Dampak dan Fungsi Mite Semar Bagi Kehidupan Masyarakat Lereng Gunung Arjuna

https://doi.org/10.22146/poetika.v8i1.55300

Muhammad Faisal Aristama(1), Eggy Fajar Andalas(2*), Sugiarti Sugiarti(3)

(1) Universitas Muhammadiyah Malang
(2) Universitas Muhammadiyah Malang
(3) Universitas Muhammadiyah Malang
(*) Corresponding Author

Abstract


Mite Semar hidup di masyarakat lereng Gunung Arjuna. Mite Semar dianggap sebagai cerita suci yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat lereng gunung Arjuna. Keberadaan mite dalam kehidupan masyarakat kolektif ini memiliki dampak dan fungsi terhadap kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak dan fungsi mite Semar bagi kehidupan masyarakat lereng gunung Arjuna. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Penelitian dilakukan selama tiga bulan di dusun Tambakwatu desa Tambaksari Kecamatan Pasuruan Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mite Semar memiliki dampak terhadap tradisi yang hidup di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan integrasi nilai-nilai spiritual dan sosial yang ada pada tokoh Semar ke dalam tradisi yang ada. Selain itu, mite semar memiliki fungsi sebagai alat pendidikan generasi muda, perekat ikatan sosial, dan alat kontrol sosial masyarakat.  


Keywords


mite semar, dampak, fungsi, gunung arjuna

Full Text:

PDF


References

Ackerman, R. 2002. The Myth and Ritual School: J. G. Frazer and Cambridge Ritualist. London: Routledge.

Andalas, Eggy Fajar. 2014. “Mitos Mbah Bajing Dalam Sastra Lisan Masyarakat Dusun Kecopokan Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.” State University of Malang.

Andalas, Eggy Fajar. 2015. “Mitos-Mitos Kabupaten Malang: Cara Orang Jawa Dalam Menjelaskan Dunianya.” Puitika 11(2):150–62.

Andalas, Eggy Fajar. 2017. “Dampak Dan Fungsi Sosial Mitos Mbah Bajing Bagi Kehidupan Spiritual Masyarakat Dusun Kecopokan Kabupaten Malang Jawa Timur.” Puitika 13(1):20–31.

Andalas, Eggy Fajar. 2018. “Cerita Rakyat Dan Tradisi Masyarakat Agraris Nusantara: Mitos Dewi Sri (Jawa) Dan Legenda Putri Mandalika (Sasak).” Pp. 1–12 in Kisah-Kisah Perempuan dan Cerita Rakyat Nusantara2, edited by P. Karyanto. Surabaya: Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga.

Andalas, Eggy Fajar, and Hidyah Budi Qur’ani. 2017. Narasi Katulistiwa: Sehimpun Telaah Kritis Atas Kepingan-Kepingan Kisah Manusia Dalam Drama Indonesia. Malang: Kota Tua.

Ariani, M. F., and Eggy Fajar Andalas. 2019. “Kearifan Lokal Malangan Dalam Kumpulan Cerpen Aloer-Aloer Merah Karya Ardi Wina Saputra.” Satwika 2(2):108–18.

Danandjaja, James. 1997. Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-Lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Dundes, A. 1965. The Study of Folklore. Berkeley: Prentice Hall.

Dundes, A. 1969. “Folklore as a Mirror of Culture.” Elementary English 46(4):471–82.

Endraswara, Suwardi. 2006. “Mistisisme Dalam Seni Spiritual Bersih Desa Di Kalangan Penghayat Kepercayaan.” Jurnal Kejawen 1(2):38–57.

Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: Media Presindo.

Endraswara, Suwardi. 2010. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Hasanuddin, W. S. 2015. “Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Tentang Kehamilan, Masa Bayi, Dan Kanak-Kanak Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo.” Kembara 1(2):198–204.

Humaeni, Ayatullah. 2018. “Moral Values in Religious Myths of Bantenese Society.” Kawalu: Journal of Local Culture 5(1):1–16.

Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara Yang Terlupakan. Surabaya: HISKI.

Juniarta, H. P., E. Susilo, and M. Primyastanto. 2013. “Kajian Profil Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.” Ecsofim 28(3):167–78.

Kuntowijaya. 2006. Budaya Dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kusbandrijo, Bambang. 2007. Pokok-Pokok Filsafat Jawa dalam Menggali Filsafat dan Budaya Jawa. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Listyana, R., and Y. Hartono. 2015. “Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa Dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013).” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pengajarannya 5(1):118–38.

Pranoto, Tjaroko H. P. T. 2007. Spiritualitas Kejawen: Ilmu Kasunyatan, Wawasan, Dan Pemahaman Penghayatan Dan Pengalaman. Yogyakarta: Kuntul Press.

Purwadi, and Siti Maziyah. 2009. Kitab Primbon Ramalan Jawa. Yogyakarta: Mitra Sejati.

Sinapoy, M. S. 2018. “Kearifan Lokal Masyarakat Adat Suku Moronene Dalam Perlindungan Dan Pengelolahan Lingkungan Hidup.” Halu Oleo Law Review 2(2):513–42.

Sufia, R., Sumarmi, and A. Amirudin. 2016. “Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi).” Pendidikan 1(4):726–31.

Sugiarti, Sugiarti, and Eggy Fajar Andalas. 2018. “Pespektif Etik Dalam Penelitian Sastra.” Malang: UMM Press.

Sukmawan, S. 2014. “Apokaliptisme Sastra Lisan Lereng Arjuna.” Sirok Bastra 2(2):161–71.

Sulistyorini, Dwi, and Eggy Fajar Andalas. 2017. Sastra Lisan: Kajian Teori Dan Penerapannya Dalam Penelitian. Malang: Madani.

Widodo, Sigit Sri. 1991. “Kyai Ageng Gribig Dan Upacara Tradisional Yaqowiyu Di Jatinom Klaten Tahun 1986-1991.” Sanata Dharma.

Wurianto, Arif Budi. 2009. “Aspek Budaya Pada Upaya Konservasi Air Dalam Situs Kepurbakalaan Dan Mitologi Masyarakat Malang.” Humanity 4(2):80–88.

Yunus, Rasid. 2014. Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa. Yogyakarta: Deepublish.



DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v8i1.55300

Article Metrics

Abstract views : 4410 | views : 4150

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal POETIKA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2503-4642 (online) | 2338-5383 (print)
Copyright © 2022 Poetika under the terms of a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

free web stats View My Stats