KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISRIN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

https://doi.org/10.22146/jp.11404

Faturochman Faturochman(1*), Marcelinus Molo(2)

(1) Gadjah Mada University
(2) Sebelas Maret University
(*) Corresponding Author

Abstract


The proximate of poverty level is based on expenditure per individual member of a household. The low expenditures are primarily found among households engaged in labouring activities or in agricultural sector. The cousequences of a low expenditure or income is the inability of the household in providing appropriate needs for its members, including access to informations and schooling.

An enhancement of humanresources development and promotionof equal access to the remunerative activities are among alternatives of raising the low income households.


Keywords


kemiskinan, rumah tangga, yogyakarta, rumah tangga miskin

Full Text:

PDF


References

Adler-Karlsson, G. 1981. "Aspek-aspek kemiskinan di negara sedang berkembang:, dalam Ala, A.B. ed,. Kemiskinan dan strategi memerangi kemiskinan. Yogyakarta: Liberty. Hlm:57-88.

Indonesia Biro Pusat Statistik. 1987. Indikator pemerataan pendapatan: jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia, 1976-1984. Jakarta.

Indonesia Biro Pusat Statistik. 1991. Kemiskinan dan pemerataan pendapatan di Indonesia 1976-1990. Jakarta.

Indonesia Biro Pusat Statistik. 1993. Indikator kesejahteraan rakyat 1992. Jakarta.

Chetham, R.J. dan Peters, R.K. 1991. "Poverty reduction during the new order government", paper dipresentasikan pada The Colloquium on Poverty and Development in Indonesia, Hague, Netherlands, April 9-10.

Chernokovsky, D. dan Meerook, O. 1084. Poverty in Indonesia: a profile. Washington, D.C. World Bank. World Bank Staff Working Paper No. 671.

Dillon, H.S. dan Hermanto. 1993. "Kemiskinan di negara berkembang, masalah konseptual global", Prisma, 3:11-22.

Gunawan, M. dan Erwidodo. 1993. "URbanisasi dan pengurangan kemiskinan: kasus migrasi sesa-kota di Jawa Barat", Proisma, 3:44-56.

Hadiwigeno, S dan Pakpahan, A. 1993. "Identifikasi wilayah miskin di Indonesia", Prisma, 3: 23-32.

Panbiru, M. dan Saliem, H.P. 1993. :Kecukupan dan ketahanan pangan", Prisma, 3: 33-43.

Sayogyo. 1977. "Golongan miskin dan partisipasi dalam pembangunan desa", Prisma 3: 10-17.

Sayogyo. 1978. "Lapisan masyarakat yang paling lemah di Pedesaan Jawa", Prisma 3: 3-14.

Sayogyo. . 1986. "Beragam penjelasan hal kemiskinan", Prisma 10: 51-57.

Sayogyo. 1993. "Pemikiran tentang kemiskinan di Indonesia: dari masa penjajajahn sampai masa pembangunan", Prisma, 3: 3-10.

Scott, W. 1981. Concept and Measurement of poverty. Geneva: UNSRID.

Singarimbun, M. dan Penny, D. H. 1976. Pendudukan dan kemiskinan: kasus di Pedesaan Jawa. Jakarta: Bhatara Karta Aksara.

Suryana, A. dan Pasandaran, E. 1993. "Pembangunan pertanian berwawasan lingkungan: penganggulangan petani miskin dan kemiskinan", Prisma, 12(3): 57-67.

Widiyanto, P. 1993. "Suara Si Miskin", Prisma, 12(3): 3

World Bank. 1990. Indonesia: strategy for a sustained reduction in poverty. A World Bank Country Study. Washington: The World Bank.



DOI: https://doi.org/10.22146/jp.11404

Article Metrics

Abstract views : 1721 | views : 1865

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Populasi




Copyright of Jurnal Populasi ISSN 0853-6202 (PRINT), ISSN: 2476-941X (ONLINE).


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Populasi Indexed by:

  ROAD  

web
analytics View My Stats