Bangkit Setelah Polemik: Industri Perfilman di Indonesia pada Masa Awal Orde Baru

  • Azahra Departemen Sejarah UGM
Keywords: Perkembangan Perfilman, Film, Film Development, Indonesia

Abstract

Abstract

The film industry in Indonesia has existed since the Dutch East Indies. However, the topic of native life has not been the focus of these films. Entering the post-independence period, the film industry in Indonesia experienced development. However, it experienced a decline again during the events of September 30, 1965. In the 1970s, the film industry in Indonesia began to rise and develop. This research will explore how the film industry developed in Indonesia in the New Order era. In addition, it will also discuss the figures who played a role in the development of the film industry in Indonesia during that period. The main sources used in this research are archives and contemporaneous newspapers. Books and articles that have relevance to the research topic are also used in this research, and are complemented by sources from interviews with Akhlis Suryapati.

 

Abstrak

Industri perfilman di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak masa Hindia Belanda. Namun topik mengenai kehidupan kaum bumiputra belum menjadi fokus pada film-film tersebut. Memasuki periode pasca-Kemerdekaan, industri perfilman di Indonesia mengalami perkembangan. Namun industri perfilman mengalami penurunan kembali pada saat terjadi peristiwa 30 September 1965. Pada 1970-an, industri perfilman di Indonesia mulai bangkit dan berkembang. Penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana perkembangan industri perfilman di Indonesia pada awal masa Orde Baru. Selain itu, penelitian ini akan membahas mengenai tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan industri film di Indonesia pada periode tersebut. Sumber utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu arsip dan surat kabar sezaman. Buku dan artikel yang memiliki relevansi dengan topik penelitian juga digunakan dalam penelitian ini, serta dilengkapi dengan sumber hasil wawancara dengan Akhlis Suryapati.

References

Surat Kabar
Het Vrije Volk: democratisch-socialistisch dagblad. “Indonesische Films voor Groot Publiek”. Rotterdam, 1974. Diakses melalui delpher.nl, pada 7 Oktober 2021
Het Vrije Volk: democratisch-socialistisch dagblad. “Indonesische Films voor Groot Publiek”. Rotterdam, 1974. Diakses melalui delpher.nl, pada 7 Oktober 2021.
Het Parool. “Indonesië verbiedt films uit Buitenland”. Amsterdam, 1976. Diakses melalui delpher.nl, pada 7 Oktober 2021.
Het Parool. “Indonesië Probeert Markt te Veroveren”. Amsterdam, 1973. Diakses melalui delpher.nl, pada 7 Oktober 2021.
Amigoe di Curacao: Weekblad voor de Curacaosche Eilanden. “Indonesië Beschermt Eigen Filmindustrie”. Willemstad, 1976. Diakses melalui delpher.nl, pada tanggal 7 Oktober 2021.

Koleksi Perpustakaan Nasional
Perpustakan Nasional, Yayasan Idayu. (2011). “Festival Film Indonesia tahun 1976”. Diakses melalui https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=570697 , pada 18 Desember 2021
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. “Malam Selamatan Festival Film Indonesia 1974”. Diakses melalui https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=938269 , pada 18 December 2021
Sutadi, Heru. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”. Artikel Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses melalui https://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127 , pada 16 December 2021.
Poster Film “Ali Topan Anak Jalanan”. Kepustakaan Tokoh Perfilman Slamet Rahardjo. Diakses melalui http://slametrahardjo.perfilman.perpusnas.go.id/filmograph/?box=detail&bib_id=3&hlm =1&frombox=list&search_keyword=&record_creator= , pada 19 Desember 2021.
Adegan Film “Cinta Pertama”. Kepustakaan Tokoh Perfilman Slamet Rahardjo. Diakses melalui http://slametrahardjo.perfilman.perpusnas.go.id/photograph/?box=detail&bib_id=5&hlm =1&frombox=list&search_keyword=&record_creator= , pada 19 Desember 2021.

Artikel, Buku, dan Skripsi
Suryapati, Akhlis. (2020). 100 Orang Kuat Perfilman Indonesia. Sinematek Indonesia.
Nugroho, Garin dan Dyna Herlina S. (2015). Krisis dan Paradoks Film Indonesia. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Jurnal
Ridayanti, Neneng. (2017). “Peranan Perfini dalam Mengembangkan Perfilman Nasional Indonesia, 1950 – 1970”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. 2, No.1 hlm. 19-30. Universitas Diponegoro, Semarang.

Disertasi dan Skripsi
Manurung, Elvy Maria. (2017). “Paradoks dan Manajemen Kreativitas dalam Industri Film Indonesia” Disertasi, Fakultas Program Pascasarjana, Program Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Franto, Pahotan. (2009) “Seks dalam Film Indonesia, 1970-1996: Bumbu Film Indonesia”, Skripsi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

Koleksi Perpustakaan Nasional
Perpustakan Nasional, Yayasan Idayu. (2011). “Festival Film Indonesia tahun 1976”. Diakses melalui https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=570697 , pada 18 Desember 2021
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. “Malam Selamatan Festival Film Indonesia 1974”. Diakses melalui https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=938269 , pada 18 December 2021
Sutadi, Heru. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”. Artikel Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses melalui https://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127 , pada 16 December 2021.
Poster Film “Ali Topan Anak Jalanan”. Kepustakaan Tokoh Perfilman Slamet Rahardjo. Diakses melalui http://slametrahardjo.perfilman.perpusnas.go.id/filmograph/?box=detail&bib_id=3&hlm =1&frombox=list&search_keyword=&record_creator= , pada 19 Desember 2021.
Adegan Film “Cinta Pertama”. Kepustakaan Tokoh Perfilman Slamet Rahardjo. Diakses melalui http://slametrahardjo.perfilman.perpusnas.go.id/photograph/?box=detail&bib_id=5&hlm =1&frombox=list&search_keyword=&record_creator= , pada 19 Desember 2021.

Sumber Online
Pratista, Himawan. (2010). “Poster Darah dan Doa”. Diakses melalui https://montasefilm.com/darah-dan-doa/ , pada 19 Desember 2021.
Poster Film “Si Doel Anak Betawi”. Diakses melalui https://www.themoviedb.org/movie/288562- si-doel-anak-betawi , pada 19 Desember 2021.
Published
2023-11-22
Section
Articles