Anestesi infiltrasi labial-palatal dalam perawatan saluran akar pulpitis irreversibel asimtomatik

https://doi.org/10.22146/mkgk.105384

Shenny Shefira Suryanto(1*), Denny Nurdin(2)

(1) Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
(2) Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Anestesi infiltrasi labial-palatal merupakan teknik yang efektif untuk memastikan blokade nyeri selama perawatan saluran akar pada gigi anterior maksila. Pulpitis irreversibel asimtomatik tetap memerlukan anestesi yang optimal untuk menghindari ketidaknyamanan selama prosedur, terutama pada tindakan yang melibatkan aspek palatal. Infiltrasi labial saja sering kali tidak mencukupi, sehingga infiltrasi palatal diperlukan untuk menghambat transmisi nyeri dari saraf nasopalatina. Seorang pasien laki-laki berusia 34 tahun datang dengan keluhan gigi depan kiri atasnya berlubang berwarna kehitaman. Pemeriksaan klinis dan radiografis menunjukkan pulpitis irreversibel asimtomatik dengan periodontitis apikalis asimtomatik pada gigi 22. Perawatan saluran akar dilakukan secara multivisit dengan teknik crown-down, diawali dengan anestesi infiltrasi labial dan palatal menggunakan lidokain 2% dengan epinefrin 1:80.000. Kombinasi infiltrasi ini memastikan kontrol nyeri yang optimal dan memungkinkan prosedur berlangsung dengan nyaman dan tanpa hambatan. Hasil akhir menunjukkan tidak adanya keluhan pasca perawatan, serta radiografi memperlihatkan obturasi yang hermetis. Teknik anestesi infiltrasi labial-palatal terbukti memberikan anestesi yang lebih menyeluruh dibandingkan infiltrasi labial saja sehingga meningkatkan kenyamanan pasien dan mendukung keberhasilan perawatan saluran akar. Pemahaman yang baik mengenai teknik ini penting bagi klinisi untuk memaksimalkan efek anestesi dan meningkatkan kualitas perawatan endodontik.

Keywords


anestesi infiltrasi; perawatan saluran; pulpitis irreversibel asimtomatik



References

1. Sedgley C, Silva R, Fouad AF. Pathogenesis of Pulp and Periapical Diseases. Endod Princ Pract. 2020; 1–22.

2. Orstavik D. Essential Endodontology: Prevention and Treatment of Apical Periodontitis. Wiley Blackwell; 2019. 59–90.

3. Kartinawanti AT, Asy’ari AK. Penyakit pulpa dan perawatan saluran akar satu kali kunjungan: literature review. J Ilmu Kedokt Gigi. 2021; 4(2): 64–72.

4. Cahyani, Rahmahwati D. Perawatan saluran akar multivisit dengan teknik step back pada incisivus lateral (laporan kasus). JIKG. 2022; 5(2): 1–6.

5. Kolay D, Kırıcı D. Comparison of the effects of lidocaine and articaine used for buccal infiltration and supplemental palatinal infiltration anesthesia in maxillary molars with irreversible pulpitis: a prospective randomized study. BMC Oral Health. 2025; 25(1): 207.

6. Miglani S, Ansari I, Patro S, Mohanty A, Mansoori S, Ahuja B, et al. Efficacy of 4% articaine vs 2% lidocaine in mandibular and maxillary block and infiltration anaesthesia in patients with irreversible pulpitis: A systematic review and meta-analysis. PeerJ. 2021; 9: e12214. doi: 10.7717/peerj.12214

7. Chaar E El. Practical Techniques in Periodontics and Implant Dentistry. Wiley Blackwell; 2023. 6.

8. Syed GA, Shrivastava A, Sisodia S. Comparative Evaluation of Buccal Infiltration Technique with Buccal Plus Palatal Infiltration Technique Using 4% Articaine in Patients with Irreversible Pulpitis of Maxillary 1st Molars: A Prospective, Randomized, In‑Vivo Study. Asian J Pharm Clin Res. 2023;7(10):1–5.

9. Blicher B, Pryles RL. The use of selective anesthesia in endodontic diagnosis. Compend Contin Educ Dent. 2021; 49(9): 498–502.

10. Rachmawati R, Mardiyantoro F, Silviani NM, Nugraeni Y, Amran AJ. Nyeri Intraoral: Buku Ajar. Universitas Brawijaya Press; 2022. 8–13.

11. Malamed SF. Handbook of Local Anesthesia. Seventh Ed. Elsevier; 2020. 204–266.

12. Ahad J, Alam F, Umar A, Yousafzai B, Islam F, Khan SM. Awareness about hot tooth and its management among dental practitioners - a questionnaire based survey. Pakistan Oral & Dental Journal. 2024; 44(4): 28-33.

13. Singla M, Gugnani M, Grewal MS, Kumar U, Aggarwal V. Does the presence and amount of epinephrine in 2% lidocaine affect its anesthetic efficacy in the management of symptomatic maxillary molars with irreversible pulpitis? J Dent Anesth Pain Med. 2022; 22(1): 39.

14. Swati S, Nagpal AK, Kumar S, Sharma A, Rahman MM. Comparative evaluation of anesthetic efficacy of buccal & palatal infiltration of maxillary permanent first molar: An in vivo study. IP Indian J Conserv Endod. 2024; 9(3): 129–132.

15. Dewi NPAL, Susanti DNA, Kusumadewi S. Gambaran penggunaan bahan anestesi lokal pada praktek dokter gigi Kota Denpasar. Bali Dent J. 2020; 4(1): 21–26.

16. Karunakar P, Solomon RV, Kumar BS, Reddy SS. Evaluating the pain at site, onset of action, duration and anesthetic efficacy of conventional, buffered lidocaine, and precooled lidocaine with intraoral cryotherapy application in patients with symptomatic irreversible pulpitis: A clinical study. J Conserv Dent Endod. 2024; 27(12): 1228–1233.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.105384

Article Metrics

Abstract views : 3

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2025 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View my stats

site
stats