The Relationship between Knowledge and Attitude of Slaughterhouse Workers in Relation with Cattles' Fascioliasis as an Effort to Prevent Halzoun Syndrome in Jember
Bagus Hermansyah(1*), Safira Putri Nur Salsabilla(2), Zahrah Febrianti(3), Wiwien Sugih Utami(4), Yunita Armiyanti(5)
(1) Jember University
(2) Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Jember
(3) Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Jember, Indonesia
(4) Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Jember, Indonesia
(5) Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Jember, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Prevalensi fascioliasis pada sapi di Jember mencapai 56,6%, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi di Indonesia sekitar 6,9 miliar rupiah. Mengonsumsi hati sapi mentah atau setengah matang yang terkontaminasi cacing Fasciola spp. dewasa dapat menyebabkan sindrom halzoun, yaitu reaksi hipersensitivitas yang mengenai mukosa bukafaring dan saluran pernapasan atas. Pencegahan sindrom halzoun yang efektif memerlukan penerapan prinsip “ASUH” oleh pekerja rumah potong hewan, yang harus memiliki pengetahuan yang baik dan sikap proaktif terhadap tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pengetahuan dan sikap pekerja rumah potong hewan dengan prevalensi fascioliasis pada sapi sebagai upaya pencegahan sindrom halzoun di Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, dengan pengumpulan data dilakukan pada 35 pekerja di 9 rumah potong hewan di Jember pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2024. Analisis menggunakan Uji Fisher's Exact. Hasil analisis menunjukkan nilai p untuk pengetahuan dan sikap terhadap fascioliasis pada sapi masing-masing adalah p=0,103 dan p=0,592. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap petugas rumah potong hewan dengan prevalensi fascioliasis pada sapi sebagai upaya pencegahan sindrom halzoun di Jember.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abuseir, S. (2021). Meat-borne parasites in the Arab world: a review in a One Health perspective. Parasitology Research, 120(12), 4153–4166. https://doi.org/10.1007/s00436-021-07149-0 Alfachrezzy, M. F., Devgan, M. E., Hati, L. P. H., & Simanjuntak, P. (2023). Makanan Tradisional Trites dalam Tradisi Erdemu Bayu pada Masyarakat Karo di Desa Sukanalu. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 43(4), 342–346. Andanawari, S., Khairunnisa, I., & Cahyani, A. P. (2023). Sosialisasi Peran Petugas Pemotong Daging (Butcher) di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Magelang dalam Menjamin Keamanan Pangan Asal Hewan. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 1423. https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i4.9075 Arisona, A., Indarjulianto, S., Sugiyanto, C., Pertiwiningrum, A., Prastowo, J., . Y., Nururrozi, A., Wuri, M. A., & Prabowo, T. A. (2023). Kejadian Fascioliasis pada Sapi Perah di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Jurnal Sain Veteriner, 41(2), 180. https://doi.org/10.22146/jsv.70602 Armiyanti, Y., Yudinda, B. A., Fatmawati, H., Hermansyah, B., & Utami, W. S. (2023). Kontaminasi Sumber Air oleh Cacing Usus dan Higiene Sanitasi sebagai Faktor Risiko Infeksi Helminthiasis pada Petani. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(1), 60–68. https://doi.org/10.14710/jkli.22.1.60-68 Awaludin, A., Nugraheni, Y. R., & Muhamad, N. (2020). Derajat Infeksi Fasciola Sp. Pada Sapi Perah Periode Laktasi. September, 92–96. https://doi.org/10.25047/proc.anim.sci.2020.13 Caravedo, M. A., & Cabada, M. M. (2020). Human Fascioliasis: Current Epidemiological Status and Strategies for Diagnosis, Treatment, and Control. Research and Reports in Tropical Medicine, 11, 149. https://doi.org/10.2147/RRTM.S237461 Darsini, Fahrurrozi, & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan ; Artikel Review. Jurnal Keperawatan, 12(1), 97. Khadafi, M. R., Humaidah, N., & Suryanto, D. (2022). Studi Kasus Fasciolosis Sapi Potong Di Rumah Potong Hewan Singkawang Kalimantan Barat. Jurnal Dinamika Rekasatwa, 5(2), 225. Khanif, A., & Mahmudiono, T. (2023). Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Pengetahuan pada Pedagang Tahu Putih tentang Kandungan Formalin di Pasar Tradisional Kota Surabaya. Media Gizi Kesmas, 12(1), 118–124. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.118-124 Kheirabadi, K. P., Fallah, A. A., Azizi, H., Samani, A. D., & Dehkordi, S. D. (2015). Prevalence of Linguatula serrata nymphs in slaughtered sheeps in Isfahan province, southwest of Iran. Journal of Parasitic Diseases, 39(3), 518–521. https://doi.org/10.1007/s12639-013-0388-0 Mahendra, D., Jaya, I. M. M., & Lumban, A. M. R. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan. Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Vokasi UKI, 1–107. Majawati, E. S., & Matatula, A. E. (2019). Identifikasi Telur Cacing Fasciola hepatica pada Sapi di Peternakan Sapi Daerah Tangerang. Jurnal Kedokteran Meditek, 24(68), 60–66. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v24i68.1703 Miyos, & Yuli. (2022). Hasil Lab Pastikan Kematian Belasan Sapi di Kecamatan Mondokan akibat Parasit Darahn. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen. https://disnaker.sragenkab.go.id/v2/berita/hasil-lab-pastikan-kematian-belasan-sapi-di-kecamatan-mondokan-akibat-parasit-darah.html Musharrafieh, U., Hamadeh, G., Touma, A., & Fares, J. (2018). Nasopharyngeal linguatulosis or halzoun syndrome: Clinical diagnosis and treatment. Revista Da Associacao Medica Brasileira, 64(12), 1081–1084. https://doi.org/10.1590/1806-9282.64.12.1081 Pitaloka, K. N. D., Sudarnika, E., & Pisestyani, H. (2023). Slaughterhouse’s Animal Welfare Assessement at Bekasi City, West Java. Jurnal Sain Veteriner, 41(3), 409. https://doi.org/10.22146/jsv.84696 Prasetyo, D. A., Wardhana, A. H., Nurlaelasari, A., Wulandari, A. R., Cahyadi, M., Kurnianto, H., Kurniawan, W., Kristianingrum, Y. P., Muñoz-Caro, T., & Hamid, P. H. (2023). High prevalence of liver fluke infestation, Fasciola gigantica, among slaughtered cattle in Boyolali District, Central Java. Open Veterinary Journal, 13(5), 654–662. https://doi.org/10.5455/OVJ.2023.V13.I5.19 Purwaningsih, P., Noviyanti, N., & Putra, R. P. (2018). Distribusi dan Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Bali di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acta Veterinaria Indonesiana, 5(2), 120–126. https://doi.org/10.29244/avi.5.2.120-126 Pusdatin Kementan. (2023). Statistics of Food Consumption 2023 (pp. 1–132). https://satudata.pertanian.go.id/assets/docs/publikasi/Buku_Statsitik_Konsumsi_Pangan_2023.pdf Rasnawati, Syaifuddin, & Fajriansi, A. (2023). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kontrol Diet Rendah Garam Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK), Vol. 3(No. 4), 151–158. Rina, N., Dewi, Y. I., & Hasneli N, Y. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Remaja Terhadap Seks Pranikah. Jurnal Online Mahasiswa, 1(1), 397–407. https://media.neliti.com/media/publications/189186-ID-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sikap-re.pdf Santoso, U. (2023). Pemilihan dan Pengolahan Daging dalam Situasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. Buletin Peternakan Tropis, 4(1), 63–68. https://doi.org/10.31186/bpt.4.1.63-68 Sembiring, W. R. W., & Suwindere, D. Y. (2019). Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Dalam Menjaga Kesehatan Rongga Mulut Selama Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru Reza. 7(1), 34–43. Sidabalok, H. A., -, M., -, N., & Pandjaitan, N. K. (2019). Knowledge, Attitude and Practices Slaughterhouse Management in Special Capital Region of Jakarta. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 6(3). https://doi.org/10.22500/sodality.v6i3.25456 Tidman, R., Kanankege, K. S. T., Bangert, M., & Abela-Ridder, B. (2023). Global prevalence of 4 neglected foodborne trematodes targeted for control by WHO: A scoping review to highlight the gaps. PLoS Neglected Tropical Diseases, 17(3), 1–24. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0011073 Wahyuni, M. (2020). Statistik Deskriptif Untuk Penelitian Olah Data Manual dan SPSS versi 25. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Issue Mi). WHO. (2020). Neglected tropical diseases: Fascioliasis. https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/q-a-on-fascioliasis Wibisono, F. J., & Solfaine, R. (2015). Insiden Hewan Qurban sebagai Vektor Penular Penyakit Cacing Hati (Fascioliasis) di Surabaya. https://doi.org/10.35508/JKV.V3I2.1038 Windarto, A. D. (2024). Pelayanan Pemotongan Hewan dan Uji Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner di UPT RPH dan Laboratorium Kesmavet Kota Magelang.
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Sain Veteriner

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sain Veteriner Indexed by
Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada
Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta
Phone: 0274-560862
Fax: 0274-560861
Email: jsv_fkh@ugm.ac.id
HP. 0895363078367
Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










