Pemetaan Potensi Kekeringan Lahan se-pulau Batam menggunakan Teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh
Titi Aprilliyanti(1*), Muhammad Zainuddin(2)
(1) Program Studi Teknik Geomatika, Politeknik Negeri Batam, Batam Kepulauan Riau
(2) Program Studi Teknik Geomatika, Politeknik Negeri Batam, Batam Kepulauan Riau
(*) Corresponding Author
Abstract
Kekeringan merupakan hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Informasi mengenai potensi kekeringan sangat diperlukan untuk pencegahan ataupun penanggulangan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan peta potensi kekeringan lahan di Batam yang berbasis web. Dalam penelitian ini memanfaatkan teknik penginderaan jauh dan SIG. Penggunaan citra landsat 8 untuk menentukan nilai LST (Land Surface Temperature) dan penggunaan lahan kemudian di overlay dan dilakukan scoring. Tahap akhir penelitian yaitu melakukan validasi terhadap parameter-parameter yang mempengaruhi dengan mengambil beberapa sampel. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah peta potensi kekeringan se-pulau Batam yang memiliki 5 kelas potensi kekeringan. Kelas potensi kekeringan sangat rendah dengan luas area 2629.45 ha yang dominan terletak pada Kecamatan Sungai Beduk, Sekupang dan Batu Aji. Kelas potensi kekeringan rendah dengan luas area 9585.521 ha yang dominan terletak pada Kecamatan Sekupang. Kelas potensi kekeringan sedang dengan luas area 9507.12 ha yang dominan terletak pada Kecamatan Sekupang. Kelas potensi kekeringan tinggi dengan luas area 7081.392 ha yang dominan terletak pada Kecamatan Sekupang, Sagulung dan Nongsa. Kelas potensi kekeringan sangat tinggi dengan luas area 15600.12 ha yang dominan terletak pada Kecamatan Batam Kota dan Nongsa.
Drought is the relationship between the availability of water is far below the need both for the necessities of life, agriculture, economic activities and the environment. Information about potential droughts is indispensable for the prevention or mitigation to reduce the negative impact caused. As for the purpose of this research is to produce a map of potential drought land in the Batam-based web. In this research utilising remote sensing and GIS techniques. The use of landsat 8 to determine the value of the LST (Land Surface Temperature) and land use overlay and then done the scoring. The final stage of research i.e. performs validation against parameters that influence by taking some samples. As for the end result of this research is to map the potential dryness in Island Batam which have 5 classes of potential drought. The class of potential drought is very low with an area of 2629.45 ha, the dominant River is located in Sungai Beduk , Sekupang and Batu Aji. The class of potential low drought with an area of 9,585,521 ha located on the dominant Sub Sekupang. The class of potential drought being with an area of 9507.12 ha located on the dominant Sub Sekupang. The class of potential high dryness with an area of 7,081,392 ha located on the dominant Sub Sekupang, Sagulung and Nongsa. The class of potential drought is extremely high with an area of 15600.12 ha located on the dominant sub Batam city and Nongsa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiningsih, E. S. (2014). Tinjauan metode deteksi parameter kekeringan berbasis data penginderaan jauh. Jakarta: Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Naional.
Adiwicaksono, H., Sudarto, S., & Widianto, W. (2014). Estimasi Distribusi Spasial Kekeringan Lahan Di Kabupaten Tuban Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 1(2), 70-76.
Hadi, A. P., Danoedoro, P., & Sudaryatno, S. (2016). Penentuan tingkat kekeringan lahan berbasis analisa citra aster dan sistem informasi geografis. Majalah Geografi Indonesia, 26(1), 1-26.
Irianto, G. (2002). Menyoal Alih Fungsi Lahan, Kekeringan, dan Ketahanan Pangan. Jamil, D. H. (2013). Deteksi Potensi Kekeringan Berbasis Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Klaten. Geo-image, 2(2).
Kempe, C. H. (2013). Sexual abuse, another hidden pediatric problem: the 1977 C. Anderson Aldrich lecture. In C. Henry Kempe: A 50 Year Legacy to the Field of Child Abuse and Neglect (pp. 179-192). Springer Netherlands.
Maru, A. C. H., & Hidayati, I. N. (2016). Pemanfaatan Citra Quickbird Dan Sig Untuk Pemetaan Tingkat Kenyamanan Permukiman Di Kecamatan Semarang Barat Dan Kecamatan Semarang Utara. Majalah Geografi Indonesia, 30(1), 1-8.
Murdiyati, S. R., Danoedoro, P., & Jatmiko, R. H. (2016). Integrasi Transformasi Spektral Citra Landsat Etm+ Dan Sig Untuk Pemetaan Pola Rotasi Tanam Lahan Sawah Kabupaten Dan Kota Semarang Serta Daerah Sekitarnya Di Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia, 24(2), 121-141.
Parwata, I. G. M. A., Indradewa, D., Yudono, P., Kertonegoro, B. D., & Kusmarwiyah, R. (2014). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Cekaman Kekeringan di Lahan Pasir Pantai pada Tahun Pertama Siklus Produksi. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 42(1).
Raharjo, P. D. (2011). Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Potensi Kekeringan. MAKARA of Technology Series, 14(2).
Raharjo, P. D. (2011). Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Potensi Kekeringan. MAKARA of Technology Series, 14(2).
Wibowo, A., & Satria, A. (2016). Strategi Adaptasi Nelayan di Pulau-Pulau Kecil terhadap Dampak Perubahan Iklim (Kasus: Desa Pulau Panjang, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau). Sodality:: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(2).
DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.24251
Article Metrics
Abstract views : 10129 | views : 9659Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI