Kemajuan Penelitian dalam Records Continuum Model (RCM) di Australia (2013-2022): Tinjauan Literatur Sistematis

Arvia Earwantama(1*), Tamara Adriani Salim(2), Muhamad Prabu Wibowo(3)
(1) Universitas Indonesia
(2) Universitas Indonesia
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Records Continuum Model (RCM) adalah konsep untuk menjaring dokumen yang tercipta pada setiap dimensi sehingga menjadi memori kolektif yang utuh. Model ini meminimalisir dan bahkan menghindari proses pemusnahan atau penyusutan rekod. Artikel ini bertujuan memahami tren implementasi RCM yang berkembang di Australia selama 2013-2022 dari segi dinamika, manfaat, serta rekomendasi prinsip atau kode etik dalam mendukung pengembangan implementasinya. Metode penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif jenis tinjauan literatur sistematis. Pengumpulan dan pengolahan data mengoperasikan pendekatan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) 2020. Ditemukan bahwa hambatan optimalisasi penggunaan RCM berdampak dari keterbatasan pemahaman dan keterbatasan kolaborasi. Terlepas dari keterbatasan tersebut terdapat manfaat dari implementasi RCM yaitu peningkatan manajemen arsip, keberlanjutan pengelolaan arsip, serta integrasi. Dari kekurangan dan kelebihan tersebut diharapkan ada pengembangan dari sisi prinsip keberlanjutan, mengatasi oposisi biner, pengembangan pendekatan kolaboratif, keterbukaan akses, penambahan dimensi baru antara “organize” dan “pluralize” untuk menjelaskan proses apropriasi politik dan reinterpretasi arsip, serta pendekatan kolaboratif antar budaya.
Full Text:
PDF
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.