepsi dan Tolak Ukur Ketahanan Nasional, tanpa kota: tanpa penerbit.
Muliawan, H. 2008. Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Konsep dan Implementasi tanpa kota: tanpa penerbit.
Ndraha, T.1987. Pengembangan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Bina Aksara.
Papilaya. 2001.Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: CV. Sinar Dunia
Sulistyani. A,T. 2004. Kemitraan dan Modemodel Pemberdayaan.Yogyakarta: Gava Media.
Sumodiningrat, G. 2000. Visi dan Misi Peembangunan Pertanian Berbasil Pemberdayaan. Yogyakarta: IDEA.
Supartini, 2011. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Potensi Desa Wisata Ketingan Tirtoadi Mlati Kab. Sleman DIY.Tesis Tidak Diterbitkan: UG.
Zubaidi. 2007. Wacana Pembangunan Alternatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.6785
Article Metrics
Abstract views : 11624 | views : 8117Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Anggun Hendryantoro
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats