Middle Eastern Culture & Religion Issues https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI <p><strong>Middle Eastern Culture &amp; Religion Issues (MECRI) </strong>is an open access peer reviewed research journal that is published by the Department of Intercultural Study, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada. MECRI is providing a platform for the researchers, academicians, professionals, practitioners and students to impart and share knowledge in the form of high quality empirical and theoretical research papers, case studies, literature reviews and book reviews on social, politics, culture, literature, linguistics, and religions related to Middle Eastern Studies. MECRI encourages scholars worldwide to submit their excellent articles on the scope afore-mentioned to contribute in the discourse of the fields.</p> <p>Also, MECRI has initiated a collaboration with IMLA Indonesia and ICAST Egypt to improve the promotion and management of their journal within related communities. This collaboration aims to improve MECRI's contribution to related fields by enhancing journal management. The MoU is accessible through <strong><a href="https://drive.google.com/file/d/1clPgejAf9klR2HAv4HUdzySYXyA61opt/view?usp=sharing">this link</a>.</strong></p> en-US <p>By publishing with this journal, the author(s) agree to hand over the copyright holder to this journal under the<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0"><strong> Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.</strong></a></p> mecri.fib.ugm@gmail.com (Imam Wicaksono) jurnal.fib@ugm.ac.id (Technical Editor) Wed, 01 Jan 2025 00:01:02 +0700 OJS 3.1.2.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Resepsi Penonton Terkait Konflik Israel-Palestina Dalam Film Omar Karya Hany Abu Assad https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/15836 <p>Konflik Israel-Palestina sampai sekarang masih menjadi sorotan internasional. Media, termasuk film, dapat mempengaruhi dan menggiring persepsi penonton terhadap konflik Israel-Palestina. Demikian halnya dengan penggambaran yang disuguhkan melalui film <em>Omar</em>. Film ini membahas mengenai kehidupan kedua kelompok masyarakat ketika terjadinya konflik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan resepsi penonton terkait konflik Israel-Palestina dalam film <em>Omar. </em>Dengan demikian, akan diuraikan&nbsp; deskripsi respons penonton terhadap representasi dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik kuesioner mencakup data berupa respons penonton. Analisis dilakukan menggunakan teknik resepsi sastra untuk menganalisis respons penonton. Hasil penelitian ini adalah penonton diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu <em>superreader </em>yang mempunyai pengalaman di bidang teater,<em> informed reader </em>yang telah berinteraksi dengan masyarakat Mesir sehingga ia memiliki informasi mengenai konflik Israel-Palestina, dan awam yang tidak mempunyai pengalaman seperti <em>superreader </em>dan<em> informed reader</em>. Responden <em>superreader </em>memandang bahwa film <em>Omar</em> merupakan film yang tidak memperlihatkan keberpihakannya baik itu pihak Israel ataupun Palestina meskipun sutradara dari film tersebut merupakan warga Palestina. Responden <em>informed reader </em>memandang bahwa film <em>Omar</em> merupakan film yang berpihak kepada Palestina, dan responden awam memandang bahwa film <em>Omar</em> tidak menunjukkan keberpihakkannya dalam keberjalanan ceritanya baik itu pihak Israel maupun pihak Palestina.</p> Rafi' Husaini Habibi, Afnan Arummi Copyright (c) 2024 Middle Eastern Culture & Religion Issues https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/15836 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0700 Intifada Diplomatik: Negara-Negara Yang Menentang Israel dan Dampaknya Terhadap Lanskap Politik Global https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/14287 <p><em>This article discusses the phenomenon of the "Diplomatic Intifada" within the Israel-Palestine conflict and its impact on the global political landscape. This conflict, which has persisted for over seven decades, has its roots in the establishment of the state of Israel in 1948 and continues to evolve through Palestinian resistance, including two major waves of Intifada from 1987-1993 and 2000-2007. This study employs a literature review methodology with a descriptive-analytical approach, integrating sources from books, journals, and academic articles to provide a comprehensive analysis. The purpose of this study to&nbsp;&nbsp; identifies that the development of the Intifada, from non-violent resistance to militant actions,Palestinian organization resistance,&nbsp; has influenced international support for Palestine and intensified diplomatic pressure on Israel. The research findings indicate that the Intifada has evolved from a non-violent resistance movement to a more militant form of struggle, as reflected in Intifada I (1987-1993) and Intifada II (2000-2005). This development has had significant implications for the political and economic dynamics in the region and has shaped international views and support. The article also examines the role of Palestinian resistance organizations such as Fatah, the PLO, and Hamas, as well as the stance of several countries opposing Israel, including the severing of diplomatic relations by nations such as Iran. The study concludes that the "Diplomatic Intifada" has transformed the global political landscape by increasing international pressure on Israel and reinforcing support for the Palestinian struggle.</em></p> Mohammad Ilham Fahmi Rusdi, Nurul Fikriyatul Ulya, Nur Halifah Copyright (c) 2024 Middle Eastern Culture & Religion Issues https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/14287 Tue, 31 Dec 2024 00:00:00 +0700 Honorifik dalam Antologi Naskah Drama as-Suqūṭ Karya Muḥammad ʻAlī al-Badawī: Analisis Sosiolinguistik https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/14342 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk honorifik dan faktor-faktor yang memengaruhi penggunaannya dalam antologi naskah drama <em>as-Suqūṭ</em> karya Muḥammad ʻAlī al-Badawī. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penyajian data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan dalam antologi naskah drama <em>as-Suqūṭ</em> yang mengandung bentuk honorifik. Data tersebut disajikan dengan metode simak dengan menggunakan teknik dasar sadap yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Untuk memastikan keabsahan data, digunakan triangulasi sumber data. Pada tahap analisis data, digunakan metode kontekstual, sedangkan penyajian hasil analisis dilakukan dengan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat bentuk honorifik, yaitu bentuk jamak, gelar, permintaan sopan, dan sapaan. Selain itu, ditemukan dua faktor yang memengaruhi penggunaan honorifik, yaitu faktor jarak dan faktor kekuasaan. Faktor jarak mencakup solidaritas, keakraban, dan perasaan antara penutur dan mitra tutur, sementara faktor kekuasaan terkait dengan hubungan hierarkis antara penutur dan mitra tutur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami penggunaan honorifik dalam bahasa Arab dan memperkaya kajian sosiolinguistik yang sudah ada.</p> Muhammad Syahdan Hidayat Copyright (c) 2024 Middle Eastern Culture & Religion Issues https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/14342 Tue, 31 Dec 2024 23:14:37 +0700 Qatar Charity as Qatar's Soft Diplomacy towards Palestine (2023-2024) https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/18296 <p>Qatar merupakan negara berpengaruh sekaligus emerging actor di kawasan Timur Tengah berdasarkan komitmennya dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan terhadap negara yang berkonflik dan mengalami krisis sebagai salah satu kebijakan luar negerinya. Wujud <em>Soft Diplomacy</em> kebijakan luar negeri Qatar sebagai bentuk komitmen Qatar dalam bidang kemanusian melalui lembaga filantropy Qatar Charity. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, di mana studi pustaka dijadikan sebagai sumber data utama, dan menggunakan kerangka teori <em>Soft Diplomacy</em> sebagai pisau analisis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui&nbsp; kebijakan Qatar melalui program dan kampanye yang diluncurkan Qatar Charity, serta perkembangan Qatar Charity dan pelaksanaan Soft Diplomacy Qatar melalui lembaga filantropi. Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa Qatar secara aktif berupaya memberikan pengaruh dan memperluas kerja sama dengan negara-negara lain untuk meningkatkan kondisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya, tanpa menggunakan kekerasan dalam komunitas internasional. Salah satu wujud dari strategi <em>Soft Diplomacy</em> Qatar adalah keberadaan Qatar Charity, yang berperan dalam membangun citra positif di arena internasional, khususnya dalam konteks Palestina.</p> Dea Yuni Nailis Sa'adah Copyright (c) 2024 Middle Eastern Culture & Religion Issues https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/18296 Tue, 31 Dec 2024 23:41:55 +0700 Ẓāhiratu at-Tanāṣ ad-Dīnī fī Riwāyah al-Qāhirah al-Jadīdah li-Najīb Maḥfūẓ: Dirāsah Waṣfiyyah Taḥlīliyyah https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/15215 <p><em>The concept of religious intertextuality involves the integration of selected religious texts, whether from the Holy Quran or the noble Prophetic Hadith, into the original text of a novel. These texts are carefully chosen to harmonize with the narrative context and serve a cognitive or artistic purpose. It is undeniable that the Holy Quran and the Prophetic Hadith are among the most significant sources that both ancient and contemporary novelists have drawn inspiration from, prominently featuring them in their creative works. Consequently, this research aims to investigate the phenomenon of religious intertextuality in Naguib Mahfouz's novel al Qahira al Jadida (Cairo Modern), intending to comprehend the reason for its employment within the novel's texts. The research follows a descriptive-analytical statistical methodology. Among the key findings are that Naguib Mahfouz was significantly influenced by Islamic culture, as evidenced by his extensive incorporation of religious texts from the Holy Quran and the Prophetic Hadith in al Qahira al Jadida. This influence extends to shaping the events and narrative structure, enriching the fictional texts to generate new meanings. The results also suggest that creative writing critically depends on such literary vitality derived from the mechanism of interweaving and blending known texts, known as intertextuality. This process proves to be a crucial and dynamic tool for both authors and readers alike.</em></p> Mohd Azizul Rahman bin Zabidin, Ebrahim Mohammad Ahmad Eldesoky Copyright (c) 2024 Middle Eastern Culture & Religion Issues https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ugm.ac.id/v3/MECRI/article/view/15215 Tue, 31 Dec 2024 23:59:58 +0700