Pengaruh Penusukan Tunggal Titik Akupunktur Telinga Ciao Kan terhadap Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung

https://doi.org/10.22146/majkedgiind.8749

Yanti Ivana Suryanto(1*)

(1) Bagian Fisiologi, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Dalam praktek klinis kedokteran gigi, seringkali pasien datang dengan tekanan darah yang tinggi meskipun ia tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. Pada kondisi ini, tingginya tekanan darah seringkali dipengaruhi oleh tingkat kecemasan pasien yang nantinya akan mempengaruhi sistem saraf otonom. Akupunktur merupakan suatu metode pengobatan dengan penusukan jarum tanpa memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penusukan tunggal titik akupunktur telinga Ciao Kan terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Hipotesis yang diajukan adalah penusukan tunggal titik akupunktur telinga Ciao Kan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan mempergunakan rancangan penelitian pre-post test design. Subjek penelitian adalah laki-laki berusia 25–35 tahun dengan tekanan sistolik lebih atau sama dengan 130 mmHg yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek menjalani orthostatic stress test, penusukan titik akupunktur telinga Ciao Kan, pengukuran tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Metode statistik yang dipergunakan adalah uji t, uji korelasi Pearson, dan uji ANOVA satu jalur. Uji t dilakukan pada data yang telah ditransformasi. Tekanan sistolik turun signifikan pada subyek penelitian selama perlakuan (p<0,05) namun kemudian naik kembali. Frekuensi denyut jantung juga mengalami penurunan signifikan (p<0,05) selama perlakuan dan naik kembali. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk melihat korelasi antara tekanan arteri rata-rata dengan frekuensi denyut jantung. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya korelasi positif antara tekanan arteri rata-rata dan frekuensi denyut jantung (r =0,373). Uji ANOVA satu jalur menunjukkan tidak adanya perbedaan nilai tekanan sistolik, tekanan diastolik, tekanan arteri rata-rata, dan frekuensi denyut jantung antar kelompok dengan respon terhadap orthostatic stress test normal, hipertonus, maupun hipotonus (p >0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penusukan tunggal titik akupunktur telinga Ciao Kan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung.

 

The Effect of Single Acupuncture on Ciao Kan Ear Acupoint on Blood Pressure and Heart Rate In dental clinical practice. Patient sometime come with high blood pressure even though they have no history of hypertension. In this condition, high blood pressure could be influenced by anxiety that will have an effect on autonomic nerve system. Acupuncture is a healing method with needle puncture without giving chemical substance to patient’s body. This research aimed at evaluating the effect of a single acupuncture on Ciao Kan ear acupoint on blood pressure and heart rate. Hypothesis of this research was single acupuncture on Ciao Kan ear acupoint could decrease blood pressure and heart rate. This was a pre-post test design experiment. Subjects were men, 25 – 35 years old with systolic blood pressure equal or more than 130 mmHg who met the inclusion and exclusion criteria. Subject did orthostatic stress test, acupuncture on Ciao Kan ear acupoint, blood pressure measurement, and heart rate measurement. T test was done on the transformed data. Systolic blood pressure decreased significantly (p < 0.05) during acupuncture and then increased afterward. Heart rates also decreased significantly (p < 0.05) during acupuncture and then increased afterward. Pearson correlation test was done to see the correlation between mean arterial pressure and heart rate. The results showed a positive correlation between mean arterial pressure and heart rate (r = 0.373). One way ANOVA showed no systolic, diastolic, mean arterial pressure, and heart rate differences between groups in response to orthostatic stress test normal, hyper tone, or hypo tone (p > 0.05). It could be said that single acupuncture on Ciao Kan ear acupoint could decrease blood pressure and heart rate.


Keywords


Ciao Kan; tekanan sistolik; frekuensi denyut jantung; Ciao Kan - systolic blood pressure - heart rate

Full Text:

PDF


References

Hogan J, Radhakrishnan J. The Assessment and Importance of Hypertension in the Dental Setting. Dent Clin N Am. 2012; 56: 731–45.

Wang J, Xiong X, Liu W. Acupuncture for essential hypertension. In J Cardiol. 2013; 169: 317–26

Friedemann T, Li W, Wang Z. Inhibitory regulation of blood pressure by manual acupuncture in the anesthetized rat. Auton Neurosci-Basic. 2009;151: 178–82

Li P, Longhurst JC. Neural Mechanism of electroacupuncture’s hypotensive effects. Auton Neurosci-Basic. 2010;157: 24–30.

Ulett GA. Beyond yin and yang: how acupuncture really works. St. Louis: Warren H, Green; 1992.

Mann F. A new system of acupuncture. In: Filshie J, White A. editors. Medical acupuncture. Edinburgh: Churchill Livingston; 1998.

Berkovitz BKB, Moxham BJ. Textbook of Head and neck anatomy. Barcelona: Wolfe;1988.

Ganong WF. Review of medical physiology. 22nd ed. San Fransisco: McGraw-Hill; 2005.

Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2001.

Stewart JM, Medow MS, Alejos JC, Windle ML, Chin AJ, Herzberg G, Neish S. Orthostatic intolerance: an overview. 2006.diunduh: URL:

http://www.e-medicine.com.

Van Ravenswaaij-Arts CMA, Kollee LAA, Hopman, JCW, Stoelinga GBA, Van Geijn HP. Heart rate variability. Heart.1993; 118: 436–47.

Gaponjuk PJ, Sherkovina TJ. The clinical and physiological foundation of auricular acupuncture therapy in patient with hypertension disease. Acupunct Med. 1994; 12: 2-5.

Kienitz T, Quinkler M. Testosterone and blood pressure regulation. Kidney Blood Press Res. 2008; 31: 71-79.

Britton A, Shipley M, Malik M, Hnatkova K, Hemingway H, Marmot M. Changes in heart rate and heart rate variability over time in

middle-aged men and women in the general population (from the Whitehall II Cohort Study). Am J Cardiol. 2007; 100: 534-37.



DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.8749

Article Metrics

Abstract views : 5238 | views : 4032

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia




 

 View My Stats


real
time web analytics