https://journal.ugm.ac.id/jp2m/issue/feedJurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat2023-08-28T09:11:22+07:00Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Engjp2m.sv@ugm.ac.idOpen Journal SystemsJurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat merupakan jurnal ilmiah multidisiplin yang menyajikan implementasi ilmu dan teknologi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali selama setahun pada bulan Mei dan November. Tujuan dari adanya jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan gagasan dan hasil penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi, khususnya UGM, yang dapat diterapkan dalam masyarakat. Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat berisikan bermacam kegiatan yang dilakukan baik oleh internal UGM ataupun dari eksternal dalam menangani dan mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan menerapkan ilmu dan teknologi yang kemudian dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penulis yang akan mengirimkan naskah ke dalam Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat ini dimohon untuk dapat membaca petunjuk penulisan naskah yang tertera di halaman ini. Jika tulisan naskah tidak sesuai dengan petunjuk penulisan naskah yang tersedia, naskah tersebut akan ditolak atau dikembalikan kembali kepada penulis untuk dilakukan penyesuaian terhadap petunjuk penulisan naskah yang tersedia.https://journal.ugm.ac.id/jp2m/article/view/61517Sosialisasi dan Pemberian Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Upaya Penanggulangan Wabah Covid-192023-08-28T09:11:19+07:00Angga Eko Pramonoangga11eko@gmail.com<p>Wabah penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian internasional oleh badan kesehatan dunia (WHO). Adopsi langkah-langkah responsif dalam menghadapi wabah ini mulai diterapkan. Namun, beberapa langkah pencegahan seperti penyemprotan desinfektan dan pemblokiran akses jalan ternyata tidak memiliki dasar ilmiah dan telah terbukti tidak efektif. Kendala lain yang dihadapi adalah minimnya alat pelindung diri. Oleh karena itu, sosialisasi terkait dengan wabah Covid-19 dan pemberian bantuan alat pelindung diri perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menekan penyebaran wabah, meminimalisasi misinformasi, dan mencegah kepanikan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan sosialisasi penanganan pandemi Covid-19 yang lebih efektif dan efisien dalam bentuk distribusi Buku Saku Desa Tangguh Covid-19 di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Buku tersebut berisi informasi yang komprehensif meliputi definisi, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cara pencegahan, tata cara desinfeksi, dan penggunaan masker yang benar. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. Alat pelindung diri berupa hazmat coverall washable dan masker kain juga telah didistribusikan. Alat pelindung diri yang diberikan mempertimbangkan aspek reusable dan efisiensi penggunaan. Keberlanjutan program penanganan pandemi Covid-19 perlu dipertahankan mengingat kasus Covid-19 masih tergolong tinggi di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya.</p>2023-08-28T09:11:19+07:00Copyright (c) 2023 Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakathttps://journal.ugm.ac.id/jp2m/article/view/70633Pendampingan Warga dalam Pengelolaan Limbah Rumah Potong Ayam Di Desa Mulyodadi, Bambang Lipuro, Bantul Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Lingkungan2023-08-28T09:11:20+07:00Endah Retnaningrumendahr@ugm.ac.id<p>Pedukuhan Kraton, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah dengan jumlah rumah potong ayam (RPA) cukup banyak, satu RPA skala besar dan 3 lainnya skala kecil. Selama kegiatan industri RPA akan dikeluarkan limbah organik berupa limbah cair dan padat dengan kandungan senyawa organik yang sangat tinggi serta bakteri patogen. Selama ini baik limbah cair maupun padat limbah RPA di Pedukuhan Kraton, Desa Mulyodadi tersebut telah diolah, akan tetapi sistem pengolahannya masih sangat sederhana belum menggunakan prinsip <em>zero waste</em>, sehingga masih sangat potensial mencemari lingkungan sekitar. Melalui kegiatan Pengabdian Merdeka Belajar 3 mahasiswa Fakultas Biologi UGM melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada anggota kelompok peternak dan petani di Pedukuhan Kraton untuk mengolah limbah tersebut dengan prinsip <em>zero waste</em>. Limbah organik industri RPA diolah dengan prinsip <em>zero waste</em> melalui pemberian nutrien mikrobia, starter mikrobia aktif berupa EM4 dan zeolit alam sebagai biofilter sekaligus katalis. Limbah industri pabrik gula (molase) dan limbah pertanian yang sangat melimpah juga dimanfaatkan sebagai nutrien mikrobia. Kegiatan ini sangat berguna dalam meningkatkan kemandirian dan kinerja kelompok peternak dan petani dalam mengelola limbah RPA di Desa Mulyodadi sehingga beban pencemar limbah hilang sekaligus diperoleh pupuk organik cair dan kompos. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan perekonomian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. <strong></strong></p>2023-08-28T09:11:20+07:00Copyright (c) 2023 Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakathttps://journal.ugm.ac.id/jp2m/article/view/74430Penyegaran Pengetahuan Keamanan Pangan pada Penjamah Makanan dan Penerapan Higiene Sanitasi di Katering2023-08-28T09:11:21+07:00Ika Ratna Palupiikaratna@ugm.ac.id<p>Kasus keracunan makanan masih dijumpai pada karyawan pabrik di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengonsumsi makanan yang diproduksi katering. Pengetahuan penjamah makanan yang kurang memadai serta penerapan higiene individu dan pengolahan makanan yang kurang tepat dapat menyebabkan kejadian tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pengetahuan keamanan pangan dan perilaku higiene pada penjamah makanan katering penyedia makanan karyawan pabrik di DIY. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan cara edukasi atau penyegaran pengetahuan bagi pemilik dan karyawan katering serta penyediaan kit higiene dan sanitasi makanan bagi masing-masing katering. Setelah kegiatan edukasi, 55,6% peserta mempunyai pengetahuan yang baik dan tidak ada yang mempunyai pengetahuan rendah terkait keamanan pangan. Evaluasi perilaku higiene satu bulan setelah edukasi menunjukkan penggunaan apron dan praktik cuci tangan yang benar belum diterapkan oleh penjamah makanan. Institusi katering memiliki aktivitas kerja yang padat setiap harinya dan bahkan tanpa hari libur. Strategi pembinaan yang kontinu atau bertahap dari waktu ke waktu (minimal sekali dalam setahun) dengan penjadwalan waktu menjadi beberapa <em>shift</em> disarankan untuk menjangkau semua sasaran penjamah makanan dan mengatasi permasalahan <em>update</em> pengetahuan pada pegawai katering dengan waktu yang terbatas.</p>2023-08-28T09:11:21+07:00Copyright (c) 2023 Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat