Kondisi hidrologi terkait dengan perubahan penggunaan lahan DAS Bedog Kabupaten Sleman
Totok Gunawan(1*), Slamet Suprayogi(2), Sigit Heru Murti(3), Raras Endarto(4), Wikan Jaya Prihartanto(5), Nur Aziz Widodo(6)
(1) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(4) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(5) Program Studi S2 Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(6) Program Studi Magister Pengelolaan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji kondisi Fisik DAS Bedog dalam kaitannya respon DAS terhadap hujan, sebagai dasar untuk restorasi air di DAS Bedog. Tujuan kedua adalah untuk mengkaji jejaring irigasi di DAS Bedog kaitannya dengan adanya rekayasa irigasi. Adapun tujuan ketiga adalah mengkaji seberapa besar kelebihan air di DAS Bedog pada saat musim kemarau. Lokasi penelitian dipusatkan pada DAS Bedog yang berada di Lereng Selatan Gunungapi Merapi yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. DAS ini dipilih karena memiliki fungsi penting sebagai resapan air yang menunjang sumber daya air di daerah bawahannya. Lokasi ini juga dianggap sesuai dengan Rencana Strategis UGM (2012-2017) salah satu prioritas riset menekankan pada masalah Penyelamatan Lingkungan Kritis dan Restorasi Lingkungan Daerah Resapan Air. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji aspek fisik yang ada di DAS Bedog dimana fenomena hidrologi yang ada. parameter fisik lahan dianalisis tumpangsusun dengan Sistem Informasi Geografis untuk mendapatkan besaran-besaran koefisien aliran dan besar debit. Nilai hasil tersebut digunakan untuk analisis jaringan irigasi dan pengarian. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan respon DAS terhadap hujan, data penggunaan lahan 2015 dan 2017 didapatkan nilai koefisien aliran (nilai C) adalah 0,47 dan 0,48. DAS Bedog masih relatif baik untuk menyimpan air yakni mampu menyimpan air hujan sekitar 52% sd 53%. Sistem jejaring irigasi di DAS Bedog, sumber airnya sebagian berasal dari pembendungan Sungai Krasak yang dialirkan ke daerah irigasi DAS Bedog, dan terdapat gabungan pembendungan sungai Krasak dan sungai Bedog yang digunakan untuk air irigasi di DAS Bedog . Terdapat lima Bendung untuk kebutuhan irigasi DAS Bedog. Kelebihan air irigasi di DAS Bedog yang bearsal dari Bendung I, II, Bendung III dialirkan ke Bendung 4, Bendung V, dan dialirkan ke sungai Bedog bagian setelah digunakan irigasi di wilayah irigasi Pulesari. Bendung IV dialirkan ke DAS Bedog untuk mencukupi air irigasi di wilayah irigasi Blumbang dan kelebihan air irigasi dimasukkan ke Bendung V.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/mgi.40974
Article Metrics
Abstract views : 6837 | views : 3845Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Totok Gunawan, Slamet Suprayogi, Sigit Heru Murti, Raras Endarto, Wikan Jaya Prihartanto, Nur Aziz Widodo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI