Perawatan relasi skeletal kelas II menggunakan alat ortodonti lepasan tiga tahap
Lydia Astari(1*), Wayan Ardhana(2), Christnawati Christnawati(3)
(1) Program Studi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Relasi skeletal Kelas II terjadi terutama karena faktor keturunan serta kombinasi faktor lingkungan seperti kebiasaan buruk atau karies rampan pada periode gigi desidui. Relasi skeletal Kelas II sering menghasilkan penampilan bibir inkompeten, profil cembung, dan protrusif gigi anterior. Salah satu rencana perawatan untuk mengoreksi kondisi tersebut adalah perawatan dengan ekstraksi 4 gigi premolar yang diikuti pemakaian alat ortodonti lepasan beberapa tahap. Artikel ini bertujuan untuk mempresentasikan perawatan pada seorang pasien wanita berusia 12 tahun yang didiagnosis maloklusi Angle Kelas I, dengan overjet berlebih, gigitan dalam anterior, gigitan silang unilateral pada molar kiri, dan profil wajah cembung. Hasil pengukuran sefalometri mengindikasikan relasi skeletal Kelas II. Alat ortodonti lepasan tiga tahap dipilih untuk merawat kasus ini. Plat aktif tahap pertama diinsersikan untuk meretraksi gigi premolar, kaninus, dan gigi-gigi insisivus setelah dilakukan pencabutan gigi 14, 24, 35, dan 45. Perawatan tahap dua menggunakan plat ekspansi unilateral rahang atas untuk mengoreksi gigitan silang molar kiri. Perawatan tahap tiga menggunakan plat peninggi gigitan miring rahang atas untuk mereduksi overjet dan overbite serta memajukan rahang bawah. Kesimpulan hasil perawatan selama 24 bulan menunjukkan bahwa perawatan ortodonti menggunakan alat lepasan tiga tahap efektif mengoreksi overjet dan overbite, menghasilkan relasi dental dan skeletal Kelas I, memperbaiki profil wajah menjadi lebih estetis, dan memberikan kepuasan kepada pasien.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
1. Ubilla-Mazzini W, Mazzini-Torres F, Moreira-Campuzano T. Orthodontic management of
dentofacial discrepancies in skeletal Class II patients. Contemp Clin Dent. 2018; 9(3): 474-
477. doi: 10.4103/ccd.ccd_68_18
2. Shetti S, Golgire S, Patil A, Agrawal JAM, Fulari SG, Kagi VA. Management of Skeletal
Class II malocclusion with functional regulator II. Pediatr Dent Care. 2016; 1: 118.
doi: 10.4172/2573-444X.1000118
3. Sharma NS. Management of a growing Skeletal Class II Patient: A Case Report. Int J
Clin Pediatr Dent. 2013; 6(1): 48-54. doi: 10.5005/jp-journals-10005-1187
4. Rao SA, Thomas AM, Chopra SJ. Use of a modified anterior inclined plane in the
treatment on the dentoskeletal Class II division 2 patient. J Indian Soc Pedod Prev
Dent. 2010; 28(3): 237-240. doi: 10.4103/0970-4388.73782
5. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Comtemporary orthodontics. 4th ed. Missouiri:
Mosby Elsevier; 2007. 497-498.
6. Raghuraj MB, Scindhia R, Amin V, Shetty S, Mascarenhas R, Shetty N. Orthodontic
camouflage treatment in skeletal Class II patient. J Orthod Res. 2015; 3:57-60.
7. Elhussein M, Sandler J. Fixed versus removable appliances – which one to choose?
Dental Update. 2018; 45(9): 874–881. doi: 10.12968/denu.2018.45.9.874
8. Naragond A, Kenganal S, Sagarkar R, Sugaradday. Orthodontic camouflage
treatment in an adult patient with a class II, division 1 malocclusion – a case report. J Clin
Diagn Res. 2013; 7(2): 395–400. doi: 10.7860/JCDR/2013/5191.2780
9. Booij JW, Goeke J, Bronkhorst EM, Katsaros C, Ruf S. Class II treatment by extraction of
maxillary first molars or Herbst appliance: dentoskeletal and soft tissue effects in
comparison. J Orofac Orthop. 2013; 74(1): 52-63. doi: 10.1007/s00056-012-0112-1
DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.44018
Article Metrics
Abstract views : 926 | views : 2007Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.