Identitas Visual pada Coffeeshop dan Warung Kopi di Surabaya

https://doi.org/10.22146/jksks.73169

Miftahul Adi Suminto(1*)

(1) Universitas Hayam Wuruk Perbanas
(*) Corresponding Author

Abstract



Tulisan ini membahas tentang Makna Identitas yang dapat dikonstruksikan ke dalam bentuk Visual berupa Warung Kopi & Coffeeshop yang merupakan bagian dari The Wave Culture Of Coffeeshop yang dapat mencerminkan konsep indentitas sendiri antara Warung Kopi & Coffeeshop di Surabaya sebagai ruang ublik privat. Penelitian ini sangat unik karena Makna & tanda visual yang tampak didalamnya mampu mengidentifikasi sebuah tempat sesuai dengan klasifikasi demografis & geografis pengunjungnya. Kategori dalam penelitian ini masuk ke dalam ranah budaya visual dengan model deskriptif kualitatif, menggunakan metode semiotika. Permasalahan yang dibaca peneliti mencoba untuk menjawab apakah sebuah artefak budaya berupa identitas visual mampu menggambarkan konsep ruang publik privat berupa Warung Kopi & Coffeeshop yang dipengaruhi oleh keberadaan budaya warga Kota Surabaya. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, proses observasi dilakukan dengan mengamati & mendokumentasikan identitas visual, kemudian dianalisis menggunakan Metode Analisis Visual Saussure untuk menemukan makna dibalik dokumentasi dari tempat-tempat ‘ngopi’ yang diproduksi oleh pemiliknya. Sudut pandang peneliti merupakan poin utama dibantu dengan referensi dari sumber-sumber terkait dengan topik dalam penelitian sebagai perspektif dalam membedah unit analisis penelitian. Metodelogi visual digunakan sebagai pisau analisis pada keberadaan branding, tipografi (teks & tulisan), ilustrasi/gambar, peralatan, & keseluruhan desain ruang. Urgensi dalam penilitian dapat menambah khasanah penelitian budaya visual yang memberikan kesimpulan keberadaan tempat/ruang publik privat memiliki identitas yang menyangkut pada aspek fisik & sosial, dimana Kota Surabaya sebagai aspek kajian. Warung kopi lekat dengan Budaya ‘Arek’ & ‘Cangkrukan’  yang ada di Surabaya. Warung Kopi identik dengan tempat ‘ngopi’ yang sederhana & terbuka. Sedangkan Coffeeshop identik dengan ruang publik privat yang eksklusif untuk masyarakat. Diferensiasi terhadap dua objek ini membuat penelitian mengenai identitas visual ini perlu untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Karena benda dalam objek penelitian merupakan artefak budaya yang dapat mengindikasikan suatu peradaban, sehingga akan selalu ada unsur ideologis dalam elemen visual yang terus berkembang mengikuti budaya & teknologi. Dimana komoditi utama didalamnya adalah kopi yang terus diproduksi, dikonsumsi, & dikembangkan.

Kata kunci: Identitas, brand, warung kopi, coffeeshop, semiotika


Keywords


Identitas, brand, warung kopi, coffeeshop, semiotika



References

Abdillah, A. Budaya Arek Suroboyo, Sebuah Kajian Terhadap Awal Eksistensinya Melalui Konteks Perubahan Sosial Komunitas Kampung di Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga, 2007. Aditya, Arys. Gelombang Budaya Kopi. Diakses 24 Januari 2017 melalui https://www.minumkopi.com/gelombang-budaya-kopi-i/, 2013. Adityawan, Arief,. S. Tinjauan Desain Grafis: Dari Revolusi Industri Hingga Indonesia Kini. Jakarta: Concept Media, 2010. A,. Febi, Pungky. Semiotika Tanda Infografis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam Jurnal Bahasa Rupa Vol 2 No 1. IT Telkom Purwokerto, 2018. Appadurai, Arjun. The Social Life of Things: Commodities in Cultural Perspective. Cambridge: Cambridge University Press, 1986. Bayer, Herbert,. Dkk. Graphic Design Theory: Reading From The Fields (Versi Terjemahan). Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009. Cowan, Brian William. The Social Life Of Coffee: The Emergence of British Coffeehouse. US: Yale University by Keystone Typesetting Inc, 2005. Damajani, Dhian. Vernakularisme, Informalitas dan Urbanisme Cafe sebagai Ekspresi Gaya Hidup. Dalam Jurnal Visual Art & Design Vol 2 No 8 ITB. Bandung, 2008. D.K, Ching. Arsitektur: Bentuk Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Penerbit Erlanga, 2002. Dudung, Agus. Merancang Produk. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012. Gallan, B. Night Lives: Heteropia, Youth Transitions and Cultural Infrastucture in The Urban Night. Dalam Jurnal Imu Komunikasi Vol 12 No 2 Universitas Bakrie. Jakarta, 2013. Ida, Rachma. Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Prenada Media Group, 2014. Manzo, Jhon. Machines, People, and Social Interaction in Third Wave Coffeehouses. Journal Of Arts and Hummanities, 2014. Pitoyo, Joko. Dinamika Sektor Infromal Di Indonesia: Prospek, Perkembangan dan Kedudukannya dalam Sistem Ekonomi Makro. Dalam Jurnal Populasi Vol 2 No 18 UGM. Jogjakarta, 2007. Pozos, Rose,. Brewer. Coffeeshop: exploring Urban Sociability and Social Class in the Intersection of Public and Private Space. Sociology/Anthrophology Senior Thesis, 2015. Ransome, P. Work, Consumption Culture Affluence and Social Change in the Twenty First Century. London: Sage Pub. 2005. Wijaya, Sukma,. B. Makna Gaya Hidup Tengah Malam Anak Muda Urban. Dalam Jurnal Imu Komunikasi Vol 12 No 2 Universitas Bakrie. Jakarta, 2013. Ritz, Julie,. Kenjal. A Short of Masculinity, Food, Culture, and Society. Undergraduate Paper, 2007. Rustan, Surianto. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009. Sen, Khrisna,. And Hill, T David. Wiring the warung to Global Gateways. Indonesia Journal Vol 63: Cornell University Southeast Asia Program, 1997. Sumardjo, Jakob. Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press, 2010. Sunyajadi, Achmad. Warung Kopi dan Pemikiran Habermas. Jurnal Wacana Vol 8 No 2: Universitas Indonesia, 2006.



DOI: https://doi.org/10.22146/jksks.73169

Article Metrics

Abstract views : 1586 | views : 1451

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Miftahul Adi Suminto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This journal is published by Performing Arts and Visual Arts Studies, Graduate School, Universitas Gadjah Mada.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

web
statistics View My Stats