Perawatan maloklusi kelas I dengan rotasi caninus 180° dan impaksi premolar rahang atas

https://doi.org/10.22146/mkgk.77734

Dimas Iman(1*), Lucky Lucynda(2), Putri Intan Sitasari(3), Ida Bagus Narmada(4)

(1) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hang Tuah, Surabaya
(2) Ortodontis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya
(3) Ortodontis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya
(4) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Derotasi gigi caninus perlu dikoreksi di fase awal suatu perawatan ortodonti cekat. Walaupun kasus gigi kaninus yang ekstrim merupakan salah satu masalah yang berat untuk ortodontis, tetapi de-rotasi gigi anterior dengan menggunakan powerchain merupakan cara yang sederhana dan efektif. Tujuan studi kasus ini adalah untuk memaparkan koreksi berdesakan anterior dengan rotasi 180º caninus dan impaksi premolar rahang atas. Laki-laki usia 17 tahun dengan
keluhan gigi taring rahang atas yang abnormal dan gigi depan yang terasa maju. Pada pemeriksaan ekstraoral menunjukan profil wajah yang cembung dengan bibir yang kompeten. Pada pemeriksaan intraoral menunjukkan relasi kelas I angle dengan berdesakan rahang atas dan bawah. Pada pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya impaksi pada gigi premolar kiri atas. Pada pemeriksaan klinis dan sefalometri menunjukkan relasi skeletal kelas I. Gigi 14, 25, 34, dan 44 dicabut untuk koreksi protrusi dan berdesakan. Derotasi rotasi caninus rahang atas dilakukan
dengan kawat SS 16.22 dan powerchain pada sisi labial dan palatal. Setelah itu, dilakukan retraksi 2 tahap untuk koreksi profil. Kesimpulan dari kasus ini perawatan tidak hanya mencapai faktor estetik namun juga fungisonal yang baik. Pada kasus ini relasi caninus terkoreksi dan profil wajah membaik.


Keywords


impaksi premolar; protrusi; rotasi caninus;

Full Text:

4. Dimas Iman


References

1. Saraswa, Bajaj K, Agnani S, Gupta P. A Modified Nance Appliance for Derotation of The Tooth. International Journal of Applied Dental Sciences. 2018: 4(2): 135-137.

2. Proffit W, Fields HW, Sarver DM. Contemporary orthodontics. 4th ed. Oxford, UK: Elsevier Health Sciences; 2018: 121-122.

3. Parisay I, Boskabady M, Abdollahi M, Sufiani M. Treatment of severe rotations of maxillary
central incisors with whip appliance: Report of three cases. Dent Res J(Isfahan) 2014; 11(1):
133-139.

4. Ja Mageet AO. Classification of Skeletal and Dental Malocclusion: Revisited. StomaEduJ.
2016; 3(2): 46-50.

5. Jahanimoghadam F, Momenidanayee S, Karimiafshar M. Correction of severe tooth
rotation by using two different orthodontic appliances: Report of two cases. J Oral Health
Oral Epidemiol. 2016; 5(1): 46-51.

6. Pai A, Chandran N, Punathil S, Nair LV. Correction of Severely Rotated Maxillary
Lateral Incisor in the Mixed Dentition: A Case Report. IOSR Journal of Dental and Medical
Sciences. 2019: 51-53.

7. Jahanbin A, Tanbakuchi B. Orthodontic management of a severely rotated maxillary
central incisor in the mixed dentition: a case report. J Dent Mater Tech. 2014; 3(2): 82.

8. Handayani B & Mardianus L. Pengaruh ekstrak propolis dalam meningkatkan fibroblas untuk
remodeling di daerah tarikan pada pergerakan gigi Ortodonti: denta journal kedokteran gigi.
2017; 11(1): 62-68.

9. Anand R, Tikku Tripti, Khanna R, Maurya R, Verma S. Retainer in Orthodontics. Indian
Journal of Orthodontics and Dentofacial Research. 2019; 5(1): 11.

10. Vázquez Dj, Bruno Ig, Ramírez Mj, Martínez Bam, Carbajal Ee, Martínez Ee. Estudio
de prevalencia de patologias dentarias de desarrollo en radiografías panorâmicas. Revista
de la Facultad de Odontología. 2008; 23: 9-12.

11. Kumar S, Bhim B. Clock wise or anti-clock wise. Jiads. 2012; 11: 52-54.

12. Gupta Sk, Saxena P, Jain S, Jain P. Prevalence and distribution of selected developmental
dental anomalies in an Indian population. Journal of Oral Science. 2011; 53(2): 231-238.

13. Parisay I, Boskabady M, Abdollahi M, Sufiani M. Treatment of severe rotations of maxillary
central incisors with whip appliance: Report of three cases. Dent Res J. 2014; 11(1): 133-139.

14. Nayak G, Singh I. A variation in tooth position-180° rotated maxillary second
premolar. J Clin Diagn Res. 2013; 7(8): 1806-1807.

15. Harris EF Commentary: rotated premolars. Dental Anthropology. 2006; 19: 74-78.

16. Herniyanti.Pengaruh kafein terhadap ekspresi RANKL dan jumlah osteoklas pada
pergerakan gigi ortodonti. denta journal kedokteran gigi. 2016; 10(1): 62-70.

17. Denny JP, Sunil S, Ayushakunja AAA. Biomechanical implications of rotation
correction in orthodontics: Case series. International Dental Journal of Student’s
Research. 2015; 6(2): 38-41.

18. Chaitanya ASK, Reddy YM, Sreekanth C, Reddy BV, Kumar BL, Raj GKP. Orthodontic Tooth
Movements and its Effects on Periodontium. Int J Dent Med Res. 2014; 1(4): 119-123.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.77734

Article Metrics

Abstract views : 919 | views : 872

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View my stats

site
stats