Replantasi intensional fraktur gigi vertikal menggunakan mineral trioxide aggregate dan self adhesive resin cement terhadap pembentukan kolagen tipe I

https://doi.org/10.22146/mkgk.81868

Tri Endra Untara(1*), Yulita Kristanti(2), Andina Widyastuti(3)

(1) Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Replantasi intensional merupakan salah satu cara untuk mempertahankan gigi yang mengalami fraktur vertikal. Replantasi gigi dengan fraktur vertikal memerlukan kerapatan pada sisi fraktur dengan baik. Hal ini dapat dicapai dengan cara penempatan perekat fragmen fraktur yang tepat yang dapat diterima tubuh agar dicapai penyembuhan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi regenerasi jaringan periradikuler dengan indikator pembentukan kolagen tipe I pada penggunaan self-adhesive resin cement dan mineral trioxide aggregate (MTA) sebagai bahan penutup garis fraktur. Penelitian menggunakan 27 ekor kelinci New Zealand jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Kelompok I tanpa aplikasi bahan (kontrol), kelompok II dengan aplikasi MTA dan kelompok III dengan aplikasi self-adhesive resin cement. Pengamatan pembentukan kolagen tipe I dilakukan pada hari ke-7 (minggu I), hari ke-14 (minggu II) dan hari ke-21 (minggu III). Serum diambil dari darah kelinci melalui vena auricularis. Kadar kolagen tipe I diamati dengan rabbit collagen type I kit menggunakan teknik ELISA. Data dianalisis dengan analisis variansi dan post hoc LSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji statistik dengan analisis variansi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (p < 0,05) penggunaan self-adhesive resin cement dan MTA sebagai penutup garis fraktur pada replantasi intensional fraktur gigi vertikal terhadap pembentukan kolagen tipe I. Pembentukan kolagen tipe I kelompok dengan aplikasi MTA lebih tinggi dari kelompok kontrol maupun kelompok self-adhesive resin cement pada pengamatan minggu II dan minggu III (p < 0,05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembentukan kolagen tipe I pada aplikasi MTA lebih tinggi daripada self-adhesive resin cement.

Keywords


kolagen tipe I; MTA; replantasi intensional; self-adhesive resin cement

Full Text:

PDF


References

1. Liying Y, Beiyun X, Bin W, Qing C, Fang YR, Yamamoto K, Inoue M, Inoue M, Suwa
F. Clinical research on treatment of vertically fractured posterior teeth by intentional
replantation using dentin bonding and composite resin. Journal of Osaka Dental
University. 2008; 38(2): 101-107. doi: 10.18905/jodu.38.2_101

2. Unver S, Onay EO, Ungor M. Intentional re‐plantation of a vertically fractured tooth
repaired with an adhesive resin. Int Endod J. 2011; 44(11): 1069–1078.
doi: 10.1111/j.1365-2591.2011.01922.x

3. Ferracane JL, Stansbury JW, Burke FJT. Self-adhesive resin cements – chemistry,
properties and clinical considerations. J Oral Rehabil. 2011; 38(4): 295–314.
doi: 10.1111/j.1365-2842.2010.02148.x

4. Aminozarbian MG, Barati M, Salehi I, Mousavi SB. Biocompatibility of mineral trioxide
aggregate and three new endodontic cements: an animal study. Dent Res J (Isfahan). 2012;
9(1): 54-59. doi: 10.4103/1735-3327.92944

5. Shoulders MD, Raines RT. Collagen structure and stability. Annu Rev Biochem. 2009; 78:
929-958. doi: 10.1146/annurev.biochem.77.032207.120833

6. Destri C, Sudiana IK, Nugraha J. Potensi jatropha multifida terhadap jumlah fibroblas
pada aphthous ulcer mukosa mulut tikus. Jurnal Biosains Pascasarjana. 2017; 19(1):
14-26. doi:10.20473/jbp.v19i1.2017.14-26

7. Annunziata M, Aversa R, Apicella A, Annunziata A, Apicella D, Buonaiuto C. In vitro
biological response to a light-cured composite when used for cementation of composite
inlays. Dent Mater. 2006; 22(12): 1081-1085. doi: 10.1016/j.dental.2005.08.009

8. Pistorius A, Willershausen B, Marroquin BB. Effect of apical root-end filling materials
on gingival fibroblasts. Inter Endod J. 2003; 36(9): 610.-615.
doi: 10.1046/j.1365-2591.2003.00698.x

9. Balto HA. Attachment and morphological behaviour of human periodontal ligament
fibroblasts to mineral trioxide aggregate: a scanning electron microscope study. J Endod.
2004; 30(1): 25-29. doi: 10.1097/00004770-200401000-00005

10. Parirokh M, Mirsoltani B, Raoof M, Tabrizchi, Haghdoost AA. Comparative study of
subcutaneous tissue responses to a novel root-end filling material and white and grey
mineral trioxide aggregate, Inter Endod J. 2011; 44(4): 283-289.
doi: 10.1111/j.1365-2591.2010.01808.x

11. Dedeus G, Ximenes R, Gurgel-Filho ED, Plotkowski MC, Countinho-Filho T. Cytotoxicity of MTA and portland cement on human ECV 304 endothelial cells. Inter Endod J. 2005; 38(9): 604-609.
doi: 10.1111/j.1365-2591.2005.00987.x



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.81868

Article Metrics

Abstract views : 396 | views : 305

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Currently, Majalah Kedokteran Gigi Klinik indexed by:


View my stats

site
stats